94 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
merangin
Ritual Ritual
Kalimantan Timur

Ritual Merangin dilaksanakan di Serapo Belian selama tiga malam berturut-turut setelah siang harinya dilaksanakan Menjamu Benua. Serapo Belian adalah suatu bangunan/tempat dilaksanakannya ritual Merangin. Bangunan ini terdiri dari empat sudut tiang dipasang sebatang tebu dan sebatang pisang yang telah berbuah, buluh berisi air serta di bagian luar sudut dijadikan brong. Jadi pada bangunan ini terdapat 4 batang tebu, 4 batang pohon pisng, 4 buluh berisi air, dan 4 buah brong berselendang kain kuning.   Upacara adat Merangin dimulai dengan tujuh orang Pebelian yang duduk di atas lantai Serapo Belian dan melakukan konsentrasi serta berkomunikasi secara batin dengan makhluk-makhluk halus (gaib). Kemudian para Pebelian berdiri dan mengatur formasi mengelilingi Benyawan (Rumba) sambil menari mengikuti tabuhan irama gamelan dan gendang.   Tarian pertama berjalan lambat, sambil berputar berkeliling. Pada tahap kedua, lama kelamaan putaran akan semakin c...

avatar
Yulius Dwi Kristian
Gambar Entri
menjamu benua
Ritual Ritual
Kalimantan Timur

Menjamu Benua adalah sebuah prosesi yang bermakna upaya penghimpunan unsur-unsur yang ada di sekitar dengan tugas, fungsi dan perannya masing-masing untuk diundang, dijamu, diiberitahu dan diamanatkan melalui bahasa isyarat “MEMANG” oleh para Dewa dan Belian agar maksud pelaksanaan acara dapat berlangsung aman, damai dan sejahtera.   Prosesi ini dimulai dengan berangkatnya serombongan DEWA dari depan Keraton diiringi penabuh gamelan dan gendang serta perlengkapan persembahan berupa 21 jenis kue-kue tradisional, Perapen dan pakaian Sultan. Rombongan memasang bendera (panji-panji) berwarna kuning dengan lima rumbai di sebelah kiri dan bendera hijau bermotif/gambar naga di sebelah kanan menuju rumah Sultan.   Sesampainya di rumah Sultan, rombongan Dewa masuk ke dalam Rumah Sultan secara perlahan dan membungkuk hormat dengan membawa pakaian salinan Sultan dan Perapen untuk mohon di restui atas akan dilaksanakannya upaca Erau dengan Menja...

avatar
Yulius Dwi Kristian
Gambar Entri
beluluh
Ritual Ritual
Kalimantan Timur

Prosesi Beluluh juga dilaksanakan sebelum acara Erau dimulai. Beluluh Awal adalah sebagai tanda bermulanya rangkaian persiapan Erau yang dilaksanakan oleh para Dewa dan Belian terhadap seorang Sultan / Raja / Putra Mahkota guna pembersihan diri dari unsur-unsur jahat yang dapat berpengaruh pada diri seorang Raja dalam mengendalikan pemerintahan, untuk itu harus di “luluh”kan atau dihilangkan/musnahkan. Sedangkan Belyluh Lanjutan di laksanakan setiap hari pada saat matahari turun atau sore hari, dimana Raja / Sultan / Putra Mahkota menghadap ke arah Timur/matahari terbit sebagai awal dan sumber kehidupan semesta alam.   Prosesi ini dimulai dengan Sultan / Raja / Putra Mahkota duduk sejenak di Tilam Kasturi kemudian bangkit dari duduknya kemudian berjalan menginjakkan kaki ke batu menuju ke Balai yang berada di atas Tambak Karang melalu Molo (Guci) Kuningan berhias bunga / mayang kelapa dan mayang pinang yang terdapat di sebelah kiri dan kanan...

avatar
Yulius Dwi Kristian
Gambar Entri
besawai
Ritual Ritual
Kalimantan Timur

Sebelum melaksanakan upacara adat Erau, dilaksanakan beberapa ritual pendahuluan sebagai upaya membuka komunikasi kepada alam gaib yang diyakini ada. Besawai merupakan proses komunikasi terhadap hal-hal yang tidak nyata (gaib) yang diyakini selalu ada pada dimensi ruang dimanaj saja termasuk dalam suatu wilayah kerajaan yang dapat memberikan kekuatan, perlindungan dan ketentraman.    Besawai pemberitahuan ini ditujukan kepada segenap penghuni negeri yang akan mengadakan upacara tradisi Erau yang dilakukan sespuh atau yang dituakan dan mengerti tentang hal-hal gaib untuk diberitahu dan diundang secara menyeluruh. Sawai ini dilakukan pada salah satu tempat yang dianggap pusat atau sentral yang mempunyai aura mistis dan dapat menghubungkan komunikasi ke kelompok-kelompok lainnya.   Besawai dilakukan oleh seorang pawang di hadapan sebuah perapen yang telah diberi dupa – kemenyan – gaharu dengan kepulan asap sebagai media penghantar “meman...

avatar
Yulius Dwi Kristian
Gambar Entri
erau (serentetan ritual kutai )
Ritual Ritual
Kalimantan Timur

Erau berasal dari bahasa lokal/daerah etnis Kutai, dan disebut juga EROH yang berarti ramai, hilir mudik, bergembira, berpesta ria. Erau dilaksanakan secara adat oleh Kesultanan atau kerabat kerajaan dengan maksud tertentu dan diikuti oleh seluruh masyarakat umum dalam wilayah administratif kesultanan. Erau berasal dari bahasa lokal/daerah etnis Kutai, dan disebut juga EROH yang berarti ramai, hilir mudik, bergembira, berpesta ria. Erau dilaksanakan secara adat oleh Kesultanan atau kerabat kerajaan dengan maksud tertentu dan diikuti oleh seluruh masyarakat umum dalam wilayah administratif kesultanan. Terdapat tiga pelaksanaan ERAU adat di lingkup Kesultanan Kutai Kartanegara, yakni : 1. ERAU TEPONG TAWAR yaitu erau adat yang dilaksanakan oleh kerabat keraton pada waktu tertentu berdasarkan keinginan (hajat) terhadap suatu pekerjaan. Dalam pelaksanaan ini Raja bergerak bebas artinya tidak melakukan batsan tertentu yang disebut "TUHING" 2. ERAU...

avatar
Yulius Dwi Kristian
Gambar Entri
Erau
Ritual Ritual
Kalimantan Timur

Erau  adalah sebuah tradisi budaya  Indonesia  yang dilaksanakan setiap tahun dengan pusat kegiatan di kota  Tenggarong ,  Kutai Kartanegara ,  Kalimantan Timur . Erau berasal dari  bahasa Kutai ,  eroh  yang artinya ramai, riuh, ribut, suasana yang penuh sukacita. Suasana yang ramai, riuh rendah suara tersebut dalam arti: banyaknya kegiatan sekelompok orang yang mempunyai hajat dan mengandung makna baik bersifat sakral, ritual, maupun hiburan. Erau pertama kali dilaksanakan pada upacara  tijak tanah  dan  mandi ke tepian  ketika  Aji Batara Agung Dewa Sakti  berusia 5 tahun. Setelah dewasa dan diangkat menjadi  Raja Kutai Kartanegara  yang pertama ( 1300 - 1325 ), juga diadakan upacara Erau. Sejak itulah Erau selalu diadakan setiap terjadi penggantian atau penobatan Raja-Raja Kutai Kartanegara . Dalam perkembangannya, upacara Erau selain sebagai...

avatar
Syarika
Gambar Entri
Penikahan Adat Keraton Kutai
Ritual Ritual
Kalimantan Timur

Dalam pernikahan adat Keraton Kutai, ada beberapa proses yang harus dilaksanakan baik sebelum menjadi suami istri dan juga sesudah menjadi suami istri. Semua prosesi ini sudah turun-menurun dilaksanakan oleh Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura dan masih terselenggarakan hingga saat ini, khususnya bagi keluarga keraton. Ini juga menjadi Royal Wedding-nya masyarakat Kabupaten Kutai Kartanegara. Terdapat setidaknya 6 prosesi yang dilaksanakan dalam pernikahan adat Keraton Kutai. Diantaranya: Upacara Mendi-Mendi (Mengenakan pakaian Bebabasah) Upacara Bealis (Mengenakan pakaian Sakai) Upacara Bepacar (Mengenakan pakaian Kustim) Upacara Akad Nikah (Pria mengenakan Gamis dan Wanita mengenakan Kebaya) Upacara Naek Penganten (Mengenakan pakaian Antakusuma) Upacara Naek Mentuha (Mengenakan pakaian Kutai Setengah)  

avatar
Aldi Riandana
Gambar Entri
Upacara Mendi-Mendi
Ritual Ritual
Kalimantan Timur

Ini merupakan upacara pertama dan mengawali segala rangkaian upacara pernikahan adat Keraton Kutai. Mula-mula kedua mempelai dimandikan dengan air bunga dan mayang dengan mengenakan pakaian yang disebut Bebasah dan dihiasi dengan juntaoan melor atau melati. Bagi mempelai wanita akan dimandikan oleh para wanita sesepuh keluarga (tidak boleh pria), sedangkan untuk mempelai pria akan dimandikan oleh para pria sesepuh keluarga (tidak boleh wanita). Upacara Mendi-Mendi ini mengisyaratkan agar sebelum agar sebelum memasuki jenjang berikutnya, kedua mempelai sudah dalam keadaan bersih dan suci.

avatar
Aldi Riandana
Gambar Entri
Upacara Bealis
Ritual Ritual
Kalimantan Timur

Setelah mengikuti Upacara Mendi-Mendi, kedua mempelai berganti pakaian menjadi Pakaian Sakai dan didudukan diatas tilam (kasur) kesturi dengan segala kelengkapan untuk Upacara Bealis. "Penduduk" atau tempat duduk dari kain akan disediakan sesuai dengan orang yang akan mealis mempelai wanita. Dilaksanakan secara bergilir oleh para wanita sesepuh keluarga, sebaliknya untuk mempelai pria dilakukan oleh para pria sesepuh keluarga. Kening mempelai dialis sebagai syarat atau formalitas saja, kemudian disuapi gula merah dan kelapa serta diberi minum. Setelah ditepung tawari (upacara tolak bala), maka mempelai dilempar dengan beras kuning. Makna Upacara Bealis adalah: Untuk mendapat berkah dari orang tua dan memperoleh Hal-hal baik dikehidupan berkeluarga kelak. Memperindah dan mempercantik diri dalam memasuki jenjang perkawinan.

avatar
Aldi Riandana