|
|
|
|
Tradisi Gentong Haji Tanggal 05 Aug 2018 oleh OSKM18_16518265_Atika Salsabila. |
Tradisi menyiapkan gentong di halaman rumah ini jamak dilakukan masyarakat Kota Cirebon, Jawa Barat, salah satunya adalah Desa Pangkalan, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon. Lazim disebut tradisi gentong haji oleh masyarakat sekitar.
Adanya gentong haji di depan rumah ini dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa salah satu keluarga sedang berangkat haji. Tradisi seperti ini sudah dijalankan turun-temurun dan setiap tahun bila ada yang berangkat haji. Tujuan dari tradisi ini tak lain adalah untuk bersedekah.
Selain menyiapkan gentong tersebut, pihak keluarga juga menggelar pengajian dengan tujuan agar anggota keluarga yang beribadah di tanah suci mendapatkan kelancaran.
Gentong berisi air minum tujuannya untuk menjadi pelepas dahaga bagi siapa pun yang melintas di depan rumah. Ada juga warga yang menggunakan air dalam gentong tersebut untuk membasuh wajah sambil melepas lelah.
Gentong digunakan selama masa ibadah haji. Lalu, saat jamaah haji pulang, gentong itu akan dipindahkan. Kemudian anggota keluarga yang telah menyelesaikan ibadah haji akan mengadakan selamatan.
Dalam menyiapkan gentong haji, maka gentong yang sudah diisi air akan didoakan dalam sebuah acara pengajian malam sebelumnya. Lalu, gentong diletakkan di bagian depan atau halaman teras rumah agar mudah dilihat oleh orang-orang yang berlalu-lalang.
Gentong tersebut tertutup rapat tudung saji dari anyaman bambu bagian atas dan ditemani cibuk atau alat untuk mengambil air menyerupai gayung, terbuat dari batok kelapa. Kemudian, ada pula beberapa buah gelas untuk minum air orang yang melintas di depan rumah.
Bagi masyarakat di daerah Pantura, tradisi ini lazim dilakukan dan mengandung filosofi tersendiri. Gentong berisi air tersebut dilambangkan sebagai suasana sejuk dan menyegarkan, sehingga terkandung harapan agar sanak saudara yang menjalankan ibadah haji merasakan hal yang sama.
Selain itu, dengan mengambil air di dalam gentong tersebut, diharapkan juga ikut mendapat berkah dan suatu saat dapat berkesempatan melaksanakan ibadah di Tanah Suci.
Tradisi lain yang identik dengan gentong haji adalah pengajian yang dilakukan oleh keluarga besar dan juga para tetangga.
Pengajian surat Yasin itu diadakan sejak jemaah haji berangkat ke Tanah Suci hingga kembali ke Tanah Air. Doa-doa dipanjatkan agar jemaah haji khusyuk menjalani ibadahnya. Selain itu, diharapkan menjadi haji yang mabrur saat kembali ke kampung halaman.
#OSKMITB2018
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |