<div class="separator" style="transition: all 0.3s ease-in-out; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; border: 0px; vertical-align: baseline; color: rgb(67, 74, 84); font-family: "Open Sans", "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: medium; background-color: rgb(245, 247, 250); clear: both; text-align: center;"> <div style="transition: all 0.3s ease-in-out; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; border: 0px; vertical-align: baseline; color: rgb(67, 74, 84); font-family: "Open Sans", "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: medium; background-color: rgb(245, 247, 250); text-align: center;"> Japen <br style="transition: all 0.3s ease-in-out; box-sizing: border-box; color: rgb(67, 74, 84); font-family: "Open Sans", "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: medium; text-align: justify; backgrou...
Sampek Sampek merupakan alat musik tradisional sejenis kecapi dan hampir mirip dengan alat musik Japen khas Provinsi Kalimantan Tengah. Alat musik ini berasal dari kebudayaan suku Dayak yang banyak tersebar di wilayah Provinsi Kalimantan Timur. Sampek umumnya dimainkan secara tunggal atau solo sebagai pengiring nyanyian-nyanyian khas masyarakat Dayak. Terkadang, alat musik ini juga dimainkan bersama dengan alat musik lainnya di dalam pertunjukan kesenian musik di upacara-upacara adat khas suku Dayak.
Gambus Gambus khas Melayu juga dapat ditemukan dalam alat musik tradisional Provinsi Kalimantan Selatan. Namun, alat musik gambus suku Banjar ini diberi nama Panting. Panting sendiri merupakan alat musik tradisional dari Provinsi Kalimantan Selatan yang dimainkan dengan cara dipetik. Alat musik ini dapat menghasilkan nada-nada melodi yang indah serta menggema seperti halnya suara gambus padang pasir. Diantara alat musik tradisional lainnya, panting ini menjadi yang paling kerap dimainkan oleh masyarakat Banjar sampai saat ini. Dalam ilmu seni modern, alat musik Panting ini termasuk ke dalam jenis alat musik Chordophone.
Musik tong-tong adalah sebuah musik tradisional yang berasal dari Madura. Musik ini pada awalnya hanya dimainkan sebagai penggugah (membangunkan) warga pada saat sahur. Alat utama dari musik tong-tong ini adalah tong tong (kentongan). Tong tong dapat dibuat dari bambu ataupun dari kayu. Pada mulanya, musik ini hanya terdiri dari 3 (tiga) nada, yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Kemudian dengan perkembangan zaman, musik ini kemudian dimainkan bersama alat musik lainnya. Namun, tata cara memainkannya tetap keras bertalu-talu. Musik yang bertalu-talu ini dianggap menggambarkan sebuah kegembiraan orang Madura. Memang, baik tong tong ataupun saronin biasanya akan dimainkan dalam suasana riang gembira. Misalnya pada acara sapi sono, karapan sapi, atau kemeriahan sejenis lainnya. Alat Musik Tong Tong Referensi: http://www.kamerabudaya.com/2016/12/tong-tong-musik-tradisional-dari-madura.html
Sluding Provinsi Kalimantan Utara mempunyai alat musik tradisional bernama "Sluding". Alat musik ini terbuat dari 8 (delapan) bilah kayu dengan ukurannya yang berbeda-beda dan diuntai menyerupai bentuk gambang dengan seutas rotan. Ke-8 bilah kayu tersebut disusun pada sebuah rangka kayu dengan sebuah hiasan berupa kepala burung Enggang pada bagian atasnya. Sluding biasanya dimainkan dengan cara dipukul sehingga alat musik ini termasuk ke dalam jenis alat musik ideophone.
Alat Musik khas Gorontalo Polopalo Alat musik ini terbuat dr bambu, berbentuk seperti garputala raksasa dan cara memainkannya yaitu dengan memukulkannya ke lutut. Pada perkembangannya, alat musik ini disempurnakan pada beberapa hal, salah satunya adalah kini Polopalo dibuatkan sebuah pemukul dari kayu yang dilapisi karet agar membantu dan mempermudah untuk memainkannya. Pengembangan ini memberi perubahan selain tidak memeberi rasa sakit pada bagian tubuh yang dipukul, juga membuat alat musik ini berbunyi lebih keras atau nyaring Sumber : http://www.kebudayaanindonesia.com/2014/09/kebudayaan-provinsi-gorontalo.html
Tulila / Talatoit adalah salah satu instrument aerofone (media bunyinya melalui udara), termasuk sebagai instrumet end blown flute (dimainkan dengan posisi lurus) dan merupakan ordo ocarina. Tulila / Talatoit terbuat dari bambu memiliki 1 lubang nada dan 4 lubang nada. Lubang nada terletak di tengah badan instrument sementara lubang nada menggunakan jempol (tangan kanan dan tangan kiri) dan telunjuk (tangan kanan dan tangan kiri). Instrument ini merupakan alat musik solo dalam kesenian Batak Toba. 1. Instrument ini bagi masyarakat Batak Toba diyakini sebagai media penyampai doa / harapan kepada Debata Mula Jadi Na Bolon (Tuhan; konsep kepercayaan Monolatry). 2. Bunyi yang dihasilkan instrument ini diambil dari alam yaitu menirukan (idiom) suara burung elang. Fungsi lain instrument ini digunakan untuk mengusir hama dalam pertanian masyarakat Batak Toba. Instrument ini sudah jarang digunakan sehingga pengetahuan dan fisiknya diambang kepunahan.
Ogung (Gong) termasuk dalam klasifikasi idiofone (media bunyinya adalah badannya sendiri). Dalam seni Batak Toba, ogung memegang peranan penting pada ansambel Gondang Sabangunan. Terdiri atas 4 gong yaitu: 1. Oloan. 2. Ihutan. 3. Panggora. 4. Doal Keempat ogung tersebut digunakan bersama sama dengan taganing dan sarune bolon sebagai penjaga tempo. Instrument ini dimainkan oleh 4 orang. Dipukul dengan menggunakan pemukul. Ogung terbuat dari kuningan dan memiliki pencu.
Lagu Daerah Maluku "Hela Rotane" Hela hela rotan e rotan e tifa jawa jawae bebunyi rotan, rotan sudah putus sudah putus ujung dua dua baku dapa e rotan, rotan sudah putus sudah putus ujung dua dua baku dapae