Makanan Minuman
Makanan Minuman
Makanan Sulawesi Utara Manado
Tumis Sayur Gedi
- 5 Februari 2018

Sayur Gedi? Itu nama dalam “kamus” bahasa Manado. Sayur dengan daun berbentuk menjari dan berlendir ini memang banyak ditemukan di pekarangan rumah masyarakat Tanah Minahasa (Minahasa adalah etnisnya orang Manado).

Sayur yang memiliki khasiat tinggi, dan konon bagi masyarakat Manado diyakini bahwa sayur ini sangat berkhasiat untuk kecantikan kulit, juga berkhasiat untuk membantu para ibu hamil agar persalinannya lancar dan lain sebagainya.

Tumis sayur gedi merupakan masakan khas rakyat Tanah Minahasa (Minahasa itu etnisnya orang Manado). Sayur yang berlendir ini, memang memerlukan sedikit treatment untuk menghilangkan lendirnya. Jadi, setelah dipetik (masih dengan tangkainya), cuci daun gedi ini, kibas kibaskan dan gantung secara terbalik sambil ditiriskan airnya. Jika sudah kering, baru petik daun dari tangkainya. Nah itu persiapan awal sayur gedinya.

Kemudian, kebiasaan saya kalau memasak sayur gedi ini, saya menggunakan sereh yang di haluskan. Bisa dihaluskan dengan blender, bisa juga di tumbuk. Alasannya adalah agar serehnya meresap, dan karena sayur gedi tergolong sayur yang keras, maka akan terasa enak sekali jika sayurnya berbaur dengan sereh yang sudah dihaluskan. Kebiasaan menghaluskan sereh juga sering saya lakukan jika memasak daun pepaya, daun melinjo ataupun daun ubi.

 

Bahan:

  1. Sayur Gedi, kuantitas kurang lebih seperti pada gambar
  2. Daging secukupnya (bisa juga diabaikan, untuk masakan saya disini memang tidak pakai daging)
  3. Minyak untuk menumis
  4. Garam
  5. Penyedap (jika suka)

 

Bumbu halus

  1. 4 butir bawang merah
  2. 1 genggam cabe hijau (disarankan), jika menggunakan cabe merah pakai separuh saja dari cabe hijau (ini sesuai lidah saya yang doyan pedas. Selanjutnya, sesuaikan saja menurut kemampuan makan pedas)
  3. ½ sdm jahe yang sudah dihaluskan
  4.  1 batang sereh

 

Bumbu daun

  1. 1 lembar daun pandan sedang, potong jadi 4 bagian
  2. 1 lembar daun kunyit sedang, potong jadi 2 bagian
  3. 8 lembar daun jeruk utuh
  4. 2 genggam daun kemangi yang sudah dipetik
  5. 1 daun bawang

 

 

Cara Membuat:

  1. Cuci bersih daun gedi, tiriskan dengan posisi terbalik.
  2. Jika sudah kering petik daunnya dan potong potong ukuran 1.5 cm
  3. Panaskan minyak, tumis bawang merah, jahe dan cabe hingga berbau harum
  4. Masukkan sereh, aduk sebentaar saja kemudian masukkan daun bawang, daun pandan, daun kunyit dan daun jeruk, tunggu hingga agak layu kemudian masukkan kemangi.
  5. Aduk hingga kemangi layu
  6. Masukkan daun gedi. Aduk aduk hingga matang
  7. Perhatikan api, kecilkan jika ada indikasi akan hangus
  8. Usahakan tidak memakai air, karena jika sudah memakai air, bumbunya akan kehilangan aroma khasnya
  9. Angkat jika sudah matang.

 

Catatan: Sesuai selera keluarga saya, untuk memasak sayur gedi ini kami tidak menggunakan bawang putih Bumbu seperti ini juga bisa dipakai untuk menumis daun papaya, bunga papaya, daun ubi dan daun melinjo.

 

 

Sumber:

https://aneka-resep-masakan-online.blogspot.co.id/2016/07/resep-tumis-sayur-gedi-khas-manado.html

Bisa dibeli di:

Warung Tinutuan Tante Suli / Ny Ngantung Rompis
Jalan Wakeke, Manado, Sulawesi Utara

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak, Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman)...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Prajurit Pemanah Kasultanan Kasepuhan Cirebon Di Festival Keraton Nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Prajurit pemanah kasultanan kasepuhan cirebon di festival keraton nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok ataupun pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghad...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Kirab agung milad ke 215 kesultanan kacirebonan
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
PANURUNG: Pasukan Pengawal Keraton Sumedang Larang
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Jawa Barat

Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU