Kacapi rincik atau kacapi anak memperkaya iringan musik dengan cara mengisi ruang antar nada dengan frekuensi-frekuensi tinggi, khususnya dalam lagu-lagu yang bermetrum tetap seperti dalam kacapi suling atau Sekar Panambih. Untuk tujuan ini, digunakan sebuah kacapi yang lebih kecil dengan dawai yang jumlahnya sampai 15. Kendang Sumber : http://indonesiasand.blogspot.com/2016/05/alat-musik-khas-jawa-barat.html?m=1
Angklung sendiri merupakan alat musik khas Jawa Barat yang terbuat dari bambu. Bambu yang digunakan sebagai bahan angklung adalah adalah bambu hitam (awi wulung) dan bambu putih (awi temen). Tiap nada yang dihasilkan berasal dari bunyi tabung bambunya yang berbentuk bilah setiap ruas bambu dari ukuran kecil hingga besar. Kata "angklung" berasal dari bahasa sunda, dan terdiri dari dua suku kata, yaitu "angkleung-angkleung" yang berarti diapung-apung dan "klung" yang merupakan suara yang dihasilkan oleh alat musik tersebut. Dengan kata lain angklung berarti suara "klung"yang dihasilkan dengan cara mengangkat atau mengapung-apungkan alat musik itu. Suara angklung dipercaya akan mengundang perhatian Dewi Sri (Nyi Sri Pohaci). Sang Dewi dipercaya membawa kesuburan terhadap tanaman padi para petani dan akan memberikan kebahagian serta kesejahteraan bagi umat manusia. Angklung dikenal sebagai alat musik multitonal (bernada ganda). Setiap satu alat musik angklung hanya menghasilka...
Produk kebudayaan, merupakan salah satu identitas sebuah wilayah. Hampir seluruh daerah di Indonesia, memiliki ciri khas kebudayaan tersendiri. Seperti halnya di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Mungkin tak banyak yang tahu jika di kabupaten tersebut, ada sejumlah desa yang masih memegang teguh adat dan kebudayaan warisan nenek moyangnya. Sebut saja salah satunya, Desa Kersamaju, Kecamatan Cigalontang. Di desa tersebut, ada sebuah kesenian yang menjadi ciri khas masyarakat di sana. kesenian yang terdiri dari tabuhan rebana, terebang (rebana besar), bonang, kendang dan gong itu merupakan hasil akulturasi budaya. Produk kesenian ini, merupakan perpaduan dari dua kebudayaan. Yakni, Arab dan Sunda. Uniknya, metika dua kebudayaan ini bersinergi ternyata menciptakan alunan musik ritmik yang penuh semangat. Alunan musik dari produk kesenian ini, ternyata tak sembarangan ditampilkan. Karena, biasanya kesenian ini hanya ditampilkan saat menyambut 'Gegeden' yang dianggap sebagai t...
Tarompet penca merupakan alat tiup yang memiliki fungsi sebagai pembawa melodi lagu dalam pertunjukan kendang penca/pencak silat. Selain itu alat tiup ini sering digunakan juga dalam pertunjukan seni reak, kuda renggong, benjang, reog dan lain-lain. Instrumen yang termasuk ke dalam jenis aerophone ini memiliki empat bagian (1) Empet sebagai sumber suara, (2) Palet sebagai tempat menyimpan atau meletakan empet, (3) suling bagian yang memiliki tujuh lubang dan berfungsi sebagai pengatur nada, (4) lawong sebagai pengeras suara. Bahan untuk membuat empet berasal dari daun kelapa kering yang terdiri dari tiga lapis dan di tengahnya terdapat tabung untuk suara dari bulu ayam atau bebek. Bahan yang digunakan untuk palet, suling dan lawong berasal dari kayu. Kayu yang biasa digunakan yaitu jati, mahoni, sono keling, dan lain-lain. laras atau nada yang dihasilkan oleh tarompet yaitu salendro, pelog, madenda (pentatonis) dan diatonis.
Basek (Bambu Gesek) Alat musik Basek yang dibuat dari bambu wulung ini diciptakan oleh Joko Suranto. Merupakan alat musik bambu yang dimainkan dengan digesek diciptakan oleh Seniman yang berasal dari Depok. Joko telah menggeluti Basek ini sejak tahun 1996. Saat ini alat musik dengan panjang sekitar 75 cm tersebut telah memiliki empat model dengan aneka variasi guna menarik perhatian, baik sebagai benda seni maupun sebagai benda hias atau souvenir dari bahan bambu wulung. Hasil kreatifitas tersebut telah melalui uji coba dalam pentas di berbagai tempat dan acara. Aneka Jenis Musik dari klasik hingga pop dapat dimainkan oleh Joko dengan baik, dari irama lembut menyayat hingga cepat dan dinamis dalam berkolaborasi dengan alat musik guitar. Bambu Gesek memang mirip dengan alat musik Biola dan Rebab, memiliki tiga buah senar, dimainkan dengan cara menggesek, namun memiliki nada dasar yang berbeda dari keduanya, dan Basek berada di antara keduanya, sehingga suara dan nadanya mampu menyes...
Karinding merupakan salah satu alat musik tiup tradisional Sunda . Ada beberapa tempat yang biasa membuat karinding, seperti di lingkung Citamiang, Pasirmukti , ( Tasikmalaya ), Lewo Malangbong , ( Garut ), dan Cikalongkulon ( Cianjur ) yang dibuat dari pelepah kawung (enau). Di Limbangan dan Cililin karinding dibujat dari bambu , dan yang menggunakannya adalah para perempuan , dilihat dari bentuknya saperti tusuk biar mudah ditusukan di sanggul rambut . Dann bahan enau kebanyakan dipakai oleh lelaki, bentuknya lebih pendek biar bisa diselipkan dalam wadah rokok. Bentuk karinding ada tiga ruas. Cara Memainkan Karinding disimpan di bibir, terus tepuk bagian pemukulnya biar tercipta resonansi suara. Karindng biasanya dimainkan secara solo atau grup (2 sampai 5 orang). Seroang diantaranya disebut pengatur nada atau pengatur ritem. Di daerah Ciawi , dulunya karinding dimainkan bersamaan takokak (alat musik bentuknya mirip daun). Secara konvensional menurut penut...
Rampak Genting Rampak Genting merupakan tradisi membunyikan tanah Jatiwangi yang diselenggarakan setiap Tahun. dengan membuat alat musik dari tanah liat bersama-sama, untuk kemudian dibakar secara berjamaah hingga dimainkan dalam satu orkestra bersama Rampak genting ini, didasari pemikiran wujud rasa penghormatan kepada para pendahulu kebudayaan Jatiwangi. Maklum saja, Kecamatan Jatiwangi merupakan gudang pabrik Genting sejak puluhan tahun lalu. semua alat musik bermaterial keramik atau genting
Kesenian Lodong Gejlig ini mulai berdiri pada tahun 1991. Awalnya kesenian ini hanya dijadikan sebagai hiburan masyarakat setempat. Nama Lodong Gejlig berasal dari dua kata, yaitu lodong dan gejlig. Lodong adalah sebuah bambo besar yang mana oleh masyarakat Sunda digunakan sebagai wadah air nira atau dalam bahasa Sunda disebut lodong. Lodong ini kemudian dimodifikasi menjadi alat musik utama yang digunakan dalam kesenian Lodong Gejlig ini. Adapun kata Gejlig berarti dihempaskan, dengan demikian cara memainkan lodong dalam kesenian ini adalah dengan cara dihempaskan ke lantai. Lodong yang berukuran besar akan menghasilkan nada rendah, sedangkan lodong yang berukuran kecil akan menghasilkan nada yang lebih tinggi. Kesenian ini dimainkan secara berkelompok, baik laki-laki maupun perempuan. Satu kelompok biasanya berjumlah 12 hingga 24 orang. Lodong sebagai alat music utama digunakan untuk mengiringi lagu yang dinyanyikan oleh penyair. Lagu-lagu yang biasa dibawakan anatara lain lod...
Tarompet Sisinggan atau Tarompet Subang merupakan alat tiup yang biasa digunakan dalam seni helaran sisingaan atau gotong singa di Kabupaten Subang. Alat tiup dari kayu ini memiliki tujuh lubang nada. Laras yang dihasilkan dari tarompet ini yaitu Pentatonis (pelog, salendro, madenda) dan juga diatonis. Sumber suara alat tiup ini berasal adalah empet yang terbuat dari daun kelapa delapan lembar yang ditengahnya ada semacam tabung dari bulu ayam atau bebek dan diikat oleh benang. Kini selain digunakan dalam seni helaran sisingaan, tarompet tersebut biasa digunakan juga dalam kesenian lain seperti gembyung, belentuk ngapung, ketuk tilu gaya subang dan lain-lain.