Gonjong Ampek Baanjuang Rumah adat ini merupakan rumah adat Padang dari rumah adat lainnya. Bangunan rumah gadang dengan gonjong Ampek (empat) merupakan suatu keharusan di kawasan Luhak Nan Tigo, dan ini sebuah pertanda adat, walapun bangunannya lebih dari 7 ruang. Ciri bangunan beranjung adanya tambahan anjung pada kiri dan kanan bangunan. https://www.silontong.com/2018/07/31/rumah-adat-padang/
Gonjong Anam (Gonjong Enam) Bangunan ini sebenarnya bentuk dasarnya adalah bangunan Gajah Maharam, yang telah dimodifikasi, kemudian di tempelkan ukiran, kesannya seperti bangunan beranjung, padahal tidak. Salangkonya memakai papan, bukan anyaman bambu, dan jendela dibuat lebih banyak agar cahaya lebih banyak masuk ke bangunan, jadi bangunan ini lebih maju (modern). Diperkirakan ini adalah bentuk transformasi bentuk Gajah Maharan ke bangunan Beranjung. https://www.silontong.com/2018/07/31/rumah-adat-padang/
Rumah Gadang Batingkek (Rumah Gadang Bertingkat) Model bangunan bergonjong empat dan bertingkat, banyak ditemukan di sekitar Singkarak, Kab.Solok. Model Model bangunan Gajah Maharam bertingkap di desa Pasir, Singkarak, Kab. Solok. Sayangnya, jenis bangunan termasuk langka dan tidak banyak lagi bangunan ini ada di Sumatera Barat. https://www.silontong.com/2018/07/31/rumah-adat-padang/
Rumah Gadang Surambi Papek Ciri bangunan ini adalah pengakhiran kiri dan kanan bangunan yang disebut “bapamokok” (papek) dalam bahasa Minang. Umumnya pintu masuk dari belakang dan ada pula yang membuatnya dari depan. Tipe bangunan Surambi Papek, di Koto Marapak Bukit Tinggi banyak dimodifikasi, karena orang tidak selalu menyukai masuk dari belakang rumah, jadi pintu masuk dipindahkan ke depan dan tidak jarang juga diberi serambi, dengan anak tangga dua buah. Masuk dari belakang rumah (dapur) ini mengukuhkan prinsip bahwa yang punya rumah sebenarnya perempuan, laki-laki (menantu) hanya menumpang. https://www.silontong.com/2018/07/31/rumah-adat-padang/
Rumah Gadang Gonjong Limo Model bangunan bergonjong lima banyak berlokasi di kota Payakumbuh, Luhak Limo Puluah Koto (50 Kota). Ciri bangunan Gonjong Limo adalah adanya tambahan gonjong pada bagian kiri atau kanan bangunan, pengakhiran bangunannya mirip dengan Gajah Maharam, dimana pengakhirannya tidak ditambah anjung (pengertian anjung lihat denah di bawah), sebab bangunan ini sebenarnya ada anjung. Istilah Puncak limo dan Rajo Babandiang. https://www.silontong.com/2018/07/31/rumah-adat-padang/
Rumah Gadang Jenis Gajah Maharam Secara keseluruhan rumah ini terbuat dari bahan kayu dan atap yang berbahan seng. Arah hadap bangunan adalah arah utara. Rumah Gadang Gajah Maharam memiliki gonjong sebanyak lima buah, empat buah di bagian atap dan sebuah di bagian depan sebagai pelindung tangga masuk rumah. Berdasarkan informasi yang didapat, jenis kayu sebagai bahan utama komponen bangunan adalah kayu Juar, Surian dan ruyung (pohon kelapa). Dinding pada Timur, Barat dan Selatan rumah di gunakan Sasak. Rumah adat ini mempunyai denah empat persegi panjang dengan jumlah tiang penopang bangunan yang berjumlah 30 buah. Pada bagian dalam bangunan terdapat 4 buah kamar yang terletak pada sisi selatan bangunan yang berjejer arah Timur-Barat. Pada masing-masing pintu kamar ini terdapat ukiran-ukiran bermotif flora berupa les pintu. Sedangkan pada bagian atas pintu kamar terdapat ukiran berbentuk setengah lingkaran dengan motif flora dan mahkota. Diperkirakan motif mahkota ini di...
Ganjong Sibak Baju Rumah ini memiliki ciri pengukiran yang mirip sibak baju atau belahan baju namun bangunan dasar dari bangunan ini tetap mengacu kepada desain gajah maharam. https://www.silontong.com/2018/07/31/rumah-adat-padang/
Pasalnya, masjid yang berada di Jalan Khatib Sulaiman, Alai Parak Kopi, Padang Utara, Sumatera Barat itu merupakan masjid terbesar dan termegah di Sumatera Barat. Masjid yang dikenal sebagai Masjid Mahligai Minang tersebut juga kini menjadi ikon dari Kota Padang. Dibangun di atas lahan seluas 40 ribu meter persegi, dengan luas bangunan mencapai 18 ribu meter persegi, Masjid Raya Sumatera Barat merupakan karya dari arsitek Rizal Muslimin. Ia adalah pemenang dari sayembara arsitektur yang diikuti oleh 323 arsitek dari berbagai negara. Uniknya, tak seperti masjid pada umumnya, Masjid Raya Sumatera Barat justru tak memiliki kubah, melainkan hanya memiliki atap khas budaya Minangkabau. Bagian atapnya memiliki desain Rumah Gadang dengan empat sudut lancip, sedangkan bangunannya berbentuk gonjong. Banyak yang mengatakan bahwa atap masjid sebenarnya menggambarkan bentuk bentangan kain yang digunakan untuk mengusung batu Hajar Aswad, ketika empat kabilah suku Quraisy di Mekah berselisih penda...
Tim peneliti Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (Puslit Arkenas), baru saja menyelesaikan penelitian lanjutan terkait Kompleks Percandian Pulau Sawah, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat. Penelitian selama 13-24 Agustus 2018 itu setidaknya melibatkan 13 orang pakar, antara lain tiga orang arkeolog dari Puslit Arkenas yang dibantu oleh dua orang dari Komunitas Luar Kotak, pakar geologi dari ITB, satu arkeolog dari Universitas Jambi, seorang pakar geografi dan lingkungan dari FMIPA UI, satu arkeolog dari Balai Arkeologi Sumatera Utara, serta empat orang peneliti dari Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Sumatera Barat. Ada sejumlah hal baru yang diungkap dari temuan tim ini. Yang jelas terlihat adalah dibenarkannya asumsi klasik soal terjadinya banjir bandang yang sampai mengubah aliran Sungai Batanghari. Agaknya senada dengan amsal yang ingin diajarkan pepatah khas Minangkabau, sakali aia gadang, sakali tapian barubah . Pepatah ini nampaknya yang mengajarkan peristiwa yang j...