|
|
|
|
Alun-Alun Sragen sebagai Landmark Kabupaten Sragen Tanggal 03 May 2023 oleh Haha_maestu_21 . Revisi 3 oleh Haha_maestu_21 pada 04 May 2023. |
Setiap daerah biasanya mempunyai landmark atau ikon pusat dari daerahnya. Kabupaten Sragen contohnya memiliki landmark yang berada di jalan utama yaitu alun-alun. Alun-alun adalah suatu lapangan terbuka yang luas dan biasanya dikelilingi oleh jalanan. Alun-alun juga dikenal sebagai suatu tempat yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar, lho. Alun-alun yang menjadi landmark kabupaten Sragen adalah Alun-alun Sragen!
Seperti yang dilansir dari website Kabupaten Sragen, Alun-Alun Sragen awalnya adalah tanah yang dimiliki PT. KAI. Tanah tersebut sebelumnya dimanfaatkan sebagai lapangan tenis. Nama lapangannya tenisnya disesuaikan dengan lokasi lapangan tersebut yang ada di pinggir Jalan Sukowati. Jalan ini menghubungkan dari Solo dan Surabaya. Letaknya pun di pusat kota dan di seberang kantor Bupati Sragen.
Pada tahun 1970-an, alun-alun dibuat sebagai pengganti lapangan tenis. Alun-alun tersebut dibangun oleh bupati saat itu yaitu Sayid Abbas. Nah, pada waktu awal dibuat nama alun-alun tersebut berasal dari bahasa Jawa yaitu Sasana Langen Putro. Arti dari nama alun-alun itu dalam bahasa Indonesia adalah tempat favorit anak-anak. Alun-alun dibangun dengan harapan terus dikembangkan sesuai dengan manfaat yang dibutuhkan masyarakat nantinya.
Selanjutnya pada saat Bupati Sri Nardi menjabat, ia mengganti nama alun-alun tersebut menjadi Alun-alun Sragen. Pembangunan alun-alun tersebut dimanfaatkan pemerintah agar dapat dimanfaatkan untuk masyarakat. Alun-alun pun selalu terbuka 24 jam dan dapat didatangi kapan saja. Namun, biasanya lebih ramai saat sore hingga malam hari dipenuhi oleh masyarakat Sragen untuk menghabiskan waktu dengan orang terdekat.
Alun-Alun Sragen punya ciri khas apa aja sih yang bisa dibedakan dengan alun-alun lainnya? Nah ada beberapa ciri khas yaitu berupa 2 air mancur besar yang ada di depannya. Selain itu terdapat pula bangunan yang seperti gading gajah di kedua sisi depannya. Di sekitar alun-alun sragen juga dikelilingi oleh pedagang kaki lima yang beragam. Ada pula panggung terbuka di sisi utara alun-alun Sragen.
Selain dimanfaatkan sebagai ikon tempat wisata saat sore hingga malam hari, Alun-Alun Sragen juga dimanfaatkan pemerintah Sragen untuk berbagai acara yang menarik. Contoh beberapa acara yang diadakan di alun-alun Sragen adalah acara keagamaan, tempat konser, jalan sehat, dan lain-lain. Adapun acara yang rutin dilakukan untuk memanfaatkan Sragen yaitu car free day dan acara menyambut tahun baru. Bahkan dahulu alun-alun Sragen juga dimanfaatkan sebagai tempat pasar malam yang berisikan berbagai macam permainan yang sangat disenangi anak-anak, lho!
Nah ternyata Alun-Alun Sragen punya banyak hal yang bisa kita ketahui ya. Selain itu masyarakat Sragen juga pasti punya banyak cerita tentang tempat ini dengan orang terdekatnya!
REFERENSI Ashadi (2017). Alun-Alun Kota Jawa. Jakarta Pusat; Arsitektur UMJ Press https://sragenkab.go.id/jelajah-sukowati/alunalun-sasono-langen-putro.html
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |