Jika berbicara tentang "wedang", maka identik dengan wedang ronde. Tetapi, kuliner satu ini malah wedang tahu. Ya, mungkin ini kali pertama Anda mendengar wedang tahu. Wedang tahu adalah salah satu jenis minuman hangat khas Semarang. Namanya memang tak setenar wedang ronde, yang menjualnya pun tidak banyak. Salah satu kuliner khas Semarang ini selain mudah membuatnya, tentunya juga berkhasiat, karena menggunakan bahan alami yaitu kedelai, jahe, daun pandan, dan rempah lainnya.
Jika Anda berkunjung ke Semarang, Anda bisa mampir ke salah satu penjual Wedang Tahu, beliau adalah Pak Adi. Warung tersebut berada di Jalan Setiabudi, Semarang. Untuk menuju warung ini, dari arah Semarang bawah arahkan perjalanan ke Ungaran. Letaknya 10 meter sebelah kiri sebelum lampu merah Simpang Tiga gerbang UNDIP. Warung tenda itu berada di atas trotoar. Pikulannya sederhana dengan dandang berisi kuah jahe dan satu lagi dandang berisi kembang tahu sebagai ciri khasnya. Menurut penjualnya, Suprapto, kuah jahe terbuat dari rebusan air, jahe, gula jawa, dan gula pasir.
Sebagai isiannya adalah kembang tahu yang terbuat dari sari kedelai. Wedang tahu pertama kali dijual oleh warga keturunan Tionghoa yang dibawa ke Indonesia pada akhir abad ke-19, oleh seorang imigran dari negeri tersebut sehingga menjadi minuman khas Semarang. Soal rasa, wedang tahu sepintas seperti wedang ronde. Hanya isiannya yang membedakan, yaitu kembang tahu. Rasanya agak kenyal, tetapi lembut saat meluncur di lidah. Manis kuah jahe bercampur gurih kembang tahu, sangat cocok untuk menghangatkan badan. Satu mangkok wedang tahu hanya dihargai Rp 4.000 saja.
Air kedelai dididihkan dan ditambah agar-agar, gula, dan garam. Setelah mendidih kembali, campuran ini diangkat dari kompor dan dibiarkan hingga membeku. Sementara itu, untuk membuat kuah jahe, gula merah, gula pasir, jahe, daun pandan, daun jeruk, kayu manis, cengkeh, dan garam direbus hingga gula larut dan wangi kemudian disaring.
Untuk penyajiannya, kembang tahu disendoki tipis-tipis dan diletakkan di mangkok serta dituangi kuah jahe. Hidangan ini disajikan dalam keadaan hangat.
Sumber :
http://travel.kompas.com/read/2013/06/01/15421688/Akulturasi.Budaya.dalam.Semangkuk.Wedang.Tahu
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja
Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...