119 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Nyantri
Ritual Ritual
Daerah Istimewa Yogyakarta

Nyantri merupakan upacara peyambutan calon mempelai pria beserta seluruh keluarganya untuk memasuki lingkungan Keraton Yogyakarta. Nyantri diibaratkan sebagai proses memperkenalkan calon mempelai pria mengenai adat istiadat, peraturan, serta keseharian keluarga kerajaan. Kerabat Sultan mewakili pihak keraton menjemput calon mempelai pria beserta keluarga di tempat tertentu yang berada di sekitar lingkungan Keraton Yogyakarta. Penjemputan dilakukan menggunakan iring-iringan kereta kuda dari tempat tersebut menuju Kompleks Kasatriyan , sebuah tempat di Keraton Yogyakarta yang diperuntukan bagi laki-laki. Keluarga dan calon mempelai pria kemudian dijamu oleh keluarga keraton sebagai bentuk penyambutan dan ucapan selamat datang. sumber :https://kratonjogja.id/siklus-hidup/3/dhaup-ageng

avatar
Aze
Gambar Entri
Siraman
Ritual Ritual
Daerah Istimewa Yogyakarta

Prosesi nyantri kemudian dilanjutkan dengan Siraman , yaitu ritual memandikan kedua calon mempelai. Siraman memiliki makna membersihkan atau mensucikan kedua mempelai dari segala keburukan secara lahir dan batin. Siraman dilakukan oleh ibu, calon ibu mertua, serta kerabat calon mempelai wanita yang dituakan. Hal ini merupakan salah satu bentuk doa restu yang diberikan bagi kedua calon mempelai. Prosesi siraman dilakukan diwaktu dan tempat yang terpisah. Siraman pertama diperuntukkan bagi calon mempelai wanita, di Bangsal Sekar Kedhaton . Calon mempelai wanita dimandikan dengan menyiramkan air yang diambil dari tujuh sumber mata air yang dicampur dengan bunga-bunga. Usai memandikan calon mempelai wanita, air dari tujuh sumber beserta kerabat yang memandikan mempelai wanita diboyong menuju Bangsal Kasatriyan untuk melakukan prosesi siraman bagi calon mempelai pria. Setelah melakukan prosesi siraman, kedua calon mempelai kemudian di rias untuk melaksanakan prosesi selanju...

avatar
Aze
Gambar Entri
Tantingan
Ritual Ritual
Daerah Istimewa Yogyakarta

Tantingan adalah sebuah prosesi pemanggilan calon mempelai wanita oleh Sultan. Dalam prosesi ini, Sultan akan menanyakan kemantapan hati dan kesiapan calon mempelai wanita untuk menikah dengan pria yang telah meminangannya. Dahulu prosesi tantingan merupakan hari dimana Sultan memberitahukan dengan siapa putrinya akan menikah. Pada umumnya para putri Sultan terdahulu menikah melalui proses perjodohan. Sebelum prosesi tantingan berlangsung ia tidak tahu siapa pria yang akan dinikahinya esok hari. Prosesi tantingan dilaksanakan sore hari setelah waktu magrib di emper Gedong Prabayeksa . sumber :https://kratonjogja.id/siklus-hidup/3/dhaup-ageng

avatar
Aze
Gambar Entri
Midodareni
Ritual Ritual
Daerah Istimewa Yogyakarta

Midodareni berlangsung malam hari sebelum prosesi inti pernikahan dimulai. Midodareni adalah bentuk dari permohonan calon mempelai wanita agar seluruh prosesi pernikahan esok hari berjalan dengan lancar. Midodareni berasal dari kata “bidadari”. Hal ini merupakan simbol dan permohonan agar saat menjelang pernikahan calon mempelai wanita berparas secantik bidadari. Pada malam midodareni , dipercaya para bidadari turun dari kayangan dan menjelma menjadi paras rupawan calon mempelai wanita. Peristiwa turunnya bidadari dipercaya berlangsung menjelang tengah malam. Konon, prosesi seperti ini meniru Ki Jaka Tarub yang akan menikahkan putrinya, Nawangsih. Ki Jaka Tarub meminta bidadari Nawangwulan agar bersedia turun ke bumi merias putrinya pada malam sebelum ia dinikahkan. sumber :https://kratonjogja.id/siklus-hidup/3/dhaup-ageng

avatar
Aze
Gambar Entri
Panggih
Ritual Ritual
Daerah Istimewa Yogyakarta

Upacara panggih merupakan prosesi bertemunya sepasang pengantin setelah sah menjadi suami istri. Mempelai pria yang datang dari Kasatriyan serta mempelai wanita dari Sekar Kedhaton dipertemukan di Tratag Bangsal Kencana . Secara bergantian pengantin pria yang membawa 4 gulungan daun sirih ( gantal ) melemparkan terlebih dahulu secara berlahan-lahan kepada pengantin wanita yang membawa 3 buah gantal . Selanjutnya, pengantin wanita akan membasuh kaki pengantin pria dan dilanjutkan dengan memecah telur. Pada upacara panggih ini juga dilakukan prosesi Pondongan . Pondongan adalah mengangkat mempelai wanita dengan kedua tangan, yang dilakukan oleh mempelai pria dan paman mempelai wanita. Mempelai wanita dipondong dalam posisi duduk setinggi pundak keduanya. Prosesi pondongan ini dilaksanakan di depan seluruh keluarga beserta tamu undangan yang hadir sebagai perlambang menghormati kedudukan sang mempelai wanita sebagai putri Sultan dari permaisuri. Usai prosesi panggih romb...

avatar
Aze
Gambar Entri
Tampa Kaya
Ritual Ritual
Daerah Istimewa Yogyakarta

Usai melangsungkan prosesi panggih , upacara dilanjutkan dengan prosesi tampa kaya . Pada prosesi ini, mempelai pria menuangkan beberapa keping uang logam dan berbagai macam biji-bijian untuk diterima mempelai wanita. Tampa kaya menyimbolkan bentuk tanggung jawab suami untuk memberikan nafkah dan melimpahkan kesejahteraan kepada sang istri. Tampa kaya berlangsung di Gedhong Purwarukmi , Komplek Kasatriyan sumber :https://kratonjogja.id/siklus-hidup/3/dhaup-ageng

avatar
Aze
Gambar Entri
Dhahar Klimah
Ritual Ritual
Daerah Istimewa Yogyakarta

Prosesi selanjutnya adalah dhahar klimah yang dilangsungkan di gadri (serambi belakang) Kasatriyan . Dhahar klimah merupakan prosesi perjamuan makan kedua mempelai pengantin. Mempelai pria akan mengepal nasi beserta lauk pauknya berjumlah tiga buah. Nasi kemudian diberikan kepada mempelai wanita untuk dimakan. sumber :https://kratonjogja.id/siklus-hidup/3/dhaup-ageng

avatar
Aze
Gambar Entri
Upacara Jangan Menir
Ritual Ritual
Daerah Istimewa Yogyakarta

Setelah resepsi usai diselenggarakan, kedua mempelai pengantin melakukan prosesi terakhir rangkaian pernikahan yaitu pamitan . Pada masa sebelum Sri Sultan Hamengku Buwono IX, upacara ini dikenal dengan nama Upacara Jangan Menir . Pasangan pengantin akan mengenakan busana Jangan Menir , dimana pengantin putri khususnya masih mengenakan paes . Upacara Jangan Menir disederhanakan pada masa Sri Sultan Hamengku Buwono IX dimana pasangan pengantin berikut besan memohon pamit untuk meninggalkan keraton menuju kediaman masing-masing. Sejak dulu, setelah menikah baik putra maupun putri Sultan akan keluar dari keraton untuk tinggal bersama pasangannya masing-masing membina rumah tangga baru. sumber :https://kratonjogja.id/siklus-hidup/3/dhaup-ageng

avatar
Aze
Gambar Entri
Ritual Songgo Buwono
Ritual Ritual
Daerah Istimewa Yogyakarta

Tidak banyak yang tahu jika ada pisang yang khusus untuk ritual. Namanya pisang Songgo Buwono merah. Pisang ini biasanya untuk kebutuhan ritual Keraton Yogyakarta.Songgo Buwono ini jantungnya ke atas lainnya ke bawah. Pisang ini sebagai ritual keraton saat labuhan pisang Songgo Buwono ini ini buahnya tidak bisa dimakan karena buahnya sangat kecil dibandingkan buah lainnya. Selain itu, ciri pisang ini jantung pisangnya terlihat naik ke arah langit.Pisang jenis ini bisa ditemukan di Keraton Yogya dan Solo saja, sehingga sangat jarang bisa ditemukan di pasaran. sumber : https://www.liputan6.com/regional/read/3470984/pisang-khusus-ritual-songgo-buwono-jantungnya-mengarah-ke-langit

avatar
Aze