118 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Bakar Ilo Sanggari
Ritual Ritual
Nusa Tenggara Barat

Nusa Tenggara Barat adalah sebuah provinsi di Indonesia. Sesuai dengan namanya, provinsi ini meliputi bagian barat Kepulauan Nusa Tenggara. Dua pulau terbesar di provinsi ini adalah Lombok yang terletak di barat dan Sumbawa yang terletak di timur. Ibu kota provinsi ini adalah Kota Mataram yang berada di Pulau Lombok. Sebagian besar dari penduduk Lombok berasal dari suku Sasak, sementara suku Bima dan Sumbawa merupakan kelompok etnis terbesar di Pulau Sumbawa. Mayoritas penduduk Nusa Tenggara Barat beragama Islam (96%). Masuknya Islam ke Nusa Tenggara Barat ini ditandai dengan kehadiran Kerajaan yang dipimpin oleh Prabu Rangkesari, Pangeran Prapen, putera Sunan Ratu Giri. Dalam Babad Lombok disebutkan, pengislaman ini merupakan upaya dari Raden Paku atau Sunan Ratu Giri dari Gersik, Surabaya yang memerintahkan raja-raja Jawa Timur dan Palembang untuk menyebarkan Islam ke berbagai wilayah di Nusantara. Dalam menyambut hari raya Idul Fitri, masyarakat NTB biasanya me...

avatar
Oase
Gambar Entri
Tradisi Ngurisan
Ritual Ritual
Nusa Tenggara Barat

Tradisi Ngurisan atau cukur rambut bayi merupakan tradisi yang sudah lama dilaksanakan di Nusa Tenggara Barat. Tradisi ini dilakukan kepada bayi yang baru lahir atau berumur di bawah enam bulan. Ngurisan biasanya dilaksanakan di masjid atau musala pada hari-hari besar agama Islam, terutama saat peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW (Maulid). Keunikan pada tradisi ini adalah seluruh tokoh agama dan masyarakat yang diundang harus mencukur atau memegang kepala bayi tersebut. Sebelum prosesi Ngurisan dilaksanakan, terlebih dahulu dimulai dengan Namatan atau pembacaan ayat-ayat pendek yang dilakukan oleh anak-anak usia sekolah dasar. Setelah itu dilanjutkan dengan pembacaan kitab barzanji atau riwayat perjalanan Rasulullah SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa untuk menerima perintah salat lima waktu sehari semalam dari Allah SWT.   Selesai pembacaan kitab barzanji tersebut barulah proses Ngurisan dilaksanakan bersamaan dengan Selaqaran. Seluruh tokoh agama dan...

avatar
Gandung Aryopratomo
Gambar Entri
Tradisi Rebo Bontong
Ritual Ritual
Nusa Tenggara Barat

Tradisi Rebo Bontong atau Rabu terakhir di bulan Syafar pada kalender Islam adalah melakukan mandi bersama di aliran Kali Jangkuk, Mataram, Nusa Tenggara Barat. Tradisi Rebo Bontong diniatkan untuk menyucikan jiwa raga serta segala dosa dan menyambut perayaan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW.   Biasanya setiap Rebo Bontong, masyarakat berkumpul kemudian mandi bersama-sama di aliran Kali Jangkuk. Bersamaan dengan itu, para pedagang dadakan yang berjualan aneka kue dan makanan tradisional, ambil bagin dalam meramaikan suasana.   Selain di Kota Mataram, tradisi “rebo bontong” juga dilaksanakankan pada beberapa desa di Pulau Lombok, di antaranya di Desa Kuranji, Kabupaten Lombok Barat dan Kecamatan Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur.   Sumber:  http://www.jurnalsumatra.com/2014/12/17/warga-mataram-rayakan-tradisi-rebo-bontong/ http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/gaya-sufi/14/01/01/myqajl-masyarakat-mataram-rayakan-...

avatar
Gandung Aryopratomo
Gambar Entri
Pawai Kembuli
Ritual Ritual
Nusa Tenggara Barat

Di salah satu tempat di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat di sebuah desa yang bernama Desa Rempung, terdapat tradisi rutin tahunan untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, yaitu Pawai Kembuli.   Pawai Kembuli merupakan pawai unik dengan menampilkan beberapa miniatur yang identik dengan Islam seperti masjid, Al Quran raksasa, dan musala. Miniatur tersebut kemudian dihiasi dengan beberapa lembar uang kertas, hasil tanam, dan jajanan tradisional khas warga setempat.   Miniatur yang telah dihias tersebut kemudian diarak ke setiap ruas jalan yang ada di desa sambil disaksikan oleh seluruh warga yang saat itu berkumpul dalam perayaan maulid ini. Sambil diarak, warga sesekali meletakkan aneka jajan ke dalam miniatur tersebut.   Keunikan dari Kembuli ini terletak pada cara mengaraknya yang tetap dilestarikan oleh masyarakat setempat. Setiap Kembuli harus diarak dengan cara dipikul, tidak boleh didorong ataupun diletakkan diatas kendaraan.  ...

avatar
Gandung Aryopratomo
Gambar Entri
Barapan Kebo
Ritual Ritual
Nusa Tenggara Barat

Pulau Sumbawa memiliki  barapan kebo  yang menjadi kebanggaan masyarakatnya. Tepatnya di Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat,  barapan kebo  telah mengakar dan menjadi tradisi yang selalu dinantikan keberlangsungannya. Kemeriahan akan selalu tercipta saat  barapan kebo  diadakan. Para pemilik kerbau dengan antusias mendatangkan kerbau pilihan untuk ditandingkan dengan kerbau lainnya. Biasa diadakan sebelum dan setelah musim panen,  barapan kebo  merupakan wujud rasa syukur masyarakat Sumbawa kepada Yang Maha Kuasa, sekaligus menjadi cara untuk menggemburkan tanah. Selain itu,  barapan kebo  juga menjadi penyambung silaturahmi masyarakat Sumbawa terhadap sesama dengan berbagi kebahagiaan. Tradisi yang telah mengakar dalam budaya masyarakat Sumbawa ini dilaksanakan di area sawah yang telah dipilih. Setiap kerbau yang menjadi peserta dibedakan berdasarkan umur, mulai kelas TK sampai kelas dewasa. Umur k...

avatar
Oase
Gambar Entri
Upacara Perkawinan Sorong Serah Aji Kerame
Ritual Ritual
Nusa Tenggara Barat

Adat perkawinan pada masyarakat Lombok Timur dikaitkan dengan upacara adat sorong serah aji kerama. Seorang pemuda (terune) dapat memperoleh seorang istri berdasarkan adat dengan dua cara yaitu: pertama dengan soloh (meminang kepada keluarga si gadis); kedua dengan cara merariq (melarikan si gadis), Setelah salah satu cara sudah dilakukan, maka keluarga pria akan melakukan tata cara perkawinan sesuai adat Sasak. Upacara perkawinan Lombok Timur sering dikaitkan dengan upacara adat perkawinan sorong serah aji kerama yang merupakan salah satu tradisi yang ada sejak zaman dahulu dan telah melekat dengan kuat serta utuh didalam tatanan kehidupan masyarakat suku Sasak Lombok Timur, bahkan beberapa kalangan masyarakat baik itu tokoh agama dan tokoh masyarakat adat itu sendiri menyatakan bahwa jika tidak melaksanakan upacara adat ini akan menjadi aib bagi keluarga dan masyarakat setempat. Sorong serah berasal dari kata sorong yang berarti mendorong dan serah yang berarti menyerahk...

avatar
Sisvia Putri
Gambar Entri
Marapu - Sumba
Ritual Ritual
Nusa Tenggara Barat

Marapu adalah sebuah kepercayaan peninggalan zaman megalitikum. Upacara kematian dengan menggunakan tradisi ini masih sarat dengan kepercayaan akan kekuatan roh nenek moyang. Upacara kematian marapu dapat menelan biaya yang sangat mahal. Hal ini disebabkan karena ada sejumlah hewan ternak yang harus disembelih sepanjang prosesi ini. Oleh karenanya upacara kematian ini dapat ditunda hingga bertahun-tahun seteah kematian seseorang. Penganut kepercayaan marapu juga memakamkan jenazah dalam posisi seperti janin dalam rahim. Kuburan yang digunakan juga unik yaitu berupa batu yang diberi lubang dan kemudian ditutup dengan batu lagi. Tradisi ini tentunya mengingatkan kita pada sarkofagus dari zaman. Sumber: https://kumparan.com/ari-ulandari/mengintip-14-tradisi-unik-upacara-kematian-di-indonesia

avatar
Fennec_fox
Gambar Entri
Katente
Ritual Ritual
Nusa Tenggara Barat

Kain sarung bagi masyarakat Bima punya nilai tersendiri. Jenisnya pun berbeda antara yang dipakai untuk dipakai pada kegiatan resmi dengan keperluan harian. Masyarakat juga lebih suka tidur berselimut sarung dibanding memakai kain selimut pada umumnya. Bahan utama  sarung  di sana yaitu benang kapan yang ditenun sampai lembut.  Motif sarung khas Bima dinamai tembe nggoli . Pada pria, berpakaian dengan sarung dinamakan  katente . Cara memakainya seperti umumnya mengenakan sarung, yaitu menutupi separuh tubuh bawah dengan melilitkannya di bagian perut agar terikat kuat. Sumber: http://sidomi.com/157198/cara-memakai-sarung-ala-wanita-bima/

avatar
Fauziadnd
Gambar Entri
Upacara Adat Hanta Ua Pua
Ritual Ritual
Nusa Tenggara Barat

Upacara U’a Pua  merupakan sebuah tradisi masyarakat Lombok yang dipengaruhi oleh ajaran Islam. Upacara U’a Pua dilaksanakan bersamaan dengan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang juga dirangkai dengan penampilan atraksi Seni Budaya masyarakat Suku Mbojo (Bima) yang berlangsung selama 7 hari.Prosesi U’a Pua diawali dengan Pawai dari Istana Bima yang diikuti oleh semua Laskar Kesultanan, Keluarga Istana, Group Kesenian Tradisional Bima dengan dua Penari Lenggo yang dilengkapi dengan Upacara Ua Pua. Selama proses pawai berlangsung Group Kesenian terus memainkan Genda Mbojo, Silu dan Genda Lenggo. Ketika memasuki Istana, Penunggang Kuda menari dengan suka ria (Jara Sara’u), Sere, Soka dan lain-lain sampai Ketua Rombongan bertemu dengan Sultan yang diiringi dengan Penari Lenggo. Pada sa’at itu diserahkan ”Sere Pua” dan Al-Qur’an kepada Sultan. Tujuan dari perayaan U’a Pua adalah Antara Lain : 1.  &n...

avatar
Fauziadnd