×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Upacara Adat

Provinsi

Jawa Barat

Asal Daerah

Desa Cigugur Kabupaten Kuningan

Makna dan Prosesi Upacara Adat Seren Taun di Cigugur Kuningan Jawa Barat yang Masih Eksis sampai Sekarang

Tanggal 08 Aug 2018 oleh OSKM18_16418090_FIQRI NURUL FALAH.

Sebuah ritual dihelat untuk melanggengkan warisan leluhur suku sunda, suatu prosesi yang dipersembahkan sebagai perwujudan penyerahan diri orang sunda terhadap sang maha pencipta. Para orang sunda wiwitan biasanya menyelenggarakan upacara sakral yang mereka sebut seren taun.

Upacara seren taun adalah sebuah upacara sebagai wujud ungkapan syukur masyarakat sunda wiwitan atas limpahan hasil bumi terutama di bidang pertanian yang diekspresikan dengan berbagai hal seperti kesenian dan mensyukuri apa yang telah mereka miliki. Upacara seren taun ini merupakan agenda tahunan komunitas masyarakat Cigugur Kuningan. Masyarakat adat sunda wiwitan biasanya menggelar acara puncak upacara adat seren taun ini di Gedung Paseban Tri Panca Tunggal, Kelurahan/Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan. Di tiap daerah upacara seren taun dilakukan dengan cara dan waktu yang berbeda, di Cigugur Kuningan Jawa Barat upacara seren taun dilakukan selama 7 hari pada bulan ke-12 atau bulan terakhir sistem penanggalan kalender sunda yang disebut bulan rayagung.

Jika dilihat dari terminologi seren taun, seren artinya menyerahkan dan taun artinya tahun. Maksudya adalah menyerahkan segala sesuatu hasil dari usaha manusia selama setahun dan menyongsong kehidupan atau harapan baru di tahun berikutnya.

Sebelum puncak upacara seren taun, satu hari sebelumnya akan dilaksanakan ritual ruwatan membuang hama dengan tujuan untuk menjaga keseimbangan alam agar hama dan unsur negatip lainnya tidak mengganggu kehidupan manusia. Kemudian pada malam harinya masyarakat akan memenuhi halaman Pendopo Tri Panca Tunggal, mereka akan melakukan upacara damar sewu atau menyalakan seribu obor. Dalam ritual ini melestarikan warisan budaya leluhur juga ditempuh dengan melestarikan permainan anak-anak, pada malam itu anak-anak bermain dan bergembira dengan dipandu oleh remaja setempat.

Pada malam-malam berikutnya masyarakat cigugur tak henti-hentinya menggelar ritual adat seperti tari poa aci, ritual kawin padi, dan doa-doa dari berbagai agama dan kepecayaan.

Upacara seren taun biasanya diawali dengan mengambil air suci dari beberapa sumber air yang dikeramatkan. Biasanya air yang diambil berasal dari tujuh mata air yang kemudian disatukan dalam satu wadah dan didoakan dan dianggap bertuah dan membawa berkah. Air ini dicipratkan kepada setiap orang yang hadir di upacara untuk membawa berkah. Ritual berikutnya adalah sedekah kue, warga yang hadir berebut mengambil kue di dongdang (pikulan) atau tampah yang dipercaya kue itu memberi berkah yang berlimpah bagi yang mendapatkannya. Kemudian ritual penyembelihan kerbau yang dagingnya kemudian dibagikan kepada warga yang tidak mampu dan makan tumpeng bersama. Malamnya diisi dengan pertunjukan wayang golek.

Puncak acara seren taun biasanya dibuka sejak pukul 08.00, diawali prosesi ngajayak (menyambut atau menjemput padi), lalu diteruskan dengan tiga pergelaran kolosal, yakni tari buyungangklung baduy, dan angklung buncis-dimainkan berbagai pemeluk agama dan kepercayaan yang hidup di Cigugur.

Selanjutnya, puncak upacara adat seren taun akan diakhiri dengan prosesi penumbukan padi dari prosesi ngajayak di halaman samping utara Gedung Paseban. Sebagian besar padi dari prosesi ngajayak di tempat itu ditumbuk masyarakat menggunakan alat tradisional yang disebut lesung dan alu. Kemudian berasnya dibagi-bagikan kepada masyarakat. 

Masyarakat sunda wiwitan cigugur sampai saat ini masih rutin menyelenggarakan upacara seren taun ini setiap setahun sekali. Sebelum tahun 1999 upacara adat ini pernah dilarang untuk diselenggarakan karena berbagai alasan yang berhubungan dengan agama. Baru pada tahun 1999 setelah adanaya UU No.9 yang mengatakan bahwa upacara-upacara semacam ini bisa dilaksanakan tanpa harus mendapat izin asal memberikan pemberitahuan, upacara ini rutin digelar kembali setiap setahun sekali dan kini telah menjadi festival kebudayaan nasional.

#OSKMITB2018

refrensi : wikipedia.org/wiki/Seren_taun

DISKUSI


TERBARU


Tradisi Sekaten...

Oleh Journalaksa | 29 Oct 2024.
Tradisi Sekaten Surakarta

Masyarakat merupakan kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia saling terikat oleh suatu sistem adat istiadat (Koentjaraningrat, 1996: 100). Masyar...

Seni Tari di Ci...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Seni Tari Banyumasan

Seni tari merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Cilacap. Tari-tarian tradisional yang ber...

Wayang Banyumas...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Wayang Banyumasan

Wayang merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang memiliki akar dalam sejarah dan tradisi Jawa. Sebagai seni pertunjukan, wayang te...

Ekspresi Muda K...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Ekspresi Muda Kota

Perkembangan teknologi yang semakin pesat tidak hanya ditemui pada bidang informasi, komunikasi, transportasi, konstruksi, pendidikan, atau kesehatan...

Refleksi Realit...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Refleksi Keraton Yogyakarta Melalui Perspektif Sosiologis

Manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Adanya manusia menjadi penyebab munculnya kebudayaan. Kebudayaan sangat penting dalam k...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...