748 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Senjata Tradisional Bajra #DaftarSB19
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Jawa Barat

Untuk sekarang, perkakas ini sudah tidak ada dan bahkan hanya ada di museum saja. Bentuk dari alat ini memang pendek seperti belati, namun memang memiliki dua sisi sebagai sarana atau alat untuk melakukan perlawanan terhadap orang, ataupun hal-hal yang mampu mengganggu keselamatan kita. Bajra ini memiliki bentuk yang pendek, namun mempunyai mata pisau yang tajam. Sehingga ketika kulit terkena ataupun tergores oleh bajra ini, maka akan membuat kulit tersebut sobek.

avatar
Arsita Dwi Prinandasari
Gambar Entri
Senjata Tradisonal Kesultanan Palembang Darussalam #DaftarSB19
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Sumatera Selatan

Senjata tradisional pada masa Kesultanan Palembang Darussalam dipakai untuk pertahanan diri dari serangan musuh.Terdapat macam-macam jenis senjata yang digunakan sebagai pertahanan diri maupun menunjukkan kelas sosial dalam masyarakat. Salah satunya Keris Palembang. Jika dicermati, senjata tersebut merupakan bentuk dari akulturasi budaya-budaya besar pada saat itu. Misalnya kebudayaan Tiongkok, India dan kebudayaan Arab. Akulturasi tersebut merupakan bukti tingginya peradaban negeri yang mampu menyerap berbagai budaya dan menyatukannya dalam budaya yang berbeda dari aslinya  

avatar
Irfanramja
Gambar Entri
Keris Siginjai #DaftarSB19
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Jambi

Keris Si Ginjai merupakan pusaka Kesultanan Jambi yang ada sejak masa Orang Kayo Hitam berkuasa di negeri ini, 400 tahun silam. Konon berdasarkan cerita orang-orang tua, keris sakti ini ditempa Orang Kayo Hitam di tanah Jawa kepada seorang empu dengan menggunakan bahan dan peralatan dari besi yang seluruh katanya berawalan "pa". Misalnya alat bernama "parang", "pacul", "pasak besi", "palu", dan sebagainya. Namun dalam kenyataannya, Keris Si Ginjai dibuat dari bahan besi, emas, kayu dan nikel dengan kualitas baik. Dalam cerita rakyat Jambi, dengan keris ini pula Orang Kayo Hitam dahulunya mengamuk di Mataram, menolak dengan tegas upeti (pajak) bagi Mataram, sebagai tanda penolakan kekuasaan kerajaan Jawa itu atas negeri Jambi. Sultan terakhir yang memegang benda kerajaan ini adalah Sultan Achmad Zainuddin yang hidup pada awal abad ke 20. Pada tahun 1903 Masehi Pangeran Ratu Martaningrat keturunan Sultan Thaha yang terakhir menyerahkan keris Singa Marjaya kepada Residen Palemba...

avatar
P_priskamaya
Gambar Entri
Tapak Suci Putera Muhammadiyah #daftarSB19
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
DKI Jakarta

TRADISI PENCAK SILAT sudah berurat-berakar dikalangan masyarakat Indonesia sejak lama. Sebagaimana seni beladiri di negara-negara lain, pencak sitat yang merupakan seni beladiri khas Indonesia memiliki ciri khas tersendiri yang dikembangkan untuk mewujudkan identitas. Demikian pula bahwa seni beladiri pencak silat di Indonesia juga beragam dan memiliki ciri khas masing-masing.                  Tapak Suci sebagai salah satu varian seni beladiri pencak silat juga memiliki ciri khas yang bias menunjukkan identitas yang kuat. Ciri khas tersebut dikembangkan metalui proses panjang dalam akar sejarah yang dilatuinya. Berawal dari atiran pencak sitat Banjaran di Pesantren Binorong Banjarnegara pada tahun 1872, atiran ini kemudian berkembang menjadi perguruan seni bela diri di Kauman Yogyakarta karena perpindahan guru (pendekarnya), yaitu KH. Busyro Syuhada, akibat gerakan perlawanan bersenjata yang...

avatar
Adhelia khansa
Gambar Entri
Canggah
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Daerah Istimewa Yogyakarta

Senjata Canggah merupakan alat kuno yang terbuat dari besi, yang memiliki bentuk seperti tomba. Perbedaannya, Canggah memiliki 2 mata tombak (Dwisula). Fungsinya sama dengan tombak, tetapi biasanya mata tombak bergungsi sebagai penjepit leher lawan. Bentuknya cukup unik, seperti tongkat kayu dengan panjang lebih kurang 2 meter dan terdapat besi yang berbentuk lingkaran di ujungnya. Pada masa lampau, Canggah tidak dijadikan sebagai senjata, melainkan alat untuk menangkap, menggiring, dan mengamankan pencuri. Pada zaman dahulu digunakan oleh para santri masa Sunan Giri saat ada pencuri yang tertangkap. Cara menggunakannya adalah dengan memasukan dan melilitkan besinya ke leher sang pencuri. Setelah besi terpasang dan terkunci dengan rapat, kemudian pencuri digiring dengan menggerakan tongkat kayunya. Sehingga pencuri tidak bisa bergerak dan melawan para penggiringnya. Senjata tradisional ini tidak bisa dilepaskan sendiri karena kedua ujungnya diikat dengan rantai besi.

avatar
Anita Irna
Gambar Entri
Senjata Tradisional Lampung
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Lampung

Tujuan Proyek Penelitian Pengkajian dan Pembinaan Nilai-Nilai Budaya adalah menggali nilai-nilai luhur budaya bangsa dalam rangka memperkuat penghayatan dan pengamalan Pancasila demi tercapainya ketahanan nasional di bidang sosial budaya. Untuk mencapai tujuan itu, diperlukan penyebarluasan buku-buku yang memuat berbagai macam aspek kebudayaan daerah. Pencetakan naskah yang berjudul, Senjata Tradisional Lampung, adalah usaha untuk mencapai tujuan di atas.   Sumber: Fachruddin, Fachruddin  and  Djainuderadjat, Endjat  and  Rumtiyati, Rumtiyati  (1992)  Senjata tradisional Lampung.  Documentation. Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Jakarta. http://repositori.kemdikbud.go.id/8273/

avatar
Monica91
Gambar Entri
Senjata Tradisional Jambi
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Jambi

Proyek Penelitian, Pengkajian, dan Pembinaan Nilai-Nilai Budaya menggali nilai-nilai budaya dari setiap suku bangsa/daerah. Penggalian ini mencakup aspek-aspek kebudayaan daerah dengan tujuan memperkuat penghayatan dan pengamalan Pancasila guna tercapainya ketahanan nasional di bidang sosial budaya. Untuk melestarikan nilai-nilai budaya dilakukan penerbitan hasil-hasil penelitian yang kemudian disebarluaskan kepada masyarakat umum. Pencetakan naskah yang betjudul Senjata Tradisional Masyarakat Daerah Jambi, adalah usaha untuk mencapai tujuan yang dimaksud.   Sumber:  Karim, Navarin  and  Purnomo, Hari  and  Budiman, Irwan  (1993).  Senjata tradisional masyarakat daerah Jambi.  Documentation. Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Jakarta. http://repositori.kemdikbud.go.id/8274/

avatar
Monica91
Gambar Entri
Senjata Tradisional Nusa Tenggara Timur
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Nusa Tenggara Timur

Proyek Penelitian, Pengkajian, dan Pembinaan Nilai-Nilai Budaya menggali nilai-nilai budaya dari setiap suku bangsa/daerah. Penggalian ini mencakup aspek-aspek kebudayaan daerah dengan tujuan memperkuat penghayatan dan pengamalan Pancasila guna tercapainya ketahanan nasional di bidang sosial budaya. Untuk melestarikan nilai-nilai budaya dilakukan penerbitan hasil-hasil penelitian yang kemudian disebarluaskan kepada masyarakat umum. Pencetakan naskah yang beljudul Senjata Tradisional Daerah Nusa Tenggara Timur, adalah usaha untuk mencapai tujuan yang dimaksud.   Sumber: Kotten, Kotten  and  Dewa, Remigius  and  Nahak, Leonard  and  Bell, Alex  and  Zesi, A. Mali  (1993)  Senjata tradisional daerah Nusa Tenggara Timur.  Documentation. Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Jakarta. http://repositori.kemdikbud.go.id/8275/

avatar
Monica91
Gambar Entri
Senjata Tradisional Sulawesi Selatan
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Sulawesi Selatan

Dalam sejarah kehidupan makhluk hidup di atas permukaan bumi, manusia dikenal sebagai organismus yang mampu berpikir, berasa dan bertindak sendiri. Semua itu merupakan potensi dasar yang dimiliki manusia sebagai makhluk istimewa, makhluk ciptaan Tuhan yang dianggap paling mulia di antara semua jenis makhluk hidup lainnya di alam raya ini. Namun demikian, kemampuan manusia dalam kenyataannya amat terbatas dalam jangkauan hidupnya.   Sumber: Rasyid, Darwas  and  Batong, Hermin  and  Bonga, Emiati A.  and  Kartini, Kartini  (1990)  Senjata tradisional Daerah Sulawesi Selatan. Direktorat Jenderal Kebudayaan, Jakarta. http://repositori.kemdikbud.go.id/7525/

avatar
Monica91