3.354 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Ngara' Pandang/Ambelu
Ritual Ritual
Sulawesi Selatan

Ngarra’ pandang/Ambelu’ adalah aktifitas yang dilaksanakan mengikuti peringatan maulid. Dilakkan oleh muda mudi dengan duduk berhadapan. Jumlahnya tidak menentu, biasanya jumlah perempuan lebih banyak. Perempuan dinamakan  Ambelu’  sedangkan laki-laki dinamakan  Ngarra’ Pandan . Perempuan bertugas memasukkan daun pandan di lubang pada sebilah bambu yang dinamakan “ Balehang”. Sedangkan laki-laki mengiris daun pandan yang telah dimasukkan pada lubang di  “balehang”  tersebut dengan pisau .  Setelah daun pandan diiris, “ balehang”  diserahkan kembali ke perempuan yang berada di hadapannya untuk diisi kembali dengan daun pandan. Begitu seterusnya dimana pengisian daun pandan oleh perempuan dilaksanakan secara bergiliran. Pada selang waktu tertentu, pria akan diganti oleh pemain baru jika ada yang berminat, namun wanita tetap tanpa diganti sampai acara selesai. Pelaksanaan  Ngar...

avatar
Roby Darisandi
Gambar Entri
A’Dinging-Dinging
Ritual Ritual
Sulawesi Selatan

Ritual A’dinging-dinging merupakan warisan kebudayan turun-temurun di kalangan masyarakat Kampung Tenro, Desa Bontolempangang, Kecamatan Buki, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan. Letaknya sekitar 25 Km dari kota Benteng, Ibukota Kepulauan Selayar. Kebudayaan ini sudah ada sejak abad ke-17. Tradisi ini digelar setiap hari Senin terakhir di bulan Muharram untuk memperingati hari lahirnya Kampung Tenro. Secara bahasa, A’dinging-dinging dapat diartikan sebagai aktivitas saling siram sehingga orang-orang yang melakukannya merasakan dingin karena terpapar air berkali-kali. Namun secara filosofi, ritual A’dinging-dinging adalah kegiatan yang dilakukan untuk menolak bala dengan air yang disiramkan kepada seseorang dan seisi kampung. Rangkaian dalam ritual ini: Ritual Tolak Bala (Ritual Penghormatan Arwah Para Leluhur) Pengambilan Air Suci di Buhung Latea Ritual Pengisian Mantra-Mantra Prosesi Anrio-rio    ...

avatar
Roby Darisandi
Gambar Entri
Pesta Iraw Tengkayu
Ritual Ritual
Kalimantan Timur

Pesta Iraw Tengkayu ini merupakan suatu bagian dari unsur kebudayaan Indonesia yang lahir dan berkembang pada masyarakat tidung sebagai wujud dan bentuk interaksi dengan lingkungan sekitarnya. Tradisi Iraw Tengkayu ini bertujuan untuk memperlihatkan sebuah tindakan rasa syukur masyarakat nelayan di kota ini sehingga pesta ini dikonotasikan sebagai pesta laut. Di dalam perkembangannya tradisi ini bisa memperlihatkan resistensi budaya yang tetap berkembang dan bertahan dalam masyarakat tidung yang cukup berpotensi sebagai atraksi daya tarik wisata kota ini. Acara rutin ini telah mendapatkan respon dari pemerintah daerah dengan ditetapkan perayaannya dilaksanakan 2 (dua) tahun sekali ini digabungkan bersamaan dengan peringatan hari jadi Kota Tarakan (Borneo) kalimantan utara

avatar
Roby Darisandi
Gambar Entri
TRADISI PERANG KETUPAT DI TEMPILANG, BANGKA BELITUNG
Ritual Ritual
Kepulauan Bangka Belitung

agu Timang Burong (Menimang Burung) pengiring tari serimbang itu dilantunkan secara lembut. Lagu itu, diiringi suara gendang dari enam penabuh serta alunan dawai (alat musik), untuk mengiringi gerak lima penari remaja yang menyambut tamu. Dengan baju dan selendang merah, kelima penari menyita perhatian ribuan pengunjung yang memadati Pantai Pasir Kuning, Tempilang, Bangka Barat, Propinsi Kepulauan Bangka Belitung.   Tarian yang menggambarkan kegembiraan sekumpulan burung siang menyambut kehadiran seekor burung malam itu merupakan pembukaan dari rangkaian tradisi perang ketupat, khas Kecamatan Tempilang di Bangka Belitung. Tradisi tersebut menggambarkan perang terhadap makhluk-makhluk halus yang jahat, yang sering mengganggu kehidupan masyarakat.   Tradisi itu sebenarnya sudah dimulai pada malam sebelum perang ketupat dimulai. Pada malam hari sebelumnya, tiga dukun Kecamatan Tempilang, yaitu dukun darat, dukun laut, dan dukun yang paling senior, memulai upac...

avatar
Nico Natanail Bangun
Gambar Entri
NGANGGUNG TRADISI BANGKA BELITUNG
Ritual Ritual
Kepulauan Bangka Belitung

Setiap masyarakat tentunya memiliki agama sebagai kepercayaan yang mempengaruhi manusia sebagai individu, juga sebagai pegangan hidup. Di samping agama, kehidupan manusia juga dipengaruhi oleh kebudayaan. Kebudayaan menjadi identitas dari bangsa dan suku bangsa. Suku tersebut memelihara dan melestarikan budaya yang ada.Kebudayaan sebagai hasil dari cipta, karsa dan rasa manusia menurut Alisyahbana; merupakan suatu keseluruhan yang kompleks yang terjadi dari unsur-unsur yang berbeda-beda seperti pengetahuan, kepercayaan, seni, hukum, moral, adat istiadat, dan segala kecakapan yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat.( 1 Bustanudin Agus, Islam dan Pembangunan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002), hal. 15) Dalam masyarakat, baik yang kompleks maupun yang sederhana, ada sejumlah nilai budaya yang satu dengan lain saling berkaitan hingga menjadi suatu sistem, dan sistem itu sebagai pedoman dari konsep-konsep ideal dalam kebudayaan memberi pendorong yang kuat terhad...

avatar
Nico Natanail Bangun
Gambar Entri
Ngunduh Mantu
Ritual Ritual
Jawa Tengah

Ngunduh Mantu adalah tradisi pernikahan adat Jawa yang diadakan oleh pihak keluarga mempelai pria. Biasanya penyelenggaraan ngunduh mantu ini dilakukan selang beberapa hari (5 hari) setelah pelaksanaan resepsi oleh pihak mempelai wanita. Kata “ngunduh” sendiri berasal dari bahasa Jawa yang artinya mengambil sesuatu yang sudah matang. Jadi istilah ngunduh mantu bisa dipahami sebagai prosesi mengambil menantu yang sudah cukup dewasa. Kenapa harus dilakukan prosesi ngunduh mantu?. Pertama, untuk mengenalkan mempelai wanita kepada keluarga besar dari pihak mempelai pria. Sebagai bentuk woro-woro atau pengumuman kepada tetangga bahwa mempelai pria tersebut sudah beristri. Kedua, mengisyaratkan bahwa pria harus menjadi pelindung, pengayom bagi istri dan anak-anaknya kelak. Prosesi acara ngunduh mantu. (1) Penyerahan putra pengantin dari keluarga pengantin wanita kepada keluarga besar pengantin pria. Menyediakan sarana berupa : slindur, gepyokan, sangsangan sekar m...

avatar
M Luthfi Fathurrahman
Gambar Entri
Larung Sembonyo
Ritual Ritual
Jawa Timur

Ritual ini berkembang di tengah masyarakat Prigi yang diyakini untuk menjaga keseimbangan alam sekitarnya serta alam semesta. Upacara Sembonyo dilakukan setiap bulan Selo, pada hari senin Kliwon setiap tahunnya.   Ritual Larung Sembonyo ini dilakukan oleh para nalayan dan petani yang berkaitan dengan mata pencaharian utama masyarakat Prigi dan sebagai penghormatan atas leluhur yang berjasa membuka kawasan Prigi. Ritual ini akan selalu dilakukan, mengingat penduduk desa takut akan mara bahaya atas hasil panen dan laut mereka bila tidak dilaksanakannya ritual ini.Pada tahun 1985, ritual ini sempat tidak diselenggarakan karena adanya situasi politik. Karena itu, pada tahun itu diadakanlah ritual Larung Sembonyo secara besar-besaran.   Secara tidak langsung, ritual ini juga mencerminkan sifat masyarakat Prigi yang tekun, tabah dan berani manantang maut. 

avatar
Roby Darisandi
Gambar Entri
Upacara Dam Bagong
Ritual Ritual
Jawa Timur

  Upacara Dam Bagong merupakan sebuah upacara persembahan kepala kerbau di sungai Bagong. Kegiatan yang rutin dilakukan setiap tahun ini merupakan tradisi yang dilaksanakan untuk menghormati leluhur pahlawan tani, yaitu almarhum Ki Ageng Menak Sopal. Selain itu, upacara adat ini merupakan ungkapan syukur masyarakat kepada Tuhan YME, dengan harapan semoga wilayah Trenggalek selalu dalam keadaan tentram penuh kedamaian. Penyelenggaraan upacara adat ini, ditandai dengan penyembelihan satu ekor kerbau pada pukul 03.30 WIB dini hari tadi yang dagingnya akan dibagikan kepada masyarakat setelah dimasak. Sedangkan kepala kerbau tersebut, dilarung di Sungai Bagong. Kemudian acara dilanjutkan dengan upacara ruwat Pagelaran Wayang Kulit.

avatar
Roby Darisandi
Gambar Entri
Upacara Cing Cing Goling
Ritual Ritual
Daerah Istimewa Yogyakarta

Tradisi ini adalah asli Gunung Kidul Menurut sesepuh setempat tradisi cing cing Goling ini sudah ada sejak ratusan tahun lalu ,Di sebuah petak sawah penduduk yang sudah dipanen oleh petani , digambarkan sosok wanita yang berlari menghindari kejaran para warok yang berusaha merebutnya dari seorang laki – laki sambil melesatkan cambuk di udara  sambil meneriakan “ cing goling Cing goling Gong”. Dalam tarian tersebut menceritakan pelarian pasukan Majapahit yang sudah menyatu dengan warga setempat dalam mengusir penjahat seperti begal ( perampok) . nah uniknya lagi Lurr di tradisi ini , ada puluhan orang berlari berhamburan ke tengah sawah dan menginjak – injak  tanaman  milik salah satu penduduk untuk ikut mengusir Begal ( penjahat) tersebut.konon katanya nih warga yang tanamanya di injak-injak malah gembira riang karena dipercaya Jika tanaman/ sawahnya menjadi ajang tarian cing cing goling akan menjadi lahan yang subur serta akan mendapat...

avatar
Roby Darisandi