|
|
|
|
"Tradisi Tawurji" tradisi dari kalangan keraton hingga rakyat biasa. Tanggal 15 Aug 2018 oleh Oskm_16318048_arash . |
"Tawurjiii... Tawurji... Tawur! Tawur tuan kaji,Smoga dawa Umur.Tawur!".Kalimat yang juga bait lagu itu pun terus dinyanyikan pada setiap bulan Safar.Mereka terus menyanyikan lagu itu berulang kali,hingga Sultan beserta keluarganya keluar rumah,dengan membawa ribuan uang koin .Sesaat suasana sunyi dan senyap saat mereka berdoa bersama,namun sekejap kemudian,suasana langsung riuh dan ricuh.Itulah yang tergambar dari tradisi Tawurji yang berlangsung di Keraton Kanoman Cirebon,Jawa Barat.Ratusan warga berharap keluarga keraton membawa ribuan uang koin yang akan disedekahkan kepada mereka,dengan cara ditawur atau ditabur. Tidak hanya pada keluarga keraton saja namun tradisi ini pun diselenggarakan di lingkungan umum seperti anak-anak usia sekolah (SD,SMP) biasanya anak laki-laki berselendang sarung dan berpeci berkeliling mendatangi orang-orang di keramaian,ke toko-toko atau mendatangi ke perumahan-perumahan untuk "meminta sedekah" sambil bersenandung "wur..tawurji.." yang dilantunkan berulang-ulang.
Dulu,sampai dengan 1970-an,tawurji hanya dilakukan pada setiap hari Selasa di bulan Safar,tetapi kini kadangkala dilakukan di sembarang hari.Beberapa referensi menyatakan setiap hari Rabu,tetapi pernyataan hari Selasa lebih kuat.
sebenarnya ada apa dibalik tradisi bulan Safar tersebut ?
Tradisi bulan Safar masyarakat Cirebon biasa menyebut Safaran,erat kaitannya dengan mitos dimusnahkannya ajaran Syeh Siti Jenar alias Syeh Lemahabang atau Syeh Jabaranta yang konon dianggap ajarannya dapat menyeatkan umat islam.Dari mitos inilah muncul tradisi yang salah satunya adalah Tawurji .
Ketika Syeh Jenar di eksekusi pada bulan Safar 5 abad yang lalu,maka ke 40 anak asuhnya yang yatim itu menjadi terlantar.Maka,ke 40 anak yatim tersebut setiap hari Selasa pada bulan Safar berkeliling dari rumah ke rumah sambil mendendangkan senandung doa "wur tawurji..tawur.. selamet dawa umur"yang artinya "sawer tuan kaji...sawer..selamet panjang umur".Tuan kaji (haji) kedudukannya sangat terhormat di masyarakat saat itu,jadi anak-anak menyebut kesemua orang "Ji" kependekan dari Kaji,sebagai rasa hormat dan juga mengandung doa bagi yang belum berhaji.
Dikutip dari: https://regional.kompas.com/read/2014/12/18/10503821/.Tradisi.Tawurji.Ngalap.Berkah.dan.Mempertahankan.Kearifan.Lokal
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |