Warga Indonesia sudah tidak asing dengan hiburan yang satu ini, yaitu pertunjukan monyet yang sering didengar dengan sebutan “Topeng Monyet”. Topeng monyet merupakan sebuah kesenian tradisional yang terkenal di berbagai daerah Indonesia. Di Bandung, topeng monyet lebih dikenal dengan sebutan “Doger Monyet”. Kesenian tradisional ini dapat dikenali banyak orang karena sering ditunjukan di berbagai tempat, mulai dari depan perumahan hingga alun-alun kota. Doger monyet biasanya diawali dengan alunan gendang dan saron kecil dari tukang doger monyet agar menarik perhatian warga sekitarnya. Monyet yang lehernya terikat rantai oleh sang tukang pun mulai menari-nari dengan baju hiasnya. Setelah itu, sang tukang biasanya memberi sajadah kecil untuk monyet sehingga monyet melakuka...
Kesenian Lais dari Garut, Jawa Barat , adalah merupakan kesenian tradisional berupa pertunjukan akrobatik yang menggunakan seutar tali sepanjang kurang lebih 6 meter yang dibentangkan diantara 2 ruas bambu pada ketinggian 12 - 13 meter. Kesenian ini sudah ada sejak jaman Belanda serta cukup populer di Garut, namun sayang kesenian lais mulai jarang dimainkan dan nyaris punah. Kesenian Lain berasal dari Kampung Nangka Pait, Kecamatan Sukawening Kabupaten Garut. Kesenian Lais pada awalnya diambil dari nama seorang laki-laki yang sangat terampil dalam memanjat pohon kelapa. Pak Laisan yang sehari-hari dipanggil Pak Lais adalah seorang yang sangat terampil memanjat dan memetik kelapa, bahkan jika pohon kelapa yang diambil berdekatan, Pak Laisan atau Pak Lais ini tidak turun terlebih dahulu ketanah untuk berpindah pohon, melainkan langsung melompat dari dahan /...
Tari Buto lawas merupakan salah satu bagian dari pertunjukan Tarian Kuda Lumping yang menggabungkan antara kesenian asli dan kesenian modern, kebudayaan ini juga sering dikaitkan dengan unsur "klenik" atau magis. Pada Tarian Buto Lawas, biasanya dimainkan oleh 4 - 6 orang penari. pertunjukan seni buto lawas dimainkan dengan cara menunggangi kuda anyaman bambu dan menari diiringi alunan musik, pada bagian ini penari buto lawas mulai dirasuki oleh roh halus atau kesurupan, terkadang penonton pun juga bisa mengalami fenomena kerasukan ini. Dalam setiap pertunjukkan Buto Lawas ini, untuk memulihkan kesadaran pemain ataupun penonton selalu hadir para datuk yang meemiliki kemampuan supranatural yang kehadirannya dapat dikenali dengan menggunakan pakaian serba hitam. Kita sebagai masyarakat Indonesia hendaknya mengambil sikap positif dari Tarian tersebut karena masih ada orang di daerah yang mampu dan mau melestarikan budaya yang hampir ditinggalkan oleh masyarak...
Pada era 70-90 an di Jawa Timur, masih sering kita temui pertunjukan Ludruk yang menempati tanah lapang dengan harga tiket masuk berkisar antara 50 - 150 perak, pada jaman itu. Biasanya, setiap sore hari, diumumkan lakon apa yang akan dipentaskan malam harinya oleh para bintang ludruk dengan menaiki kendaraan bak terbuka dan menggunakan pengeras suara berkeliling dari kampung ke kampung. Pada masa itu, di kota Malang, yang terkenal adalah Ludruk Wijaya Kusuma dengan pelawaknya Cak Tamin, Nurbuat dan Cak Subur. Kemudian muncul Cak Kartolo, Baseman, Safari dan Ning Tini yang menjadi primadona pada saat itu. Bahkan sampai sekarang Cak Kartolo, Safari dan Ning Tini masih eksis mengisi acara di Jawa Timur TV (JTV). Era 80-90 an merupakan era kejayaan Kartolo dan kawan-kawan, dengan guyonan khasnya dan parikan-parikan atau pantunnya yang menggelitik. Hampir seluruh masayarakat Jawa Timur mengenalnya baik menonton langsung pertunjukkannya maupun mendengar rekaman kasetnya atau mendengarka...
Dodod merupakan salah satu seni pertunjukan dari Kabupaten Pandeglang, Banten. Seni ini menggambarkan kegiatan masyarakat ketika menanam padi. Seni ini merupakan perpaduan tarian yang mempertunjukkan gerakan - gerakan yang menirukan orang - orang yang sedang menanam padi, mencangkul, menandur, dan juga membersihkan rumput dengan tangan (ngarambet) dengan alat musik tradisional berupa angklung dan dog - dog. #OSKMITB2018
Penca Oray (Pencak Silat Ular) merupakan kreasi baru permainan pencak silat yang digabungkan dengan permainan ular. Jurus-jurus pencaknya tak jauh beda dengan jurus yang biasa diperagakan dalam atraksi pencak silat. Hanya saja dalam pencak ular ketika memeragakaan gerakan penca para pemainnya sambil membawa ular. Ular-ular tersebut awalnya disembunyikan dulu dibalik baju. Ketika gerakan penca sampai pada puncaknya, ular-ular itu dikeluarkan dan dipermainkan seiring dengan gerakan penca. Yang menjadi keunikan lainnya, konon para pemainnya sudah kebal terhadap gigitan ular. Walaupun ular-ular tersebut bukan ular beracun, namun sering kali ular itu mengigit tetapi dianggap hal biasa oleh pemainnya. Selain itu, ular yang digunakan adalah ular liar yang biasanya sengaja dicari ketika keesokan harinya...
Seni Ajeng Salah satu kesenian khas Karawang yang telah terancam punah ini dipercaya telah berusia ratusan tahun, konon tepatnya sudah dikenal sejak kerajaan Tarumanegara. Seni Ajeng merupakan kesenian dengan seperangkat alat pendukung berupa bonang renteng, kecrek, kembang dan gambang gangsa. Musik gendingnya dimainkan dalam laras pelog dengan irama lagu seperti koproy, rancamanis, dan juga sengon dengan alur pakem kendang tilu atau rancagan. Seni ini sering dikaitkan dengan hal mistis karena konon apabila pertunjukan sedang berlangsung akan terasa sebuah fenomena Déjà vu. Dewasa ini, seni ajeng mengalami kesulitan untuk berkembang dan terancam punah. Kelompok seni Ajeng yang masih bertahan sudah sangat sedikit. Proses regenerasipun sudah sangat sulit. Kata Ajeng sendiri mengandung makna pangajeng-ajeng, atau penyambutan terhadap tamu. Oleh sebab itulah di Karawang tempo dulu proses penyambutan tamu selalu diramaikan dengan tam...
Jathilan merupakan kesenian pertunjukan khas dari Kota Magelang, Jawa Tengah. Kesenian ini juga dikenal dengan nama Jaran Kepang, atau yang biasa diketahui oleh masyarakat umum dengan nama kesenian Kuda Lumping. Para penari tarian ini menggunakan kuda yang terbuat dari bambu atau bahan lainnya yang dianyam dan dipotong menyerupai bentuk kuda. Kuda tersebut dihiasi rambut tiruan dari tali plastik atau sejenisnya yang di gelung atau di kepang. Anyaman kuda ini dihias dengan cat dan kain beraneka warna. Umumnya pertunjukan ini menampilkan adegan prajurit berkuda yang berusaha melewati rintangan saat mereka hendak menuju ke medan perang, namun tidak jarang juga yang hingga menampilkan adegan kesurupan dan adegan-adegan lainnya yang berbau supranatural. Para penari akan terus bergerak sembari melakukan ritual-ritual yang akan membuat mereka kesurupan. Ketika proses tersebut telah dilalui, para penari dapat melakukan atraksi-atraksi ekstrem, seperti memakan pecahan kaca, mem...
Seni pertunjukan wayang orang sriwedari solo. #OSKMITB2018