Sepintas kita lihat bangunan ini adalah sebuah rumah panggung seperti rumah masyarakat Bima pada umumnya. Bangunan yang terkonstruksi dari kayu jati alam Bima ini adalah sebuah Istana yang disebut ASI BOU atau Istana Baru. Istana ini terletak di samping timur Istana Bima (Sekarang Museum Asi Mbojo). Dinamakan ASI BOU karena didirikan belakangan setelah pendirian Istana Bima pada tahun v1927, tepatnya pada masa Pemerintahan Sultan Ibrahim (1881 – 1936). ASI BOU Dibangun untuk putera Mahkota Muhammad Salahuddin. Namun setelah dinobatkan menjadi sultan, Muhammad Salahuddin memilih tinggal di Istana lama. Akhirnya ASI BOU ini ditempati oleh adiknya Haji Abdul Azis atau yang dikenal dengan nama Ruma Haji. Bangunan ini menghadap ke arah utara dengan panjang sekitar 16 Meter dan lebar 8 meter. Terdiri dari Sancaka Tando (Emperan Depan ) yang berfungsi sebagai ruang tamu. Ada juga beberapa kamar tidur sultan dan keluarganya. Kemudian dibelakangnya terdapat Sancaka Kontu (Serambi B...
Sejarah dan Filosofi Uma Lengge salah satu rumah adat tradisional peninggalan asli nenek moyang suku Bima (Dou Mbojo) yang dulunya berfungsi sebagai tempat penyimpanan padi. Lokasi kedua peninggalan adat tersebut terletak di Desa Maria, Kecamatan Maria, dan Desa Sambori Kecamatan Lambitu Kabupaten Bima, Pulau Sumbawa. Pada masa lalu, padi disimpan di Uma Lengge atau Uma Jompa untuk kebutuhan satu tahun. Penempatannya yang terpisah dengan rumah tinggal penduduk konon dimaksudkan untuk mencegah efek domino yang merugikan apabila terjadi bencana kebakaran. Dengan demikian, apabila rumah tempat tinggal penduduk terbakar, maka padi yang disimpan di dalam Uma Lengge atau Uma Jompa tidak akan ikut terbakar, begitu pula sebaliknya. Oleh karena itulah, kompleks Uma Lengge di Desa Maria dibangun agak jauh dari pemukiman penduduk. Ciri, struktur ruang dan Pola Permukiman Lengge merupakan salah satu rumah adat tradisional Bima yang dibuat oleh nenek moyang suku Bima (Mbojo) s...
Suku Sasak berada di Lombok, Nusa Tebggara Barat. Bahasa yang mereka gunakan adalah bahasa Sasak. Tetapi, sebagian warga di suku sasak berbicaara bahasa Indonesia, bahkan mampu berbicara bahasa Inggris. Suku Sasak memiliki rumah tradisional yang unik. Tak hanya itu, rumah tradisional tersebut memiliki makna filosofisnya. Pembangunannya dilakukan bersama dengan warga kampung tersebut, atau gotong-royong. Lantainya terbuat dari campuran tanah dan kotoran kerbau. kotoran kerbau digunakan sebagai pengganti semen. Setelah 2-3 hari, bau kotoran kerbau tidak akan tercium lagi. Lantai dibuat dari tanah memiliki arti bahwa manusia ketika sudah meninggal akan kembali ke tanah lagi. Dinding dan sekelilingnya terbuat dari kayu. Lalu atapnya terbuat dari anyaman alang-alang. Atap bagian depannya sengaja dibuat rendah. Hal tersebut dilakukan agar orang-orang sebelum masuk menunduk terlebih dahulu, sehingga terkesan sopan. Bagian dalamnya tidak terlalu besar. Dalamnya hanya berisi...
Suku sasak merupakan salah satu suku yang ada di Pulau Lombok, suku sasak memiliki budaya yang sangat menarik, salah satunya dapat dilihat pada rumah tradisional suku sasak yang disebut dengan rumah lumbung. Rumah tradisional Suku Sasak memiliki bentuk yang menarik, atap rumah ini berbentuk seperti gunungan yang terlihat menukik kebawah dengan puncak membentuk sudut, yang terbuat dari susunan alang-alang. Rumah ini disangga oleh beberapa pilar bambu, dengan dinding rumah yang berupa anyaman bambu. Suku sasak memanfaatkan campuran tanah dengan batu bata, getah pohon serta abu jerami sebagai bahan pembentuk lantai rumah. Suku sasak merawat lantai rumahnya dengan cara mengoleskan kotoran sapi atau kerbau yang terlah dihaluskan, hal ini diyakini dapat menjaga lantai agar tidak mudah lembab dan retak. Pada rumah adat sasak terdapat tiga anak tangga pada pintu masuk rumah, ketiga anak tangga ini menyimbolkan tiga tahapan kehidupan di dunia. Anak tangga pertama melambangkan kel...
Pulau Lombok memiliki sebuah hasil kerajinan tangan yang khas, yang tidak akan Anda temukan di tempat lain. Nama handicraft tersebut adalah Cukli . Kerajinan Cukli merupakan hasil kerajinan yang terbuat dari kayu dengan hiasan potongan kulit kerang, yang ditanam dalam kayu. Misalnya asbak, pigura, tempat tisu, kotak perhiasan, kursi, meja, lemari, sampai tempat tidur. Jika Anda menemui hasil kerajinan ini, bisa dipastikan Anda akan penasaran dengan produk ini. Anda bisa mengunjungi Desa Lendang Re Lombok untuk melihat proses pembuatan Cukli, bagaimana kulit kerang bisa ditanam ke dalam kayu. Desa kecil ini merupakan “tempat kelahiran” Cukli, yang terletak sekitar 10 Kilometer sebelah Timur Kota Mataram. Dengan menggunakan kendaraan pribadi, Anda bisa melewati Jl. Pejanggil-Jl. Sultan Hasanudin-By pass. Di sisi Selatan jalan by pass Anda akan menemui sebuah gapura besi yang sederhana. Di atas gapura tersebut terdapat tulisan “Selamat Datang Di Sen...
Suku Donggo memiliki rumah adat tradisional disebut Uma Leme yang bentuknya berbeda dengan masyarakat lain di Bima. Tinggi rumah ini mencapai 7 meter dengan ukuran sekitar 3×4 meter. Atap yang digunakan adalah alang-alang dan menggunakan dinding kayu sangga (kayu yang diyakini bisa menolak bala dan bencana). Rumah ini disebut juga rumah Ncuhi atau Uma Ncuhi. Di rumah ini disimpan barang-barang sesembakan dan alat-alat kesenian. Sumber: http://dunia-kesenian.blogspot.com/2015/10/sejarah-dan-kebudayaan-suku-donggo-ntb.html
Museum Negeri Provinsi Nusa Tenggara Barat dirintis pembangunannya sejak 1976/1977. Pembangunan prasarana museum berlangsung hingga tahun anggaran 1980/1981. Kelembagaan museum ini ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 23 Januari 1982.Peresmiannya dilaksanakan pada 23 Januari 1982 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Dr. Daoed Joesoef. Sejak diresmikan hingga tahun 2000, Museum Negeri Propinsi Nusa Tenggara Barat merupakan UPT (Unit Pelaksana Teknis) Direktorat Jenderal Kebudayaan. Berdasarkan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 museum ini menjadi UPT Daerah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Nusa Tenggara Barat. Koleksi Museum Negeri NTB sumber ; arsip Museum NTB Sampai dengan 2006 museum ini memiliki koleksi sebanyak 7.387 buah, berupa koleksi geologi, biologi, etnografi, arkeologi, sejarah, numismatik, heraldik, filologi, dan keramik. Beberapa koleksi museum adalah kostum pernikahan dari kelompok etnis Sasak...
Museum Samawa ( Istana Tua ) Dalam Loka, Kelurahan Seketeng, Kac. Sumbawa Besar, NTB Telp. : (0371) 625747 Istana Tua peninggalan Kerajaan Sumbawa (Dalam Loka' Dea Mraja), bangunannya dibuat dengan konstruksi kayu, lokasi karang pekat, Kota Sumbawa Besar. Istana kuno tersebut terbuat dari kayu yang dibangun pada masa pemerintahan Sultan Muhammad Jalaluddin Syah III (sekitar tahun 1885 M). Saat ini digunakan/dimanfaatkan sebagai "Museum Daerah Sumbawa" tempat penyimpanan benda-benda sejarah Kabupaten Sumbawa. Istana ini merupakan dua bangunan kembar ditopang atas tiang kayu besar sebanyak 99 buah, sesuai dengan sifat Allah dalam Al - Qur'an ( Asma'ul Husna ). Di Dalam Loka ini kita dapat melihat ukiran motif khas daerah Samawa, sebagai ornamen pada kayu bangunannya. Miniatur Dalam Loka ini dapat dilihat di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta. ...
Museum Samparaja Jl. Gajah Mada, Kerara Bima Museum ini dibangun sejak tahun 1987 yang dirintis sekaligus didirikan oleh Hj. Siti Maryam R. Salahuddin (anak ke-7 Sultan Salahuddin – Raja Kesultanan Bima). Tujuan pendirian Museum Kebudayaan Samparaja ialah penyelamatan peninggalan Kesultanan Bima terutama naskah-naskah lama dari kepunahan sekaligus melestarikan nilai-nilai budaya daerah serta menjadikan museum sebagai sarana penelitian kebudayaan Bima. Status museum Kebudayaan Samparaja adalah museum pribadi yang terbuka untuk umum. Koleksi yang dimiliki museum Kebudayaan Samparaja antara lain naskah-naskah lama berhuruf Arab dan berbahasa Melayu yang ditulis sekitar abad XVII - XIX Masehi. Naskah-naskah tersebut memuat berbagai ilmu pengetahuan dan sejarah pemerintahan Bima, hukum adat dan hukum Islam yang diterapkan di Bima, Ilmu Pertanian, kelautan, perbintangan, hubungan interaksi dengan daerah lain maupun pedagang dari negeri asing. Tidak ketinggalan...