Tebangan berasal dari Sumatera Selatan yang hampir mirip dengan rebana. Cara memainkannya yaitu dengan dipukul. Sumber: https://ilmuseni.com/seni-pertunjukan/seni-musik/nama-alat-musik-tradisional
Selain aliran seni musik angklung sebagai pengiring kesenian reog Ponorogo, juga terdapat alat musik pengiring lainnya yaitu terompet reyog. Bahan yang dipakai dalam pembuatan terompet reyog adalah dari bambu atau kayu serta tempurung kelapa. Terompet reyog memiliki 6 lubang yang fungsinya sebagai pengatur nada. Bedanya dengan terompet yang selama ini kita ketahui, terompet reyog memiliki bentuk yang unik yaitu adanya hiasan kepala naga dibagian ujungnya. Alat musik yang pemaikainnya dengan cara ditiup ini ternyata memiliki fungsi sebagai pemanggil arwah reog, hal tersebut diyakini dan berkembang dalaam masyarakat setempat. Sumber: https://ilmuseni.com/seni-pertunjukan/alat-musik-tradisional-jawa-timur
Tong – Tong atau kentongan berfungsi sebagai alat untuk membangunkan para warga yang sedang tidur pada awalnya. Namun sejalan dengan perkembangan jaman, alat musik satu ini juga menjadi bagian dalam sebuah pertunjukan seni musik bersama dengan alat musik yang lainnya. Memiliki suara khas yang bertalu – talu merupakan penggambaran sebuah kegembiraan dari masyarakat Madura. Sumber: https://ilmuseni.com/seni-pertunjukan/alat-musik-tradisional-jawa-timur
Angso duo adonyo dimano Angso duo ado di kota jambi Adik cantik nak pegi kemano Cari – cari ado di muko srambi Sungai Batanghari ngilir ke utaro Berenang pagi hari badan sengsaro Mango muda jangan simpan lamo – lamo Siapo – siapo yang hendak pasti ado Simpang sado adonyo dimano Simpang sado ado di kota jambi Hendak mudik duit idak ado Kesal hati marah – marah sendiri Sungai Batanghari ngilir ke utaro Berenang pagi hari badan sengsaro Mango muda jangan simpan lamo – lamo Siapo – siapo yang hendak pasti ado Sumber: http://www.lagu-daerah.com/2015/06/lirik-lagu-daerah-jambi.html
Di daerah Sumatra Barat, Indonesia, terkenal sebuah kaba (prosa Minangkabau) yang sering dinyanyikan oleh para tukang kaba sejak dahulu kala. Dalam cerita rakyat tersebut diceritakan bahwa Sabai nan Aluih adalah seorang gadis yang cantik namun berani dalam membela kesewenang-wenangan. Berikut kesimpulan dari cerita Sabai Nan Aluih. Alkisah, di Padang Tarok, Sumatra Barat, hiduplah sepasang suami istri, Rajo Babanding dan Sadun Saribai. Mereka tinggal bersama kedua orang anaknya di sebuah rumah bergojong (berujung) empat yang terletak di sekitar hilir Sungai Batang Agam. Anaknya yang sulung adalah seorang gadis cantik bernama Sabai nan Aluih, sedangkan anak bungsunya seorang pemuda tampan bernama Mangkutak Alam. Meskipun dilahirkan dan dibesarkan dalam keluarga yang sama, kedua kakak beradik tersebut memiliki sifat yang berbeda. Mangkutak adalah seorang pemalas. Kerjanya setiap hari hanya bermain layang-layang, sehingga kulitnya menjadi hitam karena ter...
Pura Bajing Klungkung, asrama Pedanda Sakti Abah, cicit dari Bhatara Sakti Wawu Rawuh. Dibangun tatkala Bhatara Sakti Abah pindah dari Bukit Abah Bangli. Upacara pada Kamis Umanis Dungulan. Sumber: http://dharmopadesa.org/blog/artikel/pura-pura-dang-kayangan.html
Pura Samuantiga kerap dijadikan sebagai lokasi pemujaan kepada kekuatan alam dan nenek moyang oleh masyarakat Hindu. Pura ini masih terlihat sangat alami. Bangunan mandala wisata sebagai sarana penunjang aktifitas budaya semisal pertunjukkan kesenian Bali berdiri tepat didepan pura. Disekitar pura juga ditumbuhi oleh pohon-pohon yang besar semisal Beringin, Pole, maupun pohon yang lainnya yang rindang. Beberapa kegiatan ritual keagaman yang kerap digelar di pura ini seperti Nganten, Ngampyong, Siat Sampian, Sanghyang Jaran Menginjak Bara, Mapalengkungan, Siat Pajeng dimana kesemuanya dimaksudkan untuk melakukan pembersihan diri. Yang menarik dari pura ini ialah karena lingkungan pura memiliki sedikitnya tujuh halaman dengan perbedaan ketinggian yang merefresentasikan tingkat kesuciannya. Adapun ketujuh halaman tersebut adalah sebagai berikut: Mandala Jaba Mandala Penataran Agung Mandala Duur Delod...
Pastel berbentuk adonan kulit yang diisi dengan berbagai macam isian. Jika biasanya pastel diiisi dengan sayuran, ayam atau udang, maka di Pekanbaru pastel diisi dengan ikan patin. Ikan patin yang diberi bumbu khusus dan diolah dengan cara yang istimewa membuat pastel ini wajib dijadikan buah tangan istimewa untuk keluarga di rumah. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2017/11/camilan-khas-riau/
Pohon sagu dan palem merupakan jenis tanaman dataran rendah tropik yang banyak ditemukan tumbuh liar di kawasan hutan Dolo, Donggala, Sulawesi Tengah, Indonesia. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, asal usul kedua jenis pohon ini berasal dari tubuh manusia atau penjelmaan manusia. Hal ini dikisahkan dalam sebuah legenda yang hingga kini masih dipercayai kebenarannya oleh masyarakat setempat. Bagaimana manusia dapat menjelma menjadi pohon sagu dan palem? Ikuti kisahnya dalam cerita Asal Usul Pohon Sagu dan Palem berikut ini! * * * Alkisah, di daerah Donggala, Sulawesi Tengah, hidup sepasang suami-istri bersama seorang anak lelakinya. Mereka tinggal di sebuah rumah tua yang terletak di pinggir hutan Dolo. Hidup mereka sangat miskin. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, mereka mencari buah-buahan dan hasil hutan lainnya yang tersedia di sekitar mereka. Semakin lama sang Suami pun merasa bosan hidup dengan keadaan seperti itu. Akhirnya, timbullah niatnya ingin me...