Tari Dayakan (https://www.dowisata.com) Merupakan tarian khas desa Panusupan, kecamatan rembang, kabupaten Purbalingga, untuk menyambut kedatangan wisatawan, dimana para penarinya, menggunakan asesori daun-daunan. Tarian ini mirip topeng ireng yang di desa-desa lereng Gunung Merapi – Merbabu. Bedanya, Dayakan dibawakan oleh anak-anak dan asesoris yang dipakaipun cenderung alami. Disebut Dayak, karena konon masyarakat disini dulu berasal dari alas (hutan).
Tari Jalung Mas massal saat pentas pada hari jadi ke 159 tahun Kabupaten Cilacap (https://humascilacap.info) Tari jalungmas diciptakan untuk memenuhi kebutuhan estetika tari lengger Banyumas dengan gamelan calung sebagai bentuk rekaan yang mamadukan dua genre kesenian Lengger Calung (Banyumas) dan Jaipong (Sunda). Tari Jalungmas lebih menitik beratkan pada dua aspek penggarapan, yakni gerak tari yang mengadopsi dari gaya tari jaipong dan gendhing tradisional gaya Banyumas yang disajikan dengan idiom gamelan calung Banyumas. Jalungmas merupakan akronim dari istilah kata jaipong calung Banyumas. Istilah ini diperkirakan lahir sekitar tahun 80-an, disusun oleh beberapa seniman Cilacap yang pada saat tersebut sedang melakukan pelatihan penggalian seni tradisional lokal sebagai sumber penciptaan karya tari baru. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2017/06/tarian-tradisional-cilacap-jawa-tengah/
Tari Ebeg (https://gitadanceq.blogspot.co.id) Merupakan tarian unik khas Banyumas Cilacap yang menggunakan kuda kepang sebagai alat tariannya. Tari ini menggambarkan kegagahan prajurit berkuda dengan segala atraksinya. Dalam pertunjukkannya ebeg diiringi oleh gamelan yang lazim disebut bendhe. Hal yang paling menarik dari tarian ini adalah ketika para penarinya kerauhan atau kemasukan roh yang dikendalikan oleh para dukun Ebeg. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2017/06/tarian-tradisional-cilacap-jawa-tengah/
Tari Megat Megot (https://saluransebelas.com) Merupakan tari yang bertema pergaulan, karena letak Kabupaten Cilacap termasuk dalam Karesidenan Banyumas yang sudah terkenal dengan tari-tarian pergaulan khas Banyumasan. Musik pembuka tari Megat Megot yang didominasi oleh kendang jaipongan, pukulan calung yang terdengar penuh dengan rasa semangat dari para pengrawit dan senggakan dari pengrawit dan sinden cukup membuat saya bangkit dari kesendirian. Kostum penari bermotif batik yang cukup ketat dengan bawahan rok span dan atasan berbentuk baju tanpa lengan, dan rias wajah yang cantik sangat menarik perhatian. Gerakan yang banyak didominasi dengan gerak geol (gerak) pantat, gerak bahu, dan gerak anggota tubuh dengan tempo cepat membuat tari ini sangat sesuai dengan nama tarinya. Dipertengahan tari, penari berjalan membentuk barisan berkelompok dengan jarak antar penari sangat sempit, penari berjalan perlahan dengan sikap tangan kanan lurus kesamping dan tangan kiri...
Para penari tari Teklek menggunakan sejenis sandal yang terbuat dari kayu yang ringan dengan pengikat kaki terbuat dari ban bekas yang dipaku di kedua sisinya tempat memasukkan seluruh jari kaki, seperti bakiak atau terompah. Keunikan lainnya dari tarian ini ialah para penarinya adalah para pria yang berpakaian dan berdandan seperti perempuan. Sambil mengenakan teklek, para penari ini dengan lemah gemulai menari mengikuti alunan musik. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2018/03/tarian-tradisional-salatiga-jawa-tengah/
Tari Babalu (https://google.co.id) Dibawakan oleh penari gadis-gadis cantik yang dirias sebagai prajurit untuk menghibur para penjajah supaya lengah dan disuguhi minuman. Para penari memberikan kode atau simbol yang sudah disepakati agar para pejuang dengan mudah menyerang penjajah. Keunikan tersebut adalah pada bentuk pertunjukan kesenian tari Babalu yaitu selalu membunyikan peluit sebagai tanda awal dan akhir pertunjukan. Unsur gerak tarian ini meliputi unsur gerak kepala, tangan, badan, kaki. Tata busana menggunakan pakaian kupluk berkuncir, kaca mata, slempang, baju lengan panjang, ikat pinggang (sabuk), celana tiga perempat, kaos kaki. Sedangkan untuk tata rias menggunakan, eye shadow, pemerah pipi (blush on), bayangan hidup dan lipstick. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2018/03/tarian-tradisional-batang-jawa-tengah/
Tari Simo Gringsingan (https://jatengpos.co.id) Merupakan susunan tari garapan baru yang bersumber pada gerak tradisi kerakyatan yang ada di Kecamatan Gringsing. Berlatar belakang cerita legenda tentang sosok Ki Ageng Gringsing yang memiliki kesaktian. Salah satunya bisa mengubah diri menjadi Simo atau Harimau. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2018/03/tarian-tradisional-batang-jawa-tengah/
Tari Batik Gringsing (https://youtube.com) Tari yang terilhami dari Batik motif Gringsingan. Yang merupakan salah satu motif batik khas Batang, yang punya filosofi keseimbangan, kemakmuran dan kesuburan. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2018/03/tarian-tradisional-batang-jawa-tengah/
Para penari tari Mina Lodra (depan) dan penari tari Retno Tanjung (https://infotegal.com) Tari ini menggambarkan kehidupan nelayan dan etika masyarakat dengan biotika laut dan aktivitas nelayan seperti memancing, menjala dan sebagainya yang berfungsi sebagai hiburan. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2018/03/tarian-tradisional-kota-tegal/