|
|
|
|
Seni Musik Angklung Tanggal 16 Mar 2020 oleh Adrian candra kusumah . Revisi 7 oleh Adrian candra kusumah pada 16 Mar 2020. |
Angklung berasal dari kata yang berasal dari bahasa Sunda, yaitu “angkleung-angkleung” yang artinya diapung-apung dan kata “klung” yang mana itu adalah suara dari angklung itu sendiri. Sehingga dapat diartikan bahwa angklung adalah suara “klung” yang dihasilkan dengan mengapung-apungkan alat musik tersebut. Meskipun begitu ada juga teori lain dari asal nama angklung tersebut. Ada yang berkata bahwa angklung berasal dari dua kata dalam bahasa Bali, yaitu “angka” yang berarti nada dan “lung” yang berarti hilang. Sehingga dalam teori ini angklung adalah nada yang hilang. Angklung adalah alat musik dari Jawa Barat yang terbuat dari beberapa pipa bambu yang memiliki berbagai ukuran dan dilekatkan pada sebuah bingkai bambu. Angklung dimainkan dengan cara tangan satu memegang bagian atas dari angklung dan tangan yang satunya lagi memegang bagian bawah di sisi lain angklung tersebut, lalu untuk memainkannya pemain hanya perlu menggoyangkan angklung dengan tangan yang memegang bagian bawahnya. Hal tersebut membuat pipa-pipa bambu yang ada pada angklung akan saling berbenturan dan akan menghasilkan suatu bunyi. Untuk nada yang dihasilkan, tiap angklung hanya dapat menghasilkan satu nada, faktor hal yang membuat nada yang dihasilkan berbeda ada pada ukuran angklungnya. Asal-usul terciptanya angklung dipercaya lahir pada abad ke-12 sampai ke-16, di kerajaan Sunda di nusantara. Di masa itu, rakyat dari kerajaan Sunda mempercayai bahwa dengan memainkan alat musik angklung dapat menghibur dan menyenangkan Nyai Sri Pohaci, yang mana pada saat itu dipercaya sebagai dewi kesuburan. Nyai Sri Pohaci yang terhibur dengan alunan musik angklung diyakini oleh masyarakat Sunda akan membuat tanah menjadi subur, sehingga hasil tani seperti padi yang ditanam pun akan memiliki hasil yang berlimpah. Oleh sebab itu, angklung kemudian selalu mengiringi ritual padi di setiap awal musim tanam padi, dan acara perayaan panen sebagai persembahan untuk Nyai Sri Pohaci. Seiring dengan perkembangan zaman, alat musik angklung ini tidak hanya digunakan pada saat upacara adat saja, kini angklung juga sering dimainkan dalam acara-acara lain, seperti pada pagelaran drama sebagai musik pengiring acara tersebut. Selain dari itu pemerintah bahkan memasukkan gambar angklung kepada uang koin logam Rp.1000 sehingga orang-orang dapat tahu bahwa angklung adalah alat musik yang membanggakan bagi Indonesia.
Sumber:
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |