Tanah Sunda memiliki banyak sekali budaya. Namun sayangnya budaya tersebut hari demi hari telah sirna tanpa berbekas. Tentu ini menjadi masalah besar apabila tidak adanya tindakan dari khalayak muda untuk melestarikannya kembali. Maka melalui tulisan ini penulis berusaha untuk berupaya penuh dalam pelestarian budaya tanah Sunda tercinta.
Salah satu budaya yang menarik dari tanah sunda adalah permainan tradisional. Penulis saat masih lucu lucunya usia 5 - 8 tahun sering bermain aneka permain dari tanah sunda ini. Salah satu nya Permainan tradisional "Ucing Jongkok" yang populer saat penulis di usia belia.
Permainan ini cukup mudah. Satu orang akan bertindak sebagai "Ucing" yang tugas nya adalah menyentuh pemain lainnya agar menjadi "Ucing" lainnya. Apabila seluruh pemain telah menjadi "Ucing" maka permainan usai. Pemain yang berhasil bertahan paling akhir adalah pemenangnya. Permainan ini akan menjadi lebih asyik apabila banyak pemain yang terlibat namun dampaknya akan semakin capai pula karena tugas si "Ucing" akan semakin berat.
Di permainan ini hal menariknya terdapat pada teknis pemilihan "Ucing" pertama dan cara menyentuhnya yang tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Pertama - tama penulis akan menjelaskan teknis pemilihan "Ucing" terlebih dahulu.
Untuk memilih "Ucing" pertama ada permainan yang bernama Cang kacang panjang. Permainan ini dilaksanakan dengan cara membuat lingkaran oleh seluruh pemain lalu pemain akan berkata Cang kacang panjang nu panjang ucing sambil menggerakan tangannya secara memendek - memanjang dengan tempo yang berbeda setiap pemainnya. Pemain yang memiliki tangan yang panjang akan menjadi "Ucing" pertama. Cukup mudah kan kawan ?!!.
Selanjutnya ketika bermain, pemain tidak dapat disentuh apabila ia melakukan posisi jongkok. Inilah sebab mengapa dinamakan "Ucing Jongkok". Namun pemain tidak dapat berdiri / bergerak sebelum disentuh pemain lainnya.
Nah kira kira begitu kawan kawan cara memainkan permainan tradisional "Ucing Jongkok" ini, silahkan kawan - kawan praktekan permainan ini. Tidak hanya untuk refreshing semata namun sebagai upaya penyelamatan budaya tanah sunda ini kawan. Agar kelak anak dan cucu kita dapat bermain dengan teman sebaya-nya dan tidak terpenjara di dunia gadgetnya saja.
#OSKMITB2018
BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung
Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu
Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.