Seperti di desa adat lainnya di Citagelar juga terdapat tempat beribadah yaitu mushola, tempat beribadah orang – orang muslim. Mushola ini juga merupakan salah satu bangunan di Ciptagelar yang dindingnya terbuat dari tembok, akan tetapi untuk atapnya tetap terbuat dari injuk, karena di desa adat Ciptagelar pantang untuk membuat atap selain dari injuk atau daun – daunan
Candi Arjuna adalah sebuah bangunan candi peninggalan Hindu yang terletak di Dataran Tinggi Dieng . Candi Arjuna merupakan salah satu bangunan candi di Kompleks Candi Arjuna , Dieng. Di kompleks ini juga terdapat Candi Semar, Candi Srikandi, Candi Puntadewa, dan Candi Sembadra. M asyarakat memberikan nama tokoh pewayangan Mahabarata sebagai nama candi.
Joglo adalah rumah adat masyarakat Jawa. Bagian-bagian joglo yaitu : pendapa. pringgitan. dalem. sentong. gandok tengen. gandok kiwo. Bagian pendapa adalah bagian paling depan Joglo yang mempunyai ruangan luas tanpa sekat-sekat, biasanya digunakan sebagai tempat pertemuan untuk acara besar bagi penghuninya. Seperti acara pagelaran wayang kulit, tari, gamelan dan yang lain. Pada waktu ada acara syukuran biasanya sebagai tempat tamu besar. Pendopo biasanya terdapat soko guru, soko pengerek, dan tumpang sari. Bagian Pringgitan adalah bagian penghubung antara pendopo dan rumah dalem. Bagian ini dengan pendopo biasanya di batasi dengan seketsel dan dengan dalem dibatasi dengan gebyok. Fungsi bagian pringgitan biasanya sebagai ruang tamu. Bagian Dalem adalah bagian tempat bersantai keluarga. Bagian ruangan yang bersifat lebih privasi. Jeni...
Rumah adat Suku Kaitora di Desa Meok, Kecamatan Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu. Rumah adat ini berfungsi antara lain sebagai tempat pertemuan dan musyawarah kepala adat dengan warga.
Saung Ranggon merupakan bangunan sejarah tertua di Desa Cikedokan, kecamatan Cikarang Barat, yang kabarnya sudah berumur hampir 500 tahun sejak abad ke-16. Meski telah berkembang menjadi kawasan industri yang sangat berkembang pesat, warisan kejayaan ini masih terpelihara dengan baik. Saung dalam bahasa Sunda berarti rumah yang berada ditengah sawah, dibuat diatas lahan seluas 500 meter persegi dengan panjang 7,6 meter dan lebar 7,2 meter. Tinggi bangunan tradisional ini mencapai 2 meter berbentuk rumah panggung. Dulu, bangunan ini berfungsi sebagai tempat menunggu tanaman produksi maka dibangun lebih tinggi dari permukaan tanah untuk mempermudah pengawasan lahan dan terjaga dari binatang buas seperti babi hutan, harimau, ular dan lainnya. Saung Ranggon yang menjadi bangunan khas Bekasi ini dibangun dengan prinsip ramah lingkungan. Material untuk membuat bangunan tradisional ini terdiri dari papan kayu dan bambu. Uniknya, setiap bagian bangunan tidak dikaitkan den...
Pesanggrahan Gambirowati adalah bangunan periode Islam yang terletak di Dusun Watugajah, Desa Girijati, Kecamatan Purwosari, Gunungkidul. Menurut Babad Tanah Jawi, situs Gambirowati ini merupakan bekas pesanggrahan yang digunakan oleh Sultan HB II lur.. Situs Gambirowati mempunyai luas 13.200 m2 dan terletak pada ketinggian 138 mdpl memiliki struktur bangunan berteras dan berbahan batu putih. Di dalam OV (Oudheidkundige Verslag) tahun 1925 FDK Bosch menyebut bangunan tersebut berasal dari abad XVI.
Candi Penampehan yang terletak dilereng Gunung Wilis, Dusun Turi Desa Geger kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung merupakan candi Hindu kuno peninggalan kerajaan Mataram kuno dibangun pada tahun saka 820 atau 898 Masehi. Arti penampehan itu sendiri konon berasal dari Bahasa Jawa yang berarti antara penolakan dan penerimaan yang bersyarat demikian tafsirnya. Candi penampehan merupakan candi pemujaan dengan tiga tahapan (teras) yang dipersembahkan untuk memuja Dewa Siwa, dimana konon peresmian candi ini dengan mengadakan pagelaran Wayang (ringgit). Selanjutnya era demi era pergolakan perebutan kekuasaan dan politik di tanah jawa berganti mulai dari kerajaan Mataram Kuno, Kediri, Singosari, hingga Majapahit sekitar abad 9-14 M, candi ini terus digunakan untuk bertemu dan memuja Tuhan, Sang Hyang Wenang. Di dalam kompleks Candi terdapat beberapa Arca yaitu arca Siwa dan Dwarapala, tetapi karena ulah Manusia yang tidak mencintai dan menghargai Heritage dan...
Candi Boyolangu merupakan kompleks percandian yang terdiri dari tiga bangunan perwara. Masing-masing bangunan menghadap ke barat. Candi ini ditemukan kembali oleh masyarakat pada tahun 1914 dalam timbunan tanah. Bangunan pertama disebut dengan bangunan induk perwara, karena bangunan ini berukuran lebih besar dibanding dengan bangunan kedua dan bangunan lainnya. Letak bangunan ini di tengah bangunan lainnya. Candi Boyolangu berada di tengah pemukiman penduduk di wilayah Dusun Dadapan, Desa Boyolangu, kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulunaggung, Wilayah Provinsi Jawa Timur. Bangunan induk perwara terdiri dari dua teras berundak yang hanya tinggal bagian kakinya. Bentuk bangunan berdenah bujur sangkar dengan panjang dan lebar 11,40 m dengan sisa ketinggian kurang lebih 2,30 m (dengan mengambil sisi selatan). Di dalam bangunan ini terdapat sebuah sempalan arca w...
Komplek Candi Dadi berada pada ketinggian 360 m dari permukaan laut, berada di areal kehutanan di lingkungan RPH Kalidawir. Candi ini memiliki candi tunggal yang tidak memiliki tangga masuk, hiasan, maupun arca. Candi tersebut berdiri tegak pada puncak sebuah bukit di lingkungan pegunungan Walikukun. Denah candi berbentuk bujursangkar dengan ukuran panjang 14 m, lebar 14 m, dan tingi 6,50 m. Bangunan berbahan batuan andesit itu terdiri atas batur dan kaki candi. Berbatur tinggi dan berpenampil pada setipa sisinya. Bagian atas batur merupakan kaki candi yang berdenah segi delapan, pada permukaan tampak bekas tembok berpenampang bulat yang kemungkinan berfungfi sebagai sumuran. Diameter sumuran adalah 3,35 dengan kedalaman 3 m. Dalam perjalanan ke lokasi ini dapat dilihat sisa bangunan kuna yang masing-masing disebut Candi Urung, Candi Buto dan candi Gemali. Candi-candi yang disebut belakangan dapat dikatakan tidak terlihat lagi bentuknya, kecuali gunduka...