Kampung Tugu adalah sebuah tempat bersejarah di Jakarta Utara. Kawasan ini dibagi menjadi dua Kelurahan, yaitu Kelurahan Tugu Utara dan Tugu Selatan, yang termasuk wilayah Kecamatan Koja. Kampung Tugu tidak dapat dipisahkan dari sejarah kota Jakarta di masa lampau. Nama Tugu sendiri berasal dari sebuah prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanegara yang diperkirakan dibuat pada abad ke-5 Masehi. Prasasti yang ditemukan di kampung Batutumbuh itu berbentuk bulat hampir menyerupai kerucut, dengan baris-baris hurufnya dituliskan melingkar, sebanyak lima baris menggunakan huruf Palawa. Prasati ini mencatat tentang dibangunnya sebuah saluran air sepanjang 6.122 busur atau sekitar 11 kilometer, dalam waktu 21 hari. Hal ini mengisahkan bahwa pada abad ke-16 saluran air di pantai Utara Batavia (kini Jakarta) sudah diperlukan untuk pengairan, pertanian dan pengendalian banjir. Prasasti Tugu kini disimpan di Museum Nasional, sedangkan replikanya dapat dilihat di Museum Sejarah Ja...
Gereja Tugu adalah salah satu gereja tertua di Indonesia yang terletak di Kampung Tugu, Jakarta Utara. Secara pasti tidak diketahui kapan mulai dibangun, tetapi para ahli sejarah menyimpulkan sekitar tahun 1676-1678 oleh Melchior Leydecker, bersamaan dengan dibukanya sebuah sekolah rakyat pertama di Indonesia. Pada tahun 1737 dilakukan renovasi pertama dibawah pimpinan pendeta Van De Tydt, dibantu oleh seorang pendeta keturunan Portugis kelahiran Lisabon yaitu Ferreira d'Almeida dan orang-orang Mardijkers. Tahun 1740 bersamaan dengan terjadinya Pemberontakan Tionghoa (Cina Onlusten) dan pembantaian orang-orang Tionghoa di Batavia, yang terjadi pada masa Gubernur Jendral Adriaan Valckenier yang berkuasa di Batavia pada tahun 1737-1741, Gereja Tugu hancur. Kemudian pada tahun 1744 atas bantuan seorang tuan tanah Yustinus Vinck gereja ini dibangun kembali, dan baru selesai pada 29 Juli 1747 yang kemudian diresmikan pada tanggal 27 Juli 1748 oleh pendeta J.M....
Toko Merah Gedung tua sebagai saksi kejayaan Batavia lama di tepian Muara Ciliwung. Bangunan tersebut pernah menjadi tempat tinggal Gubernur Jenderal von Imhoff (1705-1751). Bangunan Toko Merah terletak di Jl. Kali Besar No. 11, Jakarta Barat. Secara administratif berada di Kelurahan Roa Malaka, Kec. Tambora, Wilayah Kota Jakarta Barat. Letak bangunan pada masa kejayaan VOC sangat strategis, berada di kawasan jantung kota asli Batavia, berdekatan dengan pusat pemerintahan VOC ( Stadhuis ). Dari segi bisnis, Toko Merah justru terletak di tepi barat Kali Besar ( de Groote River ), sebagai "central business district" nya Batavia. Pada saat itu Ciliwung merupakan urat nadi lalu lintas air yang ramai dilayari hingga ke pedalaman. Kawasan Kali Besar sendiri merupakan salah satu wilayah hunian elit di dalam Kota Batavia. Sejarah Toko Merah: Toko Merah dibangun pada tahun 1730 oleh Gustaaf Willem Baron van Imhoff (kemudian menjadi gubernur jenderal) sebagai rumah tinggal. Pad...
Beliau lahir di Migrab, dekat Hazam, Hadramaut, Datang di Betawi sekitar tahun 1746 M. Berdasarkan cerita, bahwa beliau wafat di Luar Batang, Betawi tanggal 24 Juni 1756 M. bertepatan dengan 17 Ramadhan 1169 Hijriyah dalam usia lebih dari 30 tahun ( dibawah 40 tahun ). Jadi diduga sewaktu tiba di Betawi berumur 20 tahun. Habib Husein bin Abubakar Alaydrus memperoleh ilmu tanpa belajar atau dalam istilah Arabnya “ Ilmu Wahbi “ , yaitu pemberian dari Allah tanpa belajar dahulu. Silsilah beliau : Habib Husein bin Abubakar bin Abdullah bin Husein bin Ali bin Muhammad bin Ahmad bin Husein bin Abdullah bin Abubakar Al-Sakran bin Abdurrahman Assaqqaf bin Muhammad Maula Al-Dawilah bin Ali bin Alwi bin Muhammad Al-Faqih Al-Muqaddam bin Ali bin Muhammad Shahib Mirbath. Habib Husein yang lebih terkenal dengan sebutan Habib Keramat Luar Batang, mempunyai perilaku “ Aulia “ (para wali) yang di mata umum seperti ganjil. Seperti keganjilan yang dilakukan beliau, adalah...
Monumen Nasional atau yang populer disingkat dengan Monas atau Tugu Monas adalah monumen peringatan setinggi 132 meter (433 kaki) yang didirikan untuk mengenang perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia untuk merebut kemerdekaan dari pemerintahan kolonial Hindia Belanda . Pembangunan monumen ini dimulai pada tanggal 17 Agustus 1961 di bawah perintah presiden Sukarno , dan dibuka untuk umum pada tanggal 12 Juli 1975 . Tugu ini dimahkotai lidah api yang dilapisi lembaran emas yang melambangkan semangat perjuangan yang menyala-nyala. Monumen Nasional terletak tepat di tengah Lapangan Medan Merdeka , Jakarta Pusat . Monumen dan museum ini dibuka setiap hari mulai pukul 08.00 - 15.00 WIB. Pada hari Senin pekan terakhir setiap bulannya ditutup untuk umum. Setelah pusat pemerintahan Republik Indonesia kembali ke...
Masjid Istiqlal (arti harfiah: Masjid Merdeka) adalah masjid nasional negara Republik Indonesia yang terletak di bekas Taman Wilhelmina , di Timur Laut Lapangan Medan Merdeka yang di tengahnya berdiri Monumen Nasional (Monas), di pusat ibukota Jakarta . Di seberang Timur masjid ini berdiri Gereja Katedral Jakarta . Imam besarnya adalah Prof. Dr. Nasaruddin Umar , M.A. dan Ketua Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal sekarang adalah K.H. Muhammad Muzammil Basyuni . Pembangunan masjid ini diprakarsai oleh Presiden Republik Indonesia saat itu, Ir. Soekarno . Peletakan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan Masjid Istiqlal dilakukan oleh Ir. Soekarno pada tanggal 24 Agustus 1951 . Arsitek Masjid Istiqlal adalah Frederich Silaban , seorang Kristen Protestan . Masjid i...
Monumen Patung Dirgantara atau lebih dikenal dengan nama Patung Pancoran adalah salah satu monumen patung yang terdapat di Jakarta . Letak monumen ini berada di kawasan Pancoran , Jakarta Selatan . Tepat di depan kompleks perkantoran Wisma Aldiron Dirgantara yang dulunya merupakan Markas Besar TNI Angkatan Udara . Posisinya yang strategis karena merupakan pintu gerbang menuju Jakarta bagi para pendatang yang baru saja mendarat di Bandar Udara Halim Perdanakusuma . Ide pertama pembuatan patung adalah dari Presiden Soekarno yang menghendaki agar dibuat sebuah patung mengenai dunia penerbangan Indonesia atau kedirgantaraan. Patung ini menggambarkan manusia angkasa, yang berarti menggambarkan semangat keberanian bangsa Indonesia untuk menjelajah angkasa. Patung ini dirancang oleh Edhi Sunarso sekitar tahun 1964 - 1965 dengan bantuan dari Keluarga Arca Yogyakarta . Sedangkan proses pengecora...
Dilihat dari bentuknya, rumah tradisional Betawi memperlihatkan pengaruh arsitektur luar, seperti Eropa, Cina, dan Arab. Hal ini terlihat dari bentuk pintu, jendela, lubang angin, dan ornamen-ornamen lain. Kendati demikian, bentuk arsitektur lokal juga tidak ditinggalkan, salah satunya adalah bentuk rumah panggung. Kalaupun bukan rumah panggung, lantai rumah dibuat lebih tinggi dari tanah. Seperti layaknya daerah lain di Indonesia, suku Betawi juga memiliki rumah adat yang sangat unik. Ada dua jenis rumah adat Betawi. Yang pertama adalah Rumah Bapang atau sering disebut Rumah Kebaya. Ciri khas rumah ini adalah teras rumahnya yang luas, disanalah ruang tamu dan bale atau kursi tempat santai pemilik rumah berada, dengan gaya bangunan semi terbuka hanya di batasi pagar setinggi 80 cm. Lisplank rumah kebaya diukir dengan ornamen segitiga berjajar (gigi balang). Di bagian tengah sebagai ruang tinggal tertutup dinding, di luarnya merupakan teras terbuka dikelilingi pagar karawang rend...
Rumah adat betawi ini bernama Rumah Gudang, berbentuk persegi panjang yang memanjang dari depan ke belakang. Atap rumahnya tampak seperti pelana kuda atau perisai, dan di bagian muka rumah terdapat atap kecil yang berfungsi sebagai penahan tempias hujan atau cahaya matahari. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2014/01/rumah-adat-jakarta/