|
|
|
|
Wedang Tahu Tanggal 02 Oct 2017 oleh Muthi Ashriyanti Tarya. |
Jika berbicara tentang "wedang", maka identik dengan wedang ronde. Tetapi, kuliner satu ini malah wedang tahu. Ya, mungkin ini kali pertama Anda mendengar wedang tahu. Wedang tahu adalah salah satu jenis minuman hangat khas Semarang. Namanya memang tak setenar wedang ronde, yang menjualnya pun tidak banyak. Salah satu kuliner khas Semarang ini selain mudah membuatnya, tentunya juga berkhasiat, karena menggunakan bahan alami yaitu kedelai, jahe, daun pandan, dan rempah lainnya.
Jika Anda berkunjung ke Semarang, Anda bisa mampir ke salah satu penjual Wedang Tahu, beliau adalah Pak Adi. Warung tersebut berada di Jalan Setiabudi, Semarang. Untuk menuju warung ini, dari arah Semarang bawah arahkan perjalanan ke Ungaran. Letaknya 10 meter sebelah kiri sebelum lampu merah Simpang Tiga gerbang UNDIP. Warung tenda itu berada di atas trotoar. Pikulannya sederhana dengan dandang berisi kuah jahe dan satu lagi dandang berisi kembang tahu sebagai ciri khasnya. Menurut penjualnya, Suprapto, kuah jahe terbuat dari rebusan air, jahe, gula jawa, dan gula pasir.
Sebagai isiannya adalah kembang tahu yang terbuat dari sari kedelai. Wedang tahu pertama kali dijual oleh warga keturunan Tionghoa yang dibawa ke Indonesia pada akhir abad ke-19, oleh seorang imigran dari negeri tersebut sehingga menjadi minuman khas Semarang. Soal rasa, wedang tahu sepintas seperti wedang ronde. Hanya isiannya yang membedakan, yaitu kembang tahu. Rasanya agak kenyal, tetapi lembut saat meluncur di lidah. Manis kuah jahe bercampur gurih kembang tahu, sangat cocok untuk menghangatkan badan. Satu mangkok wedang tahu hanya dihargai Rp 4.000 saja.
Air kedelai dididihkan dan ditambah agar-agar, gula, dan garam. Setelah mendidih kembali, campuran ini diangkat dari kompor dan dibiarkan hingga membeku. Sementara itu, untuk membuat kuah jahe, gula merah, gula pasir, jahe, daun pandan, daun jeruk, kayu manis, cengkeh, dan garam direbus hingga gula larut dan wangi kemudian disaring.
Untuk penyajiannya, kembang tahu disendoki tipis-tipis dan diletakkan di mangkok serta dituangi kuah jahe. Hidangan ini disajikan dalam keadaan hangat.
Sumber :
http://travel.kompas.com/read/2013/06/01/15421688/Akulturasi.Budaya.dalam.Semangkuk.Wedang.Tahu
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |