Candi yang terletak di Kecamatan Muaro Sebo, Muaro Jambi, Jambi ini merupakan salah satu bangunan peninggalan sejarah yang patut dilestarikan. Komplek Candi Muaro Jambi ini merupakan warisan budaya Budha yang pernah menjadi salah satu pusat pengajaran agama Budha di tanah air. Beberapa reruntuhan seperti Stupa, Arca Gajah Singh, dan Arca Prajinaparamitha menjadi bukti nayata akan hal itu. Sejak tahun 2012, situs bersejarah ini resmi dibuka untuk umum dan menjadi objek wisata Indonesia. (Sumber : http://indonesiaexplorer.net/menguak-candi-muaro-jambi-peninggalan-sejarah-kerajaan-sriwijaya.html)
Pada tahun 70-an, gubernur Jambi mengadakan sebuah sayembara. Sayembara tersebut untuk menentukan rumah adat yang nantinya akan menjadi ciri khas Jambi. Akhirnya terpilihlah rumah yang bernama Kajang Leko. Kajang Leko merupakan rumah dengan konsep panggung yang berasal dari Marga Bathin. Saat ini masih banyak dijumpai di daerah Kampung Lamo, Rantau Panjang. Rumah panggung Kajang Leko memiliki ukurang kurang lebih 12 m x 9 m dan dihiasi ukiran-ukiran yang indah. Bagian atap bangunan disebut juga dengan Gajah mabuk. Bubungan atap disebut juga dengan jerambah atau lipat kajang dan terbuat dari anyaman ijuk untuk mencegah hujan. Rumah Panggung Kajang Lako memiliki 30 tiang yang terdiri dari 24 tiang utama dan 6 tiang palamban. (Sumber : http://rumahadatdiindonesia.blogspot.com/2014/02/rumah-adat-jambi-panggung-kajang-leko.html).
Rumah Adat Rantau Panjang terletak di Kampung Baruh, Kecamatan Tabir, Kabupaten Merangin, Propinsi Jambi yang berada pada koordinat 01º51’04.86” LS dan 102º11’25.14” BT. Rumah Adat Rantau Panjang sampai saat ini masih ditempati oleh pemiliknya yang bernama Aminah sehingga termasuk living monument. Bangunan tersebut berdenah segi enam dengan ukuran 6,70 x 11,05 m dan menghadap ke utara. Bentuknya panggung yang ditopang oleh 24 buah tiang kayu. Dindingnya terbuat dari kayu, sedangkan atapnya dari seng. Atap rumah berbentuk pelana yang meruncing pada kedua ujungnya. Pada bagian ujung atap terdapat hiasan yang berupa ukiran terawangan dengan motif daun. Ruangan yang terdapat di dalam rumah ini antara lain beranda, ruang tamu, kamar untuk orang tua, kamar untuk anak yang telah berkeluarga, kamar untuk anak gadis, dan dapur. Untuk mengatur sirkulasi udara dan memperoleh cahaya maka dibuatlah jendela. Di atas kamar tidur orang tua dan anak ga...
Rumah Batu Olak Kemang , terletak di Kelurahan Olak Kemang, Kecamatan Danau Teluk, Kota Jambi. Bangunan ini merupakan rumah kediaman Said Idrus bin Hasan Al Djufri yang bergelar Pangeran Wirokusumo. Seorang keturunan arab yang mendapat kedudukan penting di Kesultanan Jambi. Disamping itu menurut penuturan masyarakat Jambi, Wiro Kusumo juga besan dari Sultan Thaha Syaifudin (Sultan terakhir Kerajaan Jambi). Pangeran Wirokusumo wafat pada tahun 1901 dan rumah tersebut dihuni keturananya. Keunikan Rumah Olak Kemang terdiri dari dua lantai, mempunyai arsitektur perpaduan lokal, cina, dan eropa. Unsur lokal berupa rumah panggung, pengaruh cina pada bentuk atap, gapura, dan ornamen-ornamen berbentuk naga, awan, bunga, dan arca singa. Sedangkan unsur eropa terlihat dari tiang-tiang panggung dari bahan bata dan semen berbentuk pilar menyangga bangunan di atasnya. Pada lantai bawah dilapisi ubin terakota sedangkan pada lantai kedua berupa papan kayu. Kedua lantai...
Komplek Candi Kembarbatu terletak 250 meter di sebelah tenggara Candi Tinggi, tepatnya pada titik koordinat 01° 28’ 39. 7” LS, 103° 40’ 15.2” BT, sedangkan luas lahan Candi Kembarbatu adalah 59 m x 63 m. Komplek Candi Kembarbatu yang telah dipugar pada tahun 1994-1995, telah menampakkan antara lain: 1 candi induk, 5 perwara yang telah dipugar, 2 perwara yang belum dipugar, 2 struktur bangunan yang belum diketahui fungsinya, pagar keliling, gapura dan parit keliling. Arah hadap candi induk menghadap ke timur, perwara I menghadap ke timur-barat, perwara II dan V menghadap ke timur dan perwara III dan IV menghadap ke utara. Candi-candi yang terdapat di komplek Candi Kembarbatu sebagai berikut: candi induk 11,39 m x 11,33 m x 2,82 m, Perwara I 11,60 m x 11 m x 1,86 m, Perwara II 3,75 m x 3,45 m x 1,30 m, Perwara III 8,09 m x 5,79 m x1,46 m, Perwara IV 12,32 m...
Lapik atau Yoni adalah landasan lingga atau arca. Pada permukaan lapik terdapat lubang berbentuk segi empat yang berguna untuk meletakkan arca atau patung. Lapik merupakan bagian dari bangunan suci yang ditempatkan di ruang tengah. Berdasarkan pemikiran Hindu dan Budha, lapik merupakan indikator arah letak candi. Terbuat dari batu andesit. Ditemukan di Solok Sipin.
Stupa merupakan bagian dari candi yang ditempatkan di puncak candi. Terbuat dari bahan batu andesit. Di Solok Sipin, orang menyebutnya sebagai batu Catur, digunakan sebagai tempat menyimpan abu kalangan bangsawan atau tokoh tertentu. Stupa merupakan lambang budhisme yang melambangkan perjalanan sang Budha masuk ke nirwana. Terdiri dari 3 bagian: Andah, Yantra, dan Cakra. Foto: Hokky Situngkir Tanggal: 9 Maret 2016 Tempat: Museum Perjuangan Jambi Ekspedisi Muaro Jambi 2016
Terbuat dari batu andesit dan ditemukan pada tahun 1935 di Padang Roco Sungai Langksat, Kewedanan Merangin-Keresidenan Jambi, yang saat ini telah menjadi bagian wilayah administratif Provinsi Sumatera Barat. Arca ini telah ditaruh di Museum Nasional sejak tahun 1937. Arca ini disebut Bhairawa karena ciri-cirinya yang tergambar dengan wajah menakutkan, memegang golok dengan mangkok dari tengkorak manusia. Ia digambarkan berdiri di atas jenazah manusia dan dikelilingi tengkorak serta ular. Bhairawa, oleh salah satu sekte perpaduan ajaran Hindu-Budha aliran Tantrayana dianggap sebagai dewa tertinggi. Bhairawa ini bersifat budhis, karena di bagian kepala terdapat arca Aksobya. Arca ini diidentifikasi sebagai perwujudan Adhityawarman, Raja Negara Dharmasraya penguasa daerah aliran sungai Batanghari.
Ornamen ukiran sulur-suluran Jambi yang menghiasi berbagai sudut dan elemen tradisional dalam arsitektur di kawasan Jambi. Ornamen ini melambangkan pertumbuhan dan kesuburan dari tumbuh-tumbuhan. Ornamen dibatasi oleh berbagai bidang sesuai estetika arsitektur, seperti lingkaran, segitiga, persegi panjang, dan sebagainya. D bumbungan rumah bertradisi Melayu Jambi sering ditempatkan dalam bentuk segitiga.