Raja Nursiwan (Kiri) Wayang ini terbuat dari kulit sapi dan tangkainya dari bambu. Raja Nursiwan merupakan salah satu tokoh kiri dalam pergelaran Wayang Sasak. Gunungan (Tengah) Gunungan terbuat dari kulit sapi dan tangkainya dari bambu. Gunungan merupakan simbol kebesaran Tuhan yang menggambarkan dunia beserta isinya. Jayengrana (Kanan) Wayang ini terbuat dari kulit sapi dan tangkainya dari bambu. Jayengrana merupakan salah satu tokoh kiri dalam pergelaran Wayang Sasak. Sumber informasi dan foto: Museum Negeri Nusa Tenggara Barat.
Saptonan merupakan agenda tahunan yang diadakan setiap momen peringatan Hari Jadi Kuningan. Bahkan, dulu acara ini diadakan di lapang yang lokasinya dekat kantor bupati dan gedung DPRD Kabupaten Kuningan. Saperti pernah beberapa kali diadakan di lapang Randu Kelurahan Cijoho, lapang Kertawangunan Kecamatan Sindangagung dan lapang sekitar kawasan wisata Linggajati Kecamatan Cilimus. Lapang Desa Cinagara Kecamatan Maleber dan beberapa tempat lainnya. “Sekarang diadakan lebih awal, karena momen HUT RI dan hari Jadi Kuningan bertepatan dengan bulan suci Ramadhan,” tutur Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Kuningan, Nana Sugiana, kepada kuninganmedia.com. Banyak warga yang penasaran untuk menyaksikan pergelaran yang boleh dibilang langka ini. Buktinya, bukan hanya warga di daerah Kecamatan Kalimanggis saja yang turut menyaksikan acara tersebut. Banyak warga yang datang dari Kecamatan Ciawigebang, Cidahu, Cimahi dan Luragung. Sebelum pe...
Wayang golek merupakan salah satu kesenian tradisional khas Jawa Barat khususnya Bandung.Kesenian ini telah ada sejak jaman dahulu dan dijadikan media penyebaran agama Islam bahkan sampai sekarang keberadaannya masih banyak kita temui di Bandung khususnya dalam acara pernikahan atau acara yang sejenis.Keberadaan Wayang golek ini telah sangat meluas bukan hanya untuk masyarakat Bandung tapi sluruh Indonesia malahan sampai ke tingkat dunia,perkembangan itu tidak lepas dari berkembangnya pola pikr para dalang yang menyesuaikan seni ini dengan globalisasi. Wayang Golek dapat dijadikan souvenir atau "oleh-oleh" bagi wisatawan yang datang ke Bandung , dan wayang golek ini dapat anda dapatkan di toko-toko souvenir sepanjang jalan cihampelas.
Tanah Sunda terkenal dengan kesenian Wayang Golek-nya. Wayang Golek adalah pementasan sandiwara boneka yang terbuat dari kayu dan dimainkan oleh seorang sutradara merangkap pengisi suara yang disebut Dalang. Seorang Dalang memiliki keahlian dalam menirukan berbagai suara manusia. Seperti halnya Jaipong, pementasan Wayang Golek diiringi musik Degung lengkap dengan Sindennya. Wayang Golek biasanya dipentaskan pada acara hiburan, pesta pernikahan atau acara lainnya. Waktu pementasannya pun unik, yaitu pada malam hari (biasanya semalam suntuk) dimulai sekitar pukul 20.00 – 21.00 hingga pukul 04.00 pagi. Cerita yang dibawakan berkisar pada pergulatan antara kebaikan dan kejahatan (tokoh baik melawan tokoh jahat). Cerita wayang yang populer saat ini banyak diilhami oleh budaya Hindu dari India, seperti Ramayana atau Perang Baratayudha. Tokoh-tokoh dalam cerita mengambil nama-nama dari tanah India. Dalam Wayang Golek, ada ‘tokoh’ yang sangat dinantikan pementasannya yait...
Permainan ini merupakan permainan adu ketangkassan dan kekuatan memukul dan dipukul dengan mengunakan alat yang terbuat dari kayu atau rotan berukuran 60 cm. Pemain terdiri atas dua orang yang saling berhadapan, baik laki-laki maupun perempuan, dipimpin oleh seorang wasit yang disebut malandang . Kedua pemain menggunakan teregos , yaitu tutup kepala yang terbuat dari kain yang diisi dengan bahan-bahan empuk sebagai pelindung kepala. Tutup kepala demikian dikenal pula dengan sebutan balakutal . Sasaran pukulan pada permainan ujungan tidak terbatas, dari ujung kepala hingga ujung kaki tanpa di tangkis. Seorang pemain dapat memukul lawanya sebanyak-banyaknya, atau bahkan dipukul sebanyak-banyaknya, hingga salah seorang diantaranya dinyatakan kalah karena tidak lagi kuat manehan rasa sakit akibat pukulan.
Sampyong merupakan perubahan nama dari ujungan. Nama baru ini terucap begitu saja dari salah seorang penonton keturunan Cina ketika ia menyaksikan permainan ini. Kiranya ia tertarik pada jumlah pukulan pada permaianan ini hingga kemudian terucaplah kata Sampyong yang kemudian melekat menjadi sebutan permainan sampai sekarang. Sebagai sebuah seni pertunjukan, sampyong dihidangkan pada acara-acara tertentu, misalnya pada acara hajatan, dan kini lebih sering terlihat pada acara kontes ketangkasan domba (adu domba). Berikut beberapa urutan pertunjukan sampyong pada suatu acara khusus : Seluruh peserta memasuki arena dipimpin oleh seorang wasit, melakukan penghormatan kepada penonton dengan iringan kendang pencak dan lagu Golempang. Pertunjukan eksibisi, yang dimainkan oleh dua orang tokoh ujungan, sebagai pertunjukan pembuka. Pertunjukan utama, seorang pemain berhasapan dengan pemain lainnya menurut urutan panggilan, dipimpin oleh seorang malada...
Kuda Lumping adalah salah satu pertunjukan seni tradisional yang sudah ada sejak lama. Biasanya kuda lumping di pertunjukan saat ada acara-acara besar seperti syukuran tahunan panen, pernikahan dan sebagainya. Kuda lumping menggunakan properti kuda-kudaan dari jalinan bambu, selain itu permainan ini biasanya menggunakan bantuan mahluk ghaib untuk membantu pertunjukan lebih seru.
Kang Nong Banten adalah ajang pemilihan duta pariwisata untuk daerah Banten yang bertujuan untuk pengembangan bakat, kreativitas, kemampuan intelektualitas dan jiwa keteladanan generasi muda. Sudah menjadi tradisi pada saat malam grand final finalis akan membawakan tarian tradisional khas daerah Banten. Kang Nong Banten bisa dibilang merupakan Abang None versi Banten. Untuk info lebih jelas tentang registrasi dan hal lain bisa dilihat di twitter resmi Kang Nong Banten https://twitter.com/kangnongbanten
Wayang Golek adalah suatu seni tradisional sunda pertunjukan wayang yang terbuat dari boneka kayu, yang terutama sangat populer di wilayah Tanah Pasundan , Daerah penyebarannya terbentang luas dari Cirebon di sebelah timur sampai wilayah Banten di sebelah barat, bahkan di daerah Jawa Tengah yang berbatasan dengan Jawa Barat sering pula dipertunjukkan pergelaran Wayang Golek.