Pastel berbentuk adonan kulit yang diisi dengan berbagai macam isian. Jika biasanya pastel diiisi dengan sayuran, ayam atau udang, maka di Pekanbaru pastel diisi dengan ikan patin. Ikan patin yang diberi bumbu khusus dan diolah dengan cara yang istimewa membuat pastel ini wajib dijadikan buah tangan istimewa untuk keluarga di rumah. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2017/11/camilan-khas-riau/
Akordeon yang berasal dari Melayu Riau hampir sama dengan Akordeon yang ditemukan C.F.L Buschmann dari Jermain. Akordeon termasuk alat musik yang cukup sulit dimainkan meskipun terlihatnya mudah (hanya menggerakkan tangan). Akordeon menghasilkan tangga nada diatonik yang sangat sesuai dengan lirik lagu yang berupa pantun. Cara memainkan Akordeon Pemain akordeon memegang alat musik dengan kedua tangannya, lalu memainkan tombol-tombol akor dengan jari-jari tangan kiri, sementara itu jari-jari tangan kanan memainkan melodi lagu yang sedang dibawakan. Biasanya pemain yang sudah terlatih sangat mudah berganti-ganti tangan. Sewaktu dimainkan, akordeon ditarik dan didorong untuk mengatur pergerakan udara yang ada di dalam alat musik tersebut, pergerakan udara yang keluar (ke bagian lidah akordeon) akan menghasilkan bunyi. Bunyi tersebut bisa diatur dengan menggunakan jari-jari pemain. Sumber : alatmusikindonesia.com/alat-musik-tradis...
Rebana Ubi adalah alat musik yang dimainka dengan cara dipukul dengan tangan. Rebana Ubi dimasukkan ke golongan gendang sekaligus alat musik perkusi. Rebana Ubi mempunyai ukuran yang lebih besar dengan rebana biasa karena Rebana Ubi mempunyai diameter terkecil adalah 70 cm dan tinggi 1 meter. Rebana Ubi bisa digantung secara horizontal atau dibiarkan diatas lantai agar bisa dimainkan. Di zaman dahulu Rebana ini diyakini mempunyai fungsi sebagai alat penyebar berita adanya pernikahan penduduk setempat atau adanya bahaya yang datang (seperti contoh angin kencang). Rebana Ubi di taruh di dataran tinggi dan dipukul dengan menggunakan ritme tertentu tergantung informasi yang ingin disampaikan. Sumber: https://alatmusik.org/alat-musik-tradisional-riau/
Dalam kehidupan sehari-hari, setiap orang memiliki kesukaannya sendiri-sendiri. Apa yang kita sukai belum tentu orang lain menyukainya. Demikian pula sebaliknya, apa yang mereka senangi belum tentu pula kita menyenanginya. Dalam hal ini, kesukaan dan kebiasaan seseorang tidak selalu sesuai dengan kesukaan dan kebiasaan orang lain. Hal inilah yang sering memicu terjadinya perselisihan antara seseorang dengan orang lain. Untuk mengatasi masalah ini, hendaknya kita menyadari bahwa setiap orang memiliki kesukaan dan kebiasaan sendiri-sendiri yang harus kita hargai. Namun, ternyata apa yang dialami oleh manusia ini juga dialami oleh makhluk hidup lainnya. *** Pada zaman dahulu kala, ada dua ekor burung yang bersahabat akrab yaitu burung puyuh dan burung Tempua ( burung tempua lebih dikenal secara nasional dengan nama burung manyar ). Mereka saling menolong dan menyayangi. Setiap hari mereka sehilir semudik mencari makan bersamasa...
Kabupaten Indragiri Hilir masuk dalam wilayah propinsi Riau, Indonesia, dan dijuluki sebagai Negeri Seribu Parit. Di daerah ini rawa-rawa terhampar luas dan sungai-sungai terbentang hampir ke seluruh wilayah kecamatan. Sungai terbesar di daerah ini adalah Sungai Indragiri yang berhulu di pegunungan Bukit Barisan (Sumatera Barat) dan bermuara di Selat Berhala, sedangkan sungai-sungai lainnya hanya merupakan anak sungai dari Sungai Indragiri. Salah satu anak sungai yang sangat terkenal di Indragiri Hilir adalah Sungai Batang Tuaka yang berada di Kecamatan Batang Tuaka. Konon, nama Sungai Batang Tuaka diambil dari sebuah cerita legenda yang populer di kalangan masyarakat Indragiri Hilir. Legenda tersebut mengisahkan tentang seorang anak yang durhaka kepada emaknya, sehingga Tuhan menghukum anak itu karena kedurhakaannya. Siapakah anak durhaka itu? Bagaimana anak itu durhaka kepada emaknya? Hukuman apa yang Tuhan berikan padanya? Untuk mengetahui jawaban dari per...
Gambus merupakan alat musik tradisional asli yang berasal dari daerah riau. Kesenian gambus ini pada mulanya banyak berkembang di Pulau Bengkalis, Pulau Penyengat dan Siak Sri Indrapura . Pada gambus terdapat sedikitnya 3 senar sampai dengan 12 senar sedangkan panjang dari alat ini mencapai 1 meter dan memiliki tebal sekitar 10 cm. Fungsi dari alat ini adalah digunakan pada saat pertunjukkan tari zapin dibarengi dengan permainan rebana, marwas dan gendang. Cara memainkan gambus, yakni dengan meletakkan gambus diatas kaki yang sedang bersila. Gambus dimainkan oleh laki-laki dewasa, dan orang tua pada malam hari. "Gambus sudah berakar di Siak karena keberadaan Kerajaan Siak saat menerima masuknya Islam. Sampai sekarang gambus selalu digunakan untuk upacara, event kebudayaa, dan acara nikahan"-ujan salah satu warga siak sri indrapura. "Generasi muda sangat suka dengan alat musik gambus. Jelang puasa pun selalu ramai dimainkan pelajar dan mahasiswa." tambahnya. Ada beberapa bah...
Gambus adalah alat musik tradisional yang berasal dari Provinsi Riau. Gambus dimainkan dengan cara dipetik, memiliki sekurang-kurangnya 3 senar dan paling banyak 12 senar. Terdapat 3 posisi untuk memainkan gambus melayu riau 1. Duduk bersila : Kedua kaki dilipat (bersila), tangan kanan sebagai pemetik senar sedangkan tangan kiri posisinya dibagian leher gambus untuk penekan nada. 2. Duduk di kursi : Kedua kaki sebagai penopang berat gambus, tangan kanan sebagai pemetik senar dan tangan kiri berfungsi sebagai penekan nada yang ada pada bagian leher gambus. 3. Berdiri : Tangan kanan penopang berat dan dikaitkan dibawah ekor gambusnya. Tangan kiri sebgai penekan nada dibagian leher gambus.
Gendang dan Marwas adalah instrumen musik dari Riau yang salah satu fungsi utamanya mengatur irama. Instrument ini dibunyikan dengan tangan, tanpa alat bantu. Ada berbagai jenis Gendang yang kecil disebut ketipung, yang menengah disebut gendang ciblon/kebar. Pasangan ketipung ada satu lagi bernama gendang gedhe biasa disebut gendang kalih. Kendang kalih dimainkan pada lagu atau gendhing yang berkarakter halus seperti ketawang, gendhing kethuk kalih, dan ladrang irama dadi. Bisa juga dimainkan cepat pada pembukaan lagu jenis lancaran, ladrang irama tanggung. Sedangkan marwas sendiri merupakan alat musik tradisional yang lebih kecil dari gendang. Terbuat dari kulit kembing, kayu cempedak atau kayu nangka dan rotan sebagai pengikat. Marwas merupakan salah satu alat musik tradisional untuk mengiringi tarian Zapin. sumbe r: http://www.tradisikita.my.id/2014/11/4-alat-musik-tradisional-dari-riau.html
Kompang ialah sejenis alat muzik tradisional yang paling popular bagi masyarakat Melayu, termasuk Natuna. Ia tergolong dalam kumpulan alat muzik gendang. Kulit kompang biasanya diperbuat daripada kulit kambing betina, namun mutakhir ini, kulitnya juga diperbuat dari kulit lembu, kerbau malah getah sintetik. Pada kebiasaannya, seurat rotan akan diselit dari bahagian belakang antara kulit dan bingkai kayu bertujuan menegangkan permukaan kompang, bertujuan menguatkan bunyi kompang. Kini, gelung plastik turut digunakan. Terdapat dua bahagian kompang iaitu bahagian muka (ada kulit) dipanggil belulang. Manakala, bahagian badan (kayu) dipanggil baluh. Kompang perlu diletakkan penegang atau dipanggil sedak iaitu sejenis rotan yang diletakkan antara belulang dan baluh, sedak ini diletakkan bertujuan untuk menegangkan bahagian belulang dan menyedapkan bunyi kompang apabila dipalu. Alat muzik ini berasal dari dunia Arab dan dipercayai dibawa masuk ke Tanah Melayu sama ada ketika zaman Kesu...