Sigale-gale adalah boneka kayu yang dibuat untuk membahagiakan Raja Rahat, raja dari salah satu kerajaan di Pulau Samosir. Sigale-gale berawal dari Alkisah, Raja Rahat memiliki putra tunggal bernama Raja Manggale. Sayangnya, sang putra kesayangan gugur di medan perang dan jasadnya tidak ditemukan. Kesedihan karena kehilangan sang putra membuat Raja Rahat sakit. Guna membahagiakan kembali rajanya, para tetua di kerajaan tersebut membuat sebuah patung yang mirip dengan Manggale. Agar patung tersebut ‘hidup’, para tetua itu memanggil roh Manggale yang membuat patung bisa bergerak. Berkat patung tersebut, Raja Rahat pulih dari sakitnya. Sejak saat itu, masyarakat Batak menyebut patung tersebut sebagai Sigale-gale, yang diambil dari nama Manggale. Pertunjukkan Sigale-gale tentu tidak menggunakan roh seperti dimasa lalu. Boneka yang digunakan dalam pertunjukkan, digerakkan menggunakan sistem penggerak mekanis, sehingga boneka bisa menari lincah. T...
Rumah ini ditempati 4 - 6 keluarga, dengan bentuk persegi memanjang. Jika ingin memasuki rumah ini, harus melalui tangga berjumlah ganjil yang terletak di bagian depan rumah dan harus menunduk dikarenakan ukuran pintunya yang rendah. Pintu yang rendah pada rumah adat Batak yang membuat para tamu yang mengunjunginya menunduk melambangkan kesopanan. Seseorang harus menunduk agar bisa masuk rumah tersebut, sama halnya dengan keharusan tamu menghormati pemilik rumah. Rumah Bolon termasuk dalam ketegori rumah panggung, namun mempunyai fungsi yang cukup berbeda dari rumah panggung seperti yang ada di Sunda (Jawa Barat). Jika di Jawa Barat rumah panggung bertujuan untuk menghindari serangan binatang buas, rumah Bolon berdiri hampir 2 meter di atas tanah dan permukaan atas tanah langsung, digunakan sebagai tempat untuk memelihara binatang ternak seperti ayam atau babi. Bagian Dalam Rumah Beberapa bagian dari rumah adat Batak mempunyai fungsi tersendiri, terkait dengan penghuni dan statu...
Dinding rumah dibuat miring, berpintu dan jendela yang terletak di atas balok keliling. Atap rumah berbentuk segitiga dan bertingkat tiga, juga melembangkan rukut-sitelu. Pada setiap puncak dan segitiga-segitiga terdapat kepala kerbau yang melambangkan kesejahteraan bagi keluarga yang mendiaminya. Pinggiran atap sekeliling rumah di semua arah sama, menggambarkan bahwa penghuni rumah mempunyai perasaan senasib sepenanggungan. Bagian atap yang berbentuk segitiga terbuat dari anyaman bambu disebut lambe-lambe. Biasanya pada lambe-lambe dilukiskan lambang pembuat dari sifat pemilik rumah tersebut, dengan warna tradisional merah, putih dan hitam. Hiasan lainnya adalah pada kusen pintu masuk. Biasanya dihiasi dengan ukiran telur dan panah. Tali-tali penginkat dinding yang miring disebut tali ret-ret, terbuat dari ijuk atau rotan. Tali pengikat ini membentuk pola seperti cicak yang mempunyai 2 kepala saling bertolak belakang, maksudnya ialah cicak dikiaskan sebagai penjaga rumah, dan 2 ke...
Rumah adatnya berbentuk panggung dengan lantai yang sebagian disangga balok-balok besar berjajar secar horizontal bersilangan. Balok-balok ini menumpu pada pondasi umpak. Dinding rumah agak miring dan memilliki sedikit bukaan (jendela). Atapnya memilliki kemiringan yang curam dengan bentuk perisai pada sebagian besar sisi bawah, sedang sisi atas berbentuk pelana dengan gevel yang miring menghadap ke bawah. Pada ujung atas gevel biasanya dihiasi dengan kepala kerbau. Tanduknya dari kerbau asli dan kepalanya dari injuk yang dibentuk. Bagian-bagian konstruksi rumah diukir, dicat serta digambar dengan warna merah, putih dan hitam. Selain sarat dengan nilai filosofis, ornamentasi rumah memiliki keunggulan dekoratif dalam memadukan unsur alam dan manusia dengan unsur geometris. Menyampaikan sebuah ungkapan pertemuan masyarakat dapat dimunculkan dengan bentuk geometri segi empat yang ditengahnya diberi lingkaran lalu diberi corak ragam hias manusia beruang berkeliling lingkaran. Menyam...
Rumah Adat Batak Mandailing disebut sebagai Bagas Godang sebagai kediaman para raja, terletak disebuah kompleks yang sangat luas dan selalu didampingi dengan Sopo Godang sebagai balai sidang adat. Bangunannya mempergunakan tiang-tiang besar yang berjumlah ganjil sebagaimana juga jumlah anak tangganya. Bangunan arsitektur tradisional Mandailing adalah bukti budaya fisik yang memiliki peradaban yang tinggi. Sisa-sisa peninggalan arsitektur tradisional Mandailing masih dapat kita lihat sampai sekarang ini dan merupakan salah satu dari beberapa peninggalan hasil karya arsitektur tradisional bangsa Indonesia yang patut mendapat perhatian dan dipertahankan oleh Pemerintah dan masyarakat baik secara langsung baik tidak langsung. Bagas Godang biasanya juga dibangun berpasangan dengan sebuah balai sidang adat yang terletak dihadapan atau persisnya bersebelahan dengan rumah Raja. Balai sidang adat tersebut dinamakan Sopo Godang. Bangunan pada Bagas Godang mempergunakan tiang-tiang besar yang...
Banyak peneliti setuju bahwa rumah-rumah tradisional Nias (Omo Hada) termasuk diantara contoh-contoh terbaik dari arsitektur vernakular di Asia. Rumah-rumah ini dibangun tanpa menggunakan paku dan jauh lebih mampu menahan gempa kuat, daripada rumah-rumah modern. Ada variasi dalam arsitektur dan gaya di seluruh pulau. Rumah Nias ditinggikan dari tanah dan dibangun untuk pertahanan, karena orang-orang Nias dulu tinggal dalam peperangan abadi. Banyak arsitek dan antropolog dari seluruh dunia telah mengunjungi Nias untuk mempelajari gaya bangunan unik rumah adat ini. Banyak orang tua Nias dilahirkan di rumah-rumah seperti ini. Tetapi karena biaya dan usaha untuk mempertahankan rumah tradisional ini menjadikan mereka semakin-semakin langka. Pengunjung dapat melihat banyak contoh dari rumah-rumah tradisional di seluruh pulau, khususnya di daerah selatan yang mempunyai beberapa desa yang sangat terpelihara. Ribuan tahun lamanya, dua suku utama di Nias hidu...
Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan. Dia mempunyai sejarah besar sebagai penemu Kota Medan. Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560, Guru Patimpus, seorang keturunan Raja Singa Maharaja Negeri Bakerah di dataran tinggi Karo, membangun sebuah perkampungan yang disebut "Medan Putri" . Lokasi ini berada diantara pertemuan Sungai Deli dan Sungai Babura yang dahulu merupakan transportasi utama. Alamatnya adalah Jl. Kapten Maulana Lubis, Petisah Tengah, Medan Petisah, Kota Medan, Sumatera Utara 20231. OSKMITB2018
Tugu Persatuan Toga Siregar adalah sebuah monumen yang didirikan di daerah muara,di tepi Danau Toba. Tugu ini didirikan untuk menandakan bahwa daerah tersebut adalah kampung siregar (bonapasogit), yaitu daerah asal usul marga siregar,tempat dimana toga siregar(anak dari Raja Lontung dan si Boru Pareme) hidup bermasyarakat dan meninggalkan keturunan. Berdasarkan cerita masyarakat setempat,Toga siregar sendiri pada awalnya lahir di Pulau Samosir dan tinggal bersama 6 kakaknya yang lain,namun karena ia sering dianak emaskan oleh ayahnya, Si Raja Lontung,ia dibenci oleh kakak kakaknya sehingga ia pergi keluar dari Pulau Samosir dan sampai di daerah muara. Tugu ini selain menandakan Kampung Siregar,juga sebagai lambang persatuan seluruh marga Siregar yang ada di seluruh dunia. OSKM2018
Gereja Katolik yang didirikan oleh Pastor James, memiliki desain interior mirip seperti bangunan kuil di India ini terletak di Jalan Sakura III No.7, Tanjung Selamat, Medan. Lokasi nya yang strategis dan mudah untuk dijangkau dengan transportasi umum maupun pribadi ini membuat banyak orang ingin pergi kesana hanya untuk sekedar mengambil foto/ menikmati keindahan interior dari bangunan ini. Pengunjungnya bermacam-macam mulai dari orang yang beragama katolik maupun yang beragama non-katolik. Selain itu, terkadang kita juga akan menjumpai pengunjung yang berasal dari luar kota Medan maupun dari luar negri. Suasana di kapel Maria ini sangat damai, sehingga sangat cocok untuk tempat berdoa dan meditasi. Pada hari besar tertentu, seperti Hari Natal, Hari Paskah, Rabu Abu, Kamis Putih, Jumat Agung,dan hari besar umat katolik lainnya, maka biasanya akan diadakan misa gereja di lantai 2. Terdapat cerita yang terkenal dari sejarah didirikannya Graha Maria...