Uta Palumara Londe atau dalam bahasa Indonesia berarti Bandeng Kuah Santan adalah salah satu kuliner yang berasal dari Bima, Nusa Tenggara Barat. Makanan yang menggunakan ikan bandeng sebagai bahan utama ini memiliki rasa yang lezat, gurih, manis, asam, dan pedas. Karena kuahnya yang terbuat dari santan dan menggunakan asam. Daun kemangi di dalamnya menjadikan makanan ini beraroma sangat wangi. Paling enak jika disantap dengan nasi putih yang masih hangat. Cara membuatnyapun tidak sulit bahan-bahan yang dibutuhkan mudah untuk didapatkan. Berikut ini bahan dan cara membuatnya.
Bahan:
Ikan bandeng segar 2 ekor ukuran sedang atau ikan lain sesuai selera .
Bawang merah 3 siung (iris tipis)
Bawang putih 2 siung (iris tipis)
Cabe rawit merah 4 buah (sesuai selera) (iris)
Tomat 1 buah ukuran kecil/sedang (potong-potong)
Asam jawa secukupnya (Bisa diganti belimbing wuluh)
Kunyit (Bisa yang bubuk atau yang masih utuh) kalo kunyit bubuk sekitar 1 sdm
Bawang Goreng
Garam secukupnya
Pataha doro (sejenis daun kemangi tp bhsa indonesianya apa ya?? hahaha pake kemangi biasapun tak apa walau cita rasanya beda sih)
Penyedap (boleh di skip jika tak suka)
Air Putih 600 ml
Minyak untuk menumis
Cara membuat:
1. Potong-potong ikan dan keluarkan isi perut terutama bagian empedu (biasanya berupa cairan yang dilapisi selaput tipis. letaknya dekat hati atau bagian belakang hati ikan. Jika tidak dikeluarkan ikan akan pahit dan juga hati-hati selama mengeluarkan karena mudah pecah kalau tidak mau ambil resiko ya keluarkan aja semua bagian dalam perut serta insangnya).
2. Setelah dipotong-potong cuci bersih dan dicampur dengan kunyit, garam dan air asam. Sisihkan.
3. Tumis semua bumbu yang di iris hingga harum/layu. Masukkan ikan, pataha doro/daun kemangi dan air. Masak hingga airnya mendidih.
4. Setelah mendidih masukan garam dan penyedap (jika suka) dan jangan lupa koreksi rasa.
5. Jika sudah mendidih maka siap disajikan. Taburi bawang goreng agar lebih nikmat.
Sumber :
http://news.lewatmana.com/6-kuliner-khas-bima-yang-menggugah-selera/
http://aleynakazalkov.blogspot.co.id/2015/06/resep-uta-palmara-khas-bima.html
Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu
Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.