|
|
|
|
Tujuh Bulanan Tanggal 05 Aug 2018 oleh OSKM18_16518094_Hanif Muhamad Gana. |
Dahulu di Jawa Barat terdapat sebuah ritual yang dilakukan pada bulan ke tujuh kehamilan seorang wanita. Ritual ini mungkin terdapat juga di daerah lain di Indonesia. Saya akan menceritakan ritual tujuh bulanan versi daerah saya di Jawa Barat.
Acara dimulai dengan sebuah pengajian. Pengajian ini berisi surah-surah Al-Quran dan salah satu surat yang paling sering dibacakan adalah surah Yusuf, untuk mengharapkan laki-laki yang tampan seandainya bayi yang terlahir adalah laki-laki, dan surah Maryam, untuk mengharapkan perempuan yang cantik seandainya bayi yang terlahir adalah perempuan. Dalam pengajian tersebut para hadirin disajikan makanan nasi dan lauk pauknya serta tujuh macam beubeutian, yaitu makanan yang tumbuh di bawah tanah seperti umbi-umbian dan beberapa jenis kacang.
Setelah pengajian selesai sang wanita hamil di bawa ke halaman rumah dengan mengenakan samping secara kemban. Kemudian, dengan air dari tujuh sumur yang berbeda yang telah dicampurkan dan ditambahankan tujuh macam bunga, sang wanita hamil dimandikan oleh sekurang-kurangnya tujuh orang sepuh. Sepuh tersebut bisa terdiri dari orang tua, saudara, dan tetangga yang dituakan dan dihormati. Setiap sepuh mengguyurkan air kepada sang wanita hamil sekali saja dan sang wanita hamil segera mengganti sampingnya dengan samping yang baru yang dikenakan secara kemban juga. Pada salah satu penyiraman, sang sepuh akan menyiramkan juga seekor belut pada sang wanita hamil. Belut ini melambangkan dan diharapkan membuat prosesi kelahiran menjadi lacar.
Setelah sang wanita hamil dimandikan, suami sang wanita akan membelah sebuah kelapa yang telah digambari Arjuna di salah satu sisinya dan Dewi Sinta di sisi lainnya. Hal ini memiliki arti yang mirip dengan pembacaan surah Yusuf dan Maryam dalam prosesi pengajian, yaitu mengharapkan laki-laki yang tampan seandainya bayi yang terlahir adalah laki-laki, atau perempuan yang cantik seandainya seandainya bayi yang terlahir adalah perempuan.
Ritual ini diakhiri dengan san wanita hamil menjual rujak bebet kepada orang sekitar dengan hanya menerima genting yang sudah dibentuk lingkaran seperti koin sebagai bayarannya.
#OSKMITB2018
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |