Tari Nahar Ilaa adalah tarian dari Maluku Utara sebagai pengikat persahabatan pada saat (panas pela) persetujuan kampung guna membangun. Sumber: https://ibnuasmara.com/tari-tradisional/
Tari Lelehe adalah tarian tradisional yang berasal dari kebudayaan masyarakat suku Tobelo. Tarian ini umumnya dibawakan oleh seorang penari pria dan wanita, dimana para penari tersebut bisa orang dewasa maupun anak-anak. Para penari Tari Lelehe umumnya akan memakai 2 alat yang berbahan dasar dari bambu dan berukuran 2 sampai 3 meter sebagai perlengkapan tarian. Dalam perkembangannya tarian ini biasanya dipertunjukan diacara-acara adat, malam perkawinan, dan di acara festival budaya. Sumber: https://www.kamerabudaya.com/2017/12/inilah-8-tarian-tradisional-dari-maluku-utara-dan-penjelasannya.html
Tari Dengedenge merupakan tarian pergaulan yang berasal dari Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara. Tarian ini umumnya dibawakan oleh sekelompok para penari pria dan wanita. Dalam pertunjukannya, para penari tersebut akan diiringi oleh nyanyiannyanyian yang berupa syair pantun dan mempunyai makna cinta dan harapan dimasa depan, dimana nyayian-nyanyian tersebut dibawakan dengan cara saling berbalas-balasan. Bahkan tidak jarang pula Tari Dengedenge ini diakhiri dengan sebuah kesepakatan untuk menikah diantara si penari wanita dan pria. Nyanyian pengiring ini biasanya dibawakan dengan cara saling berbalas-balasan. Sumber: https://www.kamerabudaya.com/2017/12/inilah-8-tarian-tradisional-dari-maluku-utara-dan-penjelasannya.html
Tari Gumatre merupakan tarian tradisional rakyat Morotai yang dimaksudkan untuk meminta petunjuk terhadap suatu persoalan maupun fenomena alam yang sedang terjadi. Tarian tradisional ini biasanya akan dibawakan oleh sekitar 30 orang penari pria dan wanita, dimana penari pria memakai tombak dan pedang sebagai propertinya, sedangkan untuk penari wanita memakai lenso. Yang unik pada tarian ini yaitu salah seorang penari akan memakai kain berwarna hitam, nyiru, serta lilin untuk ritual meminta petunjuk atas suatu kejadian Sumber: https://www.kamerabudaya.com/2017/12/inilah-8-tarian-tradisional-dari-maluku-utara-dan-penjelasannya.html
Tari lalayon merupakan tarian daerah Maluku Utara jenis tari pergaulan yang mengandung pesan romantis dan tentunya cinta. Untuk itulah, tarian ini juga dilakukan secara berpasangan dengan gerakan indah. Untuk lagu pengiringnya adalah lagu Melayu yang menjadi elemen penting untuk menciptakan suasana romantis sehingga pesan yang ingin disampaikan bisa terlihat. Tarian Maluku Utara ini dimulai dengan penari yang merambah ke tengah pelataran dan mata penari akan saling berpandangan seperti pasangan yang sedang kasmaran. Penari pria lalu akan memperagakan gerakan seperti menggoda penari wanita dan penari wanita akan tersenyum sebagai tanda menerima godaan tersebut. Tari lalayon ini biasanya dipertunjukkan dalam acara formal seperti pesta adat dan juga perkawinan. Tari ini juga memiliki makna sebagai ucapan syukur atas anugerah yang sudah diberikan oleh Tuhan. SUMBER : https://budayalokal.id/tarian-maluku-utara/
Tari soya soya merupakan tarian tradisional Maluku Utara yang biasanya hanya dipertunjukkan sebagai pembuka acara penyambutan tamu terhormat. Dulu, tarian ini dijadikan sebagai penyambutan pasukan sesudah perang. Tarian ini menjadi jenis tarian perang yang digagas Sultan Baabullah untuk menyemangati pasukan Ternate sesudah Sultan Khairun tewas. Sultan Khairun sendiri merupakan ayah dari Sultan Baabullah yang tewas ketika merebut benteng Nostra Senora del Rosario atau Benteng Kastela dari Portugis pada tanggal 25 Februari 1570. Pada saat itu, tari soya soya ini diartikan sebagai tarian pembebasan dari tangan Portugis. Para penari akan mengenakan busana putih berpadu dengan sambungan menyerupai rok warna hitam, merah, kuning dan hijau. Untuk hiasan kepala para penari juga memakai taqoa atau ikat kepala berwarna kuning sebagai simbol para prajurit perang. Perlengkapan lain dalam tarian adalah ngana ngana atau pedang yang terbuat dari bambu berhias daun palem atau woka warna mer...
Tarian khas Maluku Utara selanjutnya adalah tari tide tide yang berasal dari Halmahera Utara, Maluku Utara. Ini merupakan tarian yang dilakukan secara berpasangan antara penari pria dan wanita dalam acara tertentu. Ini merupakan tarian pergaulan tradisional yang sangat terkenal dan ditampilkan dalam acara adat atau hiburan seperti pesta adat, pernikahan adat dan lainnya. Tarian Maluku Utara ini biasanya dilakukan 4 sampai 6 orang penari yang terdiri dari pria dan wanita dengan gerakan yang khas didominasi gerakan tangan berayun ke depan bergantian dengan gerakan kaki melangkah sesuai dengan gerakan tangan. Selain itu, ada juga gerakan seperti dansa dan saling berpegangan tangan dengan posisi wanita yang merendah dan menari sambil berjongkok. Tarian khas Maluku Utara ini akan diiringi dengan alat musik tradisional berupa seruling, tifa, gong dan juga biola. Sementara untuk kostumnya, para penari pria akan mengenakan kemeja panjang, celana panjang serta penutup kepala berwarna...
Tari gumatere adalah tarian tradisional Morotai yang berfungsi untuk memohon petunjuk ketika menghadapi masalah atau fenomena alam yang sedang terjadi. Tarian Maluku Utara ini umumnya dilakukan hingga 30 penari pria dan wanita. Untuk penari pria akan memakai pedang serta tombak sebagai properti dan untuk wanita akan menggunakan lenso. Tarian ini terlihat semakin unik karena akan ada seorang penari yang menggunakan kain hitam, nyiru dan juga lilin untuk melakukan ritual meminta petunjuk. Sumber : https://budayalokal.id/tarian-maluku-utara/
Tari dengedenge adalah tarian daerah Maluku Utara jenis tari pergaulan lebih tepatnya berasal dari Halmahera Utara. Tarian biasanya dilakukan oleh sekelompok penari pria dan wanita. Ketika ditampilkan, tarian ini akan diiringi dengan nyanyian berupa syair pantun dan memiliki makna tentang cinta serta harapan untuk masa depan. Seringkali, tari dengedenge ini juga akan diakhiri dengan kesepakatan menikah antara penari pria dan wanita. SUMBER : https://budayalokal.id/tarian-maluku-utara/