sumber gambar : https://kanalwisata.com/desa-adat-karang-bayan-lombok-barat
Bale Adat di Desa Karang Bayan tersebut berukuran 7 x 10 meter dengan kondisi lantai cukup tinggi sekitar 2 meter dari tanah. Untuk mencapai ruang utama, pengunjung harus menaiki anak tangga. Alasan khusus mengapa rumah adat Karang Bayan dibuat tinggi, antara lain menghindari binatang-binatang liar seperti ular atau macan juga mengantisipasi saat terjadi banjir. sumber : https://kanalwisata.com/desa-adat-karang-bayan-lombok-barat
sumber : Taman Narmada terletak di Desa Lembuak , Kecamatan Narmada , Kabupaten Lombok Barat atau sekitar 10 kilometer sebelah timur Kota Mataram , Provinsi Nusa Tenggara Barat , Indonesia . Taman yang luasnya sekitar 2 ha(hektar are) ini dibangun pada tahun 1727 oleh Raja Mataram Lombok, Anak Agung Ngurah Karang Asem, sebagai tempat upacara Pakelem yang diselenggarakan setiap purnama kelima tahun Caka(Oktober-November). Selain tempat upacara, Taman Narmada juga digunakan sebagai tempat peristirahatan keluarga raja pada saat musim kemarau. [ butuh rujukan ] sumber https://id.wikipedia.org/wiki/Taman_Narmada Kompleks Taman Narmada yang ada di Lombok itu dapat dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu gerbang utama, jabalkap, telaga kembar, gapura gelang/paduraksa, mukedes, telaga padmawangi, balai loji, balai terang, patandaan, bangunan sekepat, balai bancingah, Pura Kelasa dan Pura Lingsar. Berikut ini akan diuraikan bagian-bagian dari Taman N...
merupakan pura untuk keperluan peribadatan umat hindu yang bermukim di wilayah Lombok Barat, sebagian besar merupakan rakyat Bali Kerjaan Karangasem yang sampai saat ini masih menghuni Pulau Lombok sumber : http://www.lombokindonesia.org/wp-content/uploads/2012/12/narmada-temple-park-lombok.jpg
Taman Narmada, berada di desa Lembuak, kecamatan Narmada, Lombok Barat. Dengan luas sekitar tiga hektare, taman yang dibangun tahun 1727 ini menjadi tempat peristirahatan raja Anak Agung Ngurah Karangasem. Selain menjadi tempat peristirahatan raja, Taman Narmada juga dibuat sebagai wujud replika Gunung Rinjani oleh Anak Agung Ngurah Karangasem karena sudah tidak kuat lagi mendaki Rinjani untuk berdoa. Salah satu bagian dari Taman Narmada yang banyak dikunjungi wisatawan adalah Bale Petirtaan yang mata airnya berasal dari Gunung Rinjani dan menjadi tempat pertemuan tiga sumber air yaitu Narmada, Lingsar dan Suranadi. sumber : http://traveling.bisnis.com/read/20170806/224/678398/kisah-di-balik-air-awet-muda-taman-narmada https://myeatandtravelstory.files.wordpress.com/2015/04/b4122-dscf31982b1280x853.jpg
Pernahkah ke Pantai Senggigi? Nah, jika sudah pernah, di lokasi wisata menarik tersebut ternyata pengunjung tak hanya bisa menikmati keindahan pantainya saja, melainkan juga ada objek lain yang sayang jika dilewatkan ketika berkunjung kesana, yakni Pura Batu Bolong. Tak jauh dari namanya, mengapa pura ini disebut dengan Pura Batu Bolong karena memang pura ini berada di atas batu karang hitam di pantai tersebut yang memiliki lubang atau bolong di tengahnya. Keunikan yang lainnya yakni pura ini mempunyai posisi yang menjorok ke laut sehingga pengunjung yang datang bisa tepat berada diatas deburan ombak. Pura Unik Pura Batu Bolong ini, laiknya dengan pura atau tempat lain yang disucikan/dikeramatkan memiliki cerita dibaliknya. Adalah seorang pendeta yang berasal dari Jawa Timur bernama Dang Hyang Dwijenda yang disebut-sebut memiliki peranan signifikan dalam menyebarluaskan dan mengembangkan agama Hindu pernah singgah ke pura tersebut dan melewati perjalana...
Orang Sasak mengenal beberapa jenis bangunan adat yang dijadikan sebagai tempat tinggal dan juga tempat penyelenggaraan ritual adat dan ritual keagamaan. Atap rumah Sasak terbuat dari jerami dan berdinding anyaman bambu (bedek). Lantainya dibuat dari tanah liat yang dicampur dengan kotoran kerbau dan abu jerami. Campuran tanah liat dan kotoran kerbau membuat lantai tanah mengeras, sekeras semen. Pengetahuan membuat lantai dengan cara tersebut diwarisi dari nenek moyang mereka. Seluruh bahan bangunan (seperti kayu dan bambu) untuk membuat rumah adat Sasak didapatkan dari lingkungan sekitar mereka, bahkan untuk menyambung bagian-bagian kayu tersebut, mereka menggunakan paku yang terbuat dari bambu. Rumah adat suku Sasak hanya memiliki satu pintu berukuran sempit dan rendah, dan tidak memiliki jendela. Dalam masyarakat Sasak, rumah berada dalam dimensi sakral (suci) dan duniawi secara bersamaan. Artinya, rumah adat Sasak disamping sebagai tempat berlindung dan berkumpulnya anggo...
Bale lumbung ditetapkan sebagai ciri khas rumah adat suku sasak dari pulau Lombok. Hal ini disebabkan bentuknya yang sangat unik dan menarik yaitu berupa rumah panggung dengan ujung atap yang runcing kemudian melebar sedikit lalu lurus ke bawah dan bagian bawahnya melebar kembali dengan jarak atap 1,5 - 2,0 meter dari tanah dan diameter 1,5 - 3,0 meter. Atap dan bubungannya dibuat dari jerami atau alang-alang, dindingnya terbuat dari anyaman bambu (bedek), lantainya menggunakan papan kayu dan bale lumbung ini disangga oleh empat tiang yang terbuat dari tanah dan batu sebagai fondasi. Bagian atap dari bale lumbung merupakan suatu ruangan yang digunakan untuk menaruh padi hasil dari beberapa kepala keluarga. Bentuknya berupa rumah panggung dimaksudkan untuk menghindari hasil panen rusak akibat banjir dan serangan tikus. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2014/03/rumah-adat-nusa-tenggara-barat-ntb/
Bale jajar adalah tempat hunian suku sasak dengan ekonomi menegah ke atas. Bentuknya serupa dengan Bale Tani, perbedaannya terletak pada ruang Dalem Bale yang lebih banyak. Bale Jajar memiliki dua Dalem Bale dan satu serambi (sesangkok) dan ditandai dengan adanya sambi yaitu tempat penyimpanan bahan makanan dan keperluan rumah tangga. Pada bagian depan Bale Jajar terdapat sekepat dan pada bagian belakangnya terdapat sekenam. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2014/03/rumah-adat-nusa-tenggara-barat-ntb/