Upacara Adat Pernikahan Suku Banjar Batimung merupakan upacara mandi uap yang dilakukan oleh pengantin pria dan pengantin wanita. Biasanya dilakukan 3 hari sebelum upacara pernikahan dan resepsi pernikahan. Upacara mandi uap dilakukan untuk menguras keringat kedua calon agar lebih bersih dan wangi, sehingga ketika nanti tiba waktu persandingan, kedua mempelai pengantin tidak akan mengeluarkan keringat lagi. sumber : https://ilmuseni.com/seni-budaya/kebudayaan-suku-banjar
Upacara Adat Pernikahan Suku Banjar Tradisi badudus adalah kegiatan mandi kembang yang dilakukan oleh mempelai wanita. Mirip seperti tradisi siraman pada masyarakat suku Jawa. Tradisi badudus dilakukan pada pagi hari sebelum acara persandingan. Mempelai wanita dimandikan dengan air yang telah dilengkapi dengan berbagai macam taburan bunga. Pada saat tradisi badudus ini pula dilakukan tradisi yang namanya Belarap, yakni tradisi mencukur dan membentuk rambut pengantin wanita. sumber :https://ilmuseni.com/seni-budaya/kebudayaan-suku-banjar
Upacara Adat Pernikahan Suku Banjar Upacara Batapung Tawar dilakukan bersamaan dengan upacara badudus. Upacara batapung tawar dilakukan sebagai bentuk penebusan atas berakhirnya masa perawan dari seorang wanita yang akan menikah. Dalam upacara batapung tawar disediakan berbagai perangkat yang melambangkan keperluan pokok rumah tangga. Diantara perangkat yang disiapkan adalah seperti beras, kelapa, gula merah, ayam, telur ayam, pisau, lilin, uang koin (receh), jarum dan benang, sirih, rokok daun dan berbagai rempah-rempah dapur. Masing-masing perangkat memiliki kandungan makna filosofisnya sendiri-sendiri yang menggambarkan makna kehidupan berumah tangga. Berbagai perangkat tersebut dimasukkan kedalam sebuah keranjang yang kemudian diserahkan kepada tetua adat kampung yang memimpin jalannya upacara badudus. sumber :https://ilmuseni.com/seni-budaya/kebudayaan-suku-banjar
Upacara Adat Pernikahan Suku Banjar Upacara walimahan merupakah acara resepsi atau pesta pernikahan yang dilaksanakan oleh keluarga pengantin dengan mengundang sanak keluarga dan kerabat untuk memberikan restu kepada pengantin. Pada acara walimah suku Banjar, kegiatan gotong royong sangat kental terasa. Dalam tradisi mereka, tuan rumah penyelenggara resepsi tidak diperbolehkan untuk mengurus kepanitiaan pernikahan, para tetanggalah yang kemudian secara gotong royong membentuk semacam kepanitiaan guna mengurusi segala macam keperluan pesta pernikahan yang akan diselenggarakan, mulai dari kebutuhan tenda, sajian kesenian, sajian makanan bagi para tamu undangan dan berbagai urusan dan kebutuhan pesta lainnya. sumber :https://ilmuseni.com/seni-budaya/kebudayaan-suku-banjar
Upacara Adat Pernikahan Suku Banjar Petataian merupakan kursi dan hiasan pelaminan khas Banjar yang disiapkan sebagai tempat pengantin untuk menerima para tamu undangan. Petataian biasanya diberi hiasan dibagian belakang kursi pengantin maupuan di sisi kanan dan sisi kirinya, seperti hiasan ornamen kain, maupun gucci dan tanaman sebagai pemanis dan pengindah pelaminan. sumber :https://ilmuseni.com/seni-budaya/kebudayaan-suku-banjar
Upacara Adat Pernikahan Suku Banjar Batataian merupakan kegiatan puncak pernikahan. Pengantin pria dan wanita bersanding di kursi petataian dan kemudian keduanya menerima para tamu undangan. Namun sebelum pengantin menerima tamu undangan biasanya didahului dengan upacara sujud pada orang tua serta makan bersama, baru kemudian pengantin diarak untuk duduk di petataian. sumber : https://ilmuseni.com/seni-budaya/kebudayaan-suku-banjar
Baayun Mulud merupakan kebudayaan suku Banjar yang merupakan perpaduan antara tradisi nenek moyang suku Banjar dengan Islam. Tradisi baayun merupakan kegiatan adat mengayun bayi atau anak yang diiringi dengan nyanyian-nyanyian syair shalawat Nabi. Pada mulanya tradisi ini bernama Baayun anak, tradisi baayun anak dilakukan pada anak yang berusia bayi hingga balita. Namun seiring dengan masuknya budaya Islam maka tradisi baayun anak diselenggarakan secara massal pada bulan Maullid untuk menyambut hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Oleh sebab itu kemudian tradisi ini disebut dengan tradisi baayun mulud. Pelaksanaan tradisi ini biasanya dipimpin oleh seorang tokoh ulama yang memimpin prosesi bersyair shalawat. Biasanya diiringi juga oleh kesenian musik rebana. Dalam tradisi ini dipersiapkan peralatan seperti : Ayunan (baayun), yang sudah terhias dengan berbagai ornamen hiasan. Piduduk, yang merupakan syarat upacara berupa bahan-bahan sembako mentah s...
Sebuah tarian yang sangat menarik adalah melepaskan bulir padi dari tangkai batang padi yang dinamakan 'bairik' -- ada yang khusus membuat panggung untuk kegiatan mairik -- adapula yang hanya menggelar tikar di tanah dan mulailah nyanyian ahui hura ahui mengiringi gerak lincah kaki petani menari di atas tumpukan padi. Akhir dari kegiatan adalah melepas bulir padi menjadi beras menggunakan alat yang diolah secara manual disebut 'putaran' dengan dua tangkai kayu sebagai pegangan. Sementara petani lain memasukkan bulir padi melalui atas dan lainnya lagi menunggu beras di bawah. Ada irama khusus yang menarik ketika putaran ini bergerak sehingga penonton yang menyaksiklan juga turut merasakan kegembiraan. Serunya tradisi langka 'putaran' ini adalah saat usai masa panen padi. Masyarakat menjadikan alat ini sebagai permainan mengadu kekuatan memutar, baik untuk anak dan remaja maupun dewasa. Hal ini menjadi acara syukuran yang ditunggu petani di setiap kampu...
Mappanretasi’ berarti memberi makan laut, namun beberapa tokoh mengartikannya sebagai suatu kegiatan yang bersifat ritual dan dilaksanakan secara adat oleh sekelompok masyarakat nelayan bersama pemerintah setempat dengan cara memberikan berbagai macam makanan atau sesajen di laut. Mappanretasi’ telah dilaksanakan sejak abad ke-19 M, pada masa berdirinya Kerajaan Pagatan. Pelaksanaan upacara ini merupakan wujud rasa syukur para nelayan suku Bugis Pagatan kepada Tuhan atas hasil laut yang diberikan. Tradisi ini diselnggarakan setiap tahun pada bulan April, minggu ketiga atau keempat, karena pada bulan tersebut terjadi pergantian musim dari musim barat ke musim tenggara. Dalam pelaksanaannya, mappanretasi’ dipimpin oleh dua orang sandro (dukun), sandro laki-laki dan sandro perempuan. Sandro perempuan biasanya mempersiapkan berbagai sarana dan sesaji untuk dilarung di laut pada acara puncak upacara mappanretasi’, sedangkan sandro laki-laki bertugas memimp...