Sapundu merupakan patung yang menjadi totem bagi masyarakat tradisional Dayang di Kalimantan Tengah.
Lepai Perei merupakan lumbung tempat penyimpanan makanan sebagai produk arsitektur Suku Dayak Kalimantan Tengah. Biasanya ditempatkan di dekat Rumah Betang.
Huma Lanting adalah rumah terapung (di sungai) khas Kalimantan Tengah. Pola hidup masyarakat Dayak di Kalimantan Tengah dipengaruhi oleh kondisi alam tempatnya dia tinggal. Masyarakat yang menetap di sekitar sungai membangun temapt tinggal yang disebut rumah apung. Rumah apung adalah bangunan berupa pondok di atas rakit (lanting). Alat pendukung altivitas masyarakat di rumah apung adalah perahu atau kelotok.
Getah nyatu berasal dari pohon kayu "nyatu". Pohon ini hanya tumbuh di dua tempat yaitu Pangkalanbun dan Bukit Tangkiling,Palangkaraya. Dari pohon inilah getah akan diambil lalu dibuat sebagai kerajinan oleh masyarakat Kalteng khususnya Pangkalanbun. Kerajinan ini biasanya berupa miniatur perahu,patung masyarakat suku dayak,dan masih banyak lagi lainnya.
Seni kriya yang berkembang di wilayah ini adalah: Seni pahat patung Sapundu Seni lukis Rajah Anyaman Seni dari bahan Getah Nyatu
Ini adalah rumah panjang yang menjadi pusat kehidupan social masyarakat Dayak Ngaju. Orang Dayak pada masa lalu hidup secara komunal, dimana didalam satu Ruman Betang ini akan tinggal beberapa keluarga, bahkan ketika kepercayaan Islam & Kristen masuk, maka ada juga keluarga yang berlainan kepercayaan dengan kepercayaan nenek moyang tinggal disana. Namun mereka akan tetap diikat oleh aturan-aturan adat, taboo, dan etika-etika moral. Jika ada salah satu keluarga yang melakukan tindakan yang melanggar norma hidup rumah betang maka biasanya akan diberikan hukuman atau bahkan diusir keluar dari komunitas. Umumnya JIHI atau tiang rumah betang akan dibangun sepanjang 5 meter dari atas tanah, tujuannya ialah untuk menghindari serangan binatang, banjir dan bahkan para asang – kayau (head hunter) pada masa lalu. Misal saja dahulu di Desa Tangkahen, konon ada Rumah Betang yang bertingkat tiga. Ketika para asang datang untuk menyerang kampong, maka HEJAN (Tangga rumah) akan dia...
Bedanya HUMA GANTUNG dengan HUMA BETANG adalah pada ukura dan lay out. biasanya yang tinggal di HUMA GANTUNG adalah para Damang atau kepala kampong. Sumber: https://folksofdayak.wordpress.com/2013/12/11/jenis-rumah-dayak-ngaju/
Karak betang adalah rumah untuk satu keluarga, hal ini karena Belanda menganggap sistem komunal di Rumah Betang tidaklah sehat. Arti kata Karak = Bongkar, makanya karak betang adalah rumah betang yang dibongkar. Kebiasaan satu keluarga tinggal disatu rumah pada dayak Ngaju di mulai sekitaran tahun 1904. Sumber: https://folksofdayak.wordpress.com/2013/12/11/jenis-rumah-dayak-ngaju/
Adalah rumah yang dibuat mengapung di Sungai, biasanya dijadikan sebagai toko/warung kebiasaan ini masih dilakukan disebagian daerah di Kalimantan Tengah. Sumber: https://folksofdayak.wordpress.com/2013/12/11/jenis-rumah-dayak-ngaju/