748 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
4_Kelewang Cundrik
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Riau

Kelewang Cundrik adalah sejenis pedang dari Riau yang digunakan oleh prajurit.   Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2014/09/senjata-tradisional-riau/

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
4_Beladau
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Riau

Beladau merupakan belati dari Indonesia. Pisau ini umumnya dikenal di daerah Sumatera dari Riau sampai Mentawai. Senjata ini merupakan senjata tikam dan senjata sayat. Panjang pisau ini biasanya sekitar 24cm. Beladau memiliki bermata pisau tunggal atau bermata dua, bentuk pisau melengkung. Pisau dari gagang ke ujung semakin runcing dan melengkung ke suatu titik. Pisau memiliki punggung pusat. Tepi pemotongan adalah pada sisi cekung dari pisau. Gagang baladau ini terbuat dari kayu dan mengkilap, dengan ujung yang berbentuk menonjol seperti kacang. Para selubung biasanya terbuat dari kayu dan berbentuk oval di bagian lintas tengah.   Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2014/09/senjata-tradisional-riau/

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
4_Badik Tumbuk Lado
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Kepulauan Riau

Badik Tumbuk Lado merupakan senjata tradisional yang berasal dari Kepulauan Riau. Badik sendiri merupakan sebutan untuk senjata tradisional yang dikenal di kalangan masyarakat bugis dan beberapa daerah di Sumatera. Sedangkan, Tumbuk Lada atau Tumbuk Lado (Riau) adalah senjata tradisional masyarakat Melayu dan masyarakat Semenanjung Melayu. Tak heran jika Badik Tumbuk Lado memiliki kemiripan dengan senjata dari daerah di semenanjung melayu lainnya bahkan dengan negara tetangga Malaysia. Kepulauan Riau ditinggali oleh berbagai ras dan etnis. Akan tetapi, mayoritas penduduk asli adalah bangsa melayu. Oleh karena itu, kebudayaan dari daerah Riau ini banyak memiliki kesamaan dengan wilayah yang berpenduduk asli melayu lainnya. Badik Tumbuk Lado adalah sejenis senjata tikam berukuran 27 sampai 29 cm dan lebarnya sekitar 3.5 sampai 4 cm. senjata ini tidak hanya dipakai oleh masyarakat Jambi, dan juga memiliki kesamaan dengan badik Bugis hanya berbeda dalam bentuk dan motif sarung badik...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
4_Piso Gaja Dompak
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Sumatera Utara

Piso Gaja Dompak itu sendiri adalah satu keris yang panjangnya sekitar 60-70 cm dengan pegangan yang menyerupai patung gajah. Piso, artinya pisau. Runcing dan tajam, mengarit dan memotong. Ada juga yang mengartikan berbeda, piso dapat juga disebutkan untuk wajah yang agak runcing, mata yang tajam. Runcing adalah benda yang dengan mudah untuk melakukan tusukan. Dalam bahasa Batak disebut rantos. Rantos adalah ketajamannya. Dalam masyarakat Rantos adalah ketajaman berpikir, kecerdasan intelektual hingga kejeniusan seseorang diartikan sebagai ketajaman melihat sesuatu permasalahan, peluang dan kecerdasan mengambi kesimpulan dan tindakan. Pemimpin Batak diharapkan memiliki kecerdasan intelektual untuk handal melakukan tindakan bermanfaat untuk semua kalangan. Dalam berstruktur, kecerdasan berpikir individu dapat dihimpun dengan kesepakatan akhir. Kesepakatan yang menjadi keputusan itu disebut tampakna. Marnatampak artinya duduk bersama, bermusyawarah. Hasil keputusan bersama...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
4_Tunggal Panaluan
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Sumatera Utara

Tunggal Panaluan merupakan tongkat yang digunakan oleh suku Batak yang diyakini mempunyai kekuatan gaib untuk meminta hujan, menahan hujan, menolak bala, wabah, mengobati penyakit, mencari dan menangkap pencuri, serta membantu dalam peperangan.   Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2014/06/senjata-tradisional-sumatera-utara/

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
4_Piso Karo
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Sumatera Utara

Pisau Karo ini dibuat sekitar Abad 19 dengan dimensi panjang sekitar 31-55 cm. Pegangan pisau ini terbuat dari kayu, rotan dan gading. Sarungnya ditutupi perak dan suasa.   Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2014/06/senjata-tradisional-sumatera-utara/

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
4_Rencong Meupucok
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Aceh

Ciri rencong meupucok adalah ukiran emas pada gagang bagian atas. Gagang rencong jenis ini terlihat kecil di bagian bawah, kemudian membesar di bagian atasnya. Ukiran pada bagian gagang senjata ini ada bermacam-macam. Ada yang berbentuk kembang daun, mawar, dan berbagai bentuk huruf Arab. Bentuk-bentuk ukiran tersebut tidak menunjukkan maksud atau makna tertentu. Namun, ukiran-ukiran pada gagang senjata ini merupakan ukiran yang disenangi pemiliknya. Bahan ukiran ini juga berbeda antara satu dengan yang lain, ada yang terbuat dari emas murni dan ada pula yang terbuat dari suasa, yaitu bahan campuran emas dan tembaga di mana jumlah tembaga lebih banyak.   Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2014/06/senjata-tradisional-nanggroe-aceh-darussalam-nad/

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
4_Rencong Meucugek
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Aceh

Rencong meucugek adalah rencong yang menggunakan gagang melengkung 90 derajat (cugek) sehingga membentuk siku-siku. Gagang itu melengkung ke belakang mata rencong sepanjang 8-10 cm. Rencong jenis ini digunakan dalam medan laga pada waktu pertarungan satu lawan satu. Masyarakat Aceh sudah menggunakan senjata jenis ini sejak peperangan melawan penjajah. Cugek pada senjata ini dimaksudkan untuk lebih memudahkan seseorang untuk menyergap dan menikam lawan dan mencabutnya kembali dengan mudah. Oleh karena itu, fungsi cugek adalah untuk menahan genggaman tangan pada rencong agar tidak terlepas. Dalam bahasa Indonesia, cugek sering diartikan sebagai “lengkungan”. Jadi, rencong meucugek adalah rencong yang melengkung pada bagian sumbunya. Rencong jenis ini terkenal paling ampuh bagi masyarakat Aceh. Gagang dan sarung rencong meucugek ada yang terbuat dari gading ada pula yang terbuat dari tanduk kerbau.   Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2014/06/...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
4_Rencong Meukuree
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Aceh

Ciri yang menonjol dari rencong meukuree adalah tanda yang terdapat pada mata rencong. Tanda bisa berbentuk bunga, ular, lipan, akar kayu, atau daun. Gambar-gambar tersebut muncul secara tidak sengaja ketika rencong ditempa, yang oleh pembuatnya disebut kuree, maka dari itu rencong tersebut dikenal dengan nama rencong meukuree. Pandai besi pembuat rencong menafsirkan kemunculan gambar itu dengan kekuatan dan keistimewaannya. Semakin lama rencong itu disimpan, kuree-nya akan semakin bertambah sehingga nilai rencong semakin tinggi. Tingginya kekuatan pada sebuah rencong dipercaya menambah kekuatan magis pemilik rencong itu.   Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2014/06/senjata-tradisional-nanggroe-aceh-darussalam-nad/

avatar
Sobat Budaya