Sumber : (https://cdn.rentalmobilbali.net/wp-content) Tirta Gangga, dulunya sebuah taman air kerajaan Karangasem yang berada di Bali timur. Saat ini taman Tirta Gangga Karangasem berfungsi sebagai tempat wisata di Bali timur. Apabila anda memiliki pertanyaan, apakah ada tempat wisata yang jarang dikunjungi di Bali oleh wisatawan Indonesia, taman air di Bali ini jawabannya. Mayoritas wisatawan yang berlibur ke taman Tirta Gangga Karangasem adalah wisatawan asing. Namun saat ini, objek wisata taman air Tirta Gangga sudah mulai diminati wisatawan Indonesia walaupun tidak banyakTirta Gangga Bali berada di kabupaten Karangasem, kabupaten yang berada di Bali timur. Jika anda menginap di tempat wisata Kuta, anda akan menempuh 2 jam waktu perjalanan dengan menggunakan mobil. Jika anda memerlukan peta petunjuk arah untuk mencari lokasi dari Taman Tirtagangga Karangasem Bali, silakan gunakan link ini, Lokasi Taman Tirtagangga Karangasem. Selain objek wisata Tirtagangga, kabu...
Bahan-bahan: 400 gr Keong Sawah (Cuci,rebus dengan sedikit garam,tiriskan) 4 sdm Minyak Goreng 1/2 Gelas Air Bumbu Iris :: 4 Siung Bawang Putih 6 Siung Bawang Merah 8 buah Cabe Hijau (Iris Serong) 5 buah Cabe Rawit (Iris Serong) 3 cm Lengkuas Dimemarkan 2 Lembar Daun Salam Bumbu Pelengkap :: 2 sdm Kecap Manis 1/2 sdt Kaldu Bubuk Secukupnya Garam Secukupnya Gula Pasir Langkah: - Panaskan minyak,tumis semua bumbu iris hingga harum. - Kemudian masukkan irisan keong sawah,aduk rata,beri bumbu pelengkap dan air, aduk rata kembali, masak hingga air surut dan daging keong empuk. - Tumis keong cabe hijau ala saya siap disajikan..jang an lupa nasi hangatnya yaa..Hehhee Sumber : Facebook "Resep Masakan"
Bahan: 50 ml minyak zaitun 10 g daun basil, cincang halus 2 butir bawang merah, cincang halus 1 sdt chili flakes 1 sdt merica hitam butiran, tumbuk halus ½ sdt garam 250 jamur champignon 100 g tomat ceri Cara Membuat: 1. Aduk rata semua bahan, kecuali jamur dan tomat. Masukkan jamur dan tomat ceri, aduk rata hingga jamur dan tomat tersalut bumbu. 2. Tusukkan jamur dan tomat pada tiap tusuk satai. Ulangi langkah yang sama untuk sisa bahan. 3. Panggang di atas bara api sambil sesekali dioles bumbu hingga jamur matang, angkat. Sajikan hangat. (f) Untuk 8 tusuk sumber: https://www.femina.co.id/sayur/satai-jamur-bumbu-basil
makanan kue cucur ini terbuat dari tepung terigu dan gula merah sebagai pemanisnya.makanan ini sebagai oleh-oleh kue tradisional.terdapat di kampung di beloparang,kecamatan Bisappu,Bantaeng
Alat musik Genggong adalah alat musik bali dimana salah satu instrumen getarnya cukup unik. Suara yang ditimbulkan alat musik ini menimbulkan keunikan tersendiri bagi pendengarnya. Selain itu, keunikan lainnya pada Genggong ini yaitu cara memainkannya yaitu dengan memanfaatkan rongga mulut orang untuk membunyikan alat ini sebagai resonator. Genggong dibunyikan dengan cara mengulum (yanggem) di bagian yang disebut “palayah”nya. Jari tangan kiri memegang ujung alat sebelah kiri sedangkan tangan kanan menggenggam tangkai bambu kecil terhubung dengan tali benang dan ujung alat di sebelah kanan. Kegunaan alat musik ini sebenarnya hanya digunakan sebagai sarana hiburan, seperti acara pernikahan atau pesta lainnya.
" Aneka ragam khasanah budaya nusantara VI Direktorat Jenderal Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan (1994) Aneka ragam khasanah budaya nusantara VI. Direktorat Jenderal Kebudayaan. [img] Text Aneka Ragam Khasanah Budaya Nusantara VI.pdf Download (69MB) Official URL: http://pustaka.kebudayaan.kemdikbud.go.id/index.ph ... Abstract Budaya indonesia yang beraneka ragam merupakan kekayaan yang perlu dilestarikan dan dikembangkan terus menerus guna meningkatkan ketahanan budaya dan dapat dimanfaatkan untuk menunjang wisata budaya. ITEM TYPE: Book SUBJECTS: Pendidikan > Kebudayaan Pendidikan > Kebudayaan > Permainan Tradisional Pendidikan > Kebudayaan > Penelitian Pendidikan > Kebudayaan > Alat Musik Tradisional Pendidikan > Kebudayaan > Tarian Tradisional Pendidikan > Kebudayaan > Makanan Tradisional Pendidikan > Kebudayaan > Nilai Budaya Pendidikan > Kebudayaan > Rumah Tradisional Pendidikan > Kebudayaan...
" Dampak Penetapan WBTB Indonesia dalam daftar ICH UNESCO Marjanto, Damardjati Kun and Kusumah, Siti Dloyana and Makmur, Ade and Ulumuddin, Ihya and Efaria, Linda and Doenggio, Sri Merajiwaty (2018) Dampak Penetapan WBTB Indonesia dalam daftar ICH UNESCO. Badan Penelitian dan Pengembangan, Jakarta. ISBN 9786028613866 [img] Text document (4).pdf - Published Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial. Download (993kB) Abstract Penelitian ini penting dilakukan untuk melihat dampak terhadap warisan budaya tak benda yang sudah terdaftar di ICH UNESCO, dalam hal ini noken dan angklung. Selain dampak yang ditimbulkan sebagai akibat dari terdaftarnya WBTB Noken dan Angklung tersebut dalam daftar ICH UNESCO, penelitian ini terutama juga untuk melihat implementasi dari rencana tindak yang telah disusun oleh negara pihak pada saat mengajukan nominasi pendaftaran ke UNESCO. Implementasi rencana tindak tersebut penting sebagai laporan periodik perke...
" Ensiklopedi suku bangsa di indonesia Melalatoa, M. Junus (1995) Ensiklopedi suku bangsa di indonesia. Direktorat Jenderal Kebudayaan, Jakarta. [img] Text Ensiklopedi Suku Bangsa di Indonesia.pdf Download (169MB) Abstract Kebudayaan suku-suku bangsa di Indonesia, seperti juga kebudayaan dari masyarakat lainnya di luar Eropa, telah banyak mendapat perhatian dari kalangan masyarakat Eropa sejak sekitar abad ke-16 yang lalu. Orang-orang Eropa itu telah melahirkan tulisan-tulisan atau publikasi berupa kisah perjalanan, catatan penyiar agama, atau laporan dari para pegawai pemerintah jajahan, dan lain-lain. Sampai dengan akhir abad ke-19 yang lalu, publikasi- publikasi itu dapat dikatakan masih merupakan ""karangan tanpa keahlian"", yang mengandung banyak kelemahan kalau dilihat dari sudut ilmu Antropologi yang sudah semakin berkembang. Sejak periode awal tadi sampai dengan masa yang lebih akhir ini telah muncul himpunan publikasi yang jumlahnya amat ba...
" Ensiklopedi suku bangsa di indonesia Melalatoa, M. Junus (1995) Ensiklopedi suku bangsa di indonesia. Direktorat Jenderal Kebudayaan, Jakarta. [img] Text Ensiklopedi Suku Bangsa di Indonesia.pdf Download (169MB) Abstract Kebudayaan suku-suku bangsa di Indonesia, seperti juga kebudayaan dari masyarakat lainnya di luar Eropa, telah banyak mendapat perhatian dari kalangan masyarakat Eropa sejak sekitar abad ke-16 yang lalu. Orang-orang Eropa itu telah melahirkan tulisan-tulisan atau publikasi berupa kisah perjalanan, catatan penyiar agama, atau laporan dari para pegawai pemerintah jajahan, dan lain-lain. Sampai dengan akhir abad ke-19 yang lalu, publikasi- publikasi itu dapat dikatakan masih merupakan ""karangan tanpa keahlian"", yang mengandung banyak kelemahan kalau dilihat dari sudut ilmu Antropologi yang sudah semakin berkembang. Sejak periode awal tadi sampai dengan masa yang lebih akhir ini telah muncul himpunan publikasi yang jumlahnya amat ba...