|
|
|
|
Uniknya Lamaran Adat Brebes, Jawa Tengah, Indonesia Tanggal 06 Aug 2018 oleh Oskm18_16318109_rico Rico Aditya Arnol. |
Jawa Tengah, terdiri dari beberapa kabupaten atau kota. Tidak sedikit dari kota-kota itu memiliki budaya atau kebiasaan yang unik sehingga menarik untuk dibahas. Salah satunya yaitu dari cara prosesi lamaran di tiap-tiap kota pasti berbeda. Salah satu kota yang saya ingin bahas kali ini yaitu kota Brebes yang terletak disebelah utara Jawa Tengah, Indonesia.
Kemarin, saya mudik ke kampung halaman untuk melaksanakan Hari Raya Idul Fitri bersama keluarga besar, yaitu di Brebes. Dan saat tahun itu juga tepat sekali tahun dimana anak dari Kakak Ibu Kandung saya (Sepupu) ingin dilamar oleh calon suaminya. Uniknya di kampung saya ini (Brebes), Lamaran harus dilakukan setelah Hari Raya Idul Fitri, agar lamaran ini di anggap sah dan diterima oleh masyarakat.
Sebelum prosesi lamaran, saat malam takbiran menjelang Idul Fitri mempelai pria akan mendatangi calon mempelai wanitanya dengan membawa mercon (petasan) sebanyak-banyaknya untuk merayakan malam takbiran bersama calon mempelai wanita. Dan arti dari prosesi/ adat istiadat adalah untuk menunjukan ke masyarakat bahwa sang mempelai wanita telah memiliki pasangan.
Lalu, Seminggu setelah Idul Fitri, tibalah saatnya sepupu saya dilamar oleh Pasangannya. saat itulah saya melihat hal unik dalam adat lamaran di kampung saya, Brebes. Hari pertama, mempelai pria beserta keluarga besarnya mendatangi rumah mempelai wanita disertai dengan membawa banyak seserahan yang akan diberikan untuk Besannya (Keluarga istriya). Macam-macam seserahannya yaitu seperti kue-kue kering, buah, gorengan, dan masih banyak yang lainyya. Sementara mempelai wanita yang akan menyambut mempelai pria di rumahnya harus menyiapkan masakan rumahan sebanyak mungkin untuk keluarga pria. Mengapa mempelai wanita mempersiapkan masakan rumahan? Karena dalam adat brebes itu menunjukan bahwa mempelai wanita sudah siap untuk menikah dan dapat menjadi ibu rumah tangga yang baik. Isi dalam acara lamaran yaitu pertemuan dari kedua keluarga saling sambut menyambut, bertukar cincin, berdoa, dan yang lainnya. Setelah acara selesai, sebelum keluarga mempelai pria pulang merkea akan diberikan bingkisan yang berisi nasi dan lauk pauk atau yang biasa disebut "Berkat" oleh masyarakat Brebes.
Lalu, saat hari kedua, mempelai wanita hars mendatangi rumah mempelai pria disertai dengan membawa masakan rumahan, seperti nasi, ikan, daging, tahu, tempe, dan yang lainnya. Selain itu juga, uniknya itu saat mempelai wanita mendatangi rumah mempelai pria, Mempelai wanit atidak boleh didampingi oleh Orang tua nya. Lalu dengan siapa mempelai wanita kerumah Calonnya? Mempelai wanita akan didampingi oleh Kakak dan Adik Kandung dari orang tuanya.
Setelah semua rangkaian acara itu selesai, maka telah sah bahwa mempelai pria dan mempelai wanita telah bertunangan.
#OSKMITB2018
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |