|
|
|
|
Topeng Kinang Putra Tanggal 05 Dec 2014 oleh Desi Natalika . |
Tari Topeng Cisalak merupakan tarian yang sudah muncul dan berkembang sejak lama. Tarian ini dipelopori oleh dua orang tokoh yang sebelumnya menggeluti Tari Topeng Ubrug. Kedua tokoh tersebut adalah Djiun dan Mak Kinang. Pada 1918, ketika pertama kali muncul, tari topeng ini masih disebut sebagai Topeng Kinang sesuai dengan nama orang yang memperkenalkannya. Tari Topeng Cisalak banyak dipengaruhi oleh tari topeng Ubrug karena kedua tokoh penemunya merupakan pemain Topeng Ubrug. Adapun Topeng Ubrug sendiri merupakan pemisahan dengan Topeng Blantek yang artinya topeng yang tidak beraturan atau tidak sama persis dengan topeng aslinya. Secara administrative kesenian ini sebetulnya berasal dari daerah Cimanggis, Depok, dan dalam pementasannya pun menggunakan waditra dan nyanyian khas Sunda, namun nampaknya tidak keliru jika dikatakan sebagai topeng Betawi karena dalam penampilannya pun masih menggunakan dialek khas Betawi. Selain itu, dilihat dari wilayah budaya dan pengaruh, topeng Cisalak lebih banyak dipengaruhi oleh budaya Betawi yang notabene terlihat dari kentalnya pengaruh Tari Ubrug. Keseniang topeng Ubrug sendiri memang menampilkan teater tradisional Betawi dengan diiringi waditra terompet, kendang, biang (rebana besar) dan kempul. Menurut keterangan yang termuat dalam facebook resmi Topeng Cisalak milik keluarga Djioen, Topeng Cisalak didirikan pada tahun 1918 oleh pasangan suami istri Bp. Djiun bin Dorak dan Ibu Kinang binti Kinin, lalu kepemimpinan topeng Cisalak dilanjutkan oleh anak bp.Djiun yaitu Bp. H.Dalih Djiun, namun setelah Bp.H.Dalih Djiun wafat pd 11 Feb 2009, lalu kepemimpinan topeng cisalak diteruskan lagi oleh cucu Bp.Djiun yaitu sdr. Andi Supardi & sdr. Makmun Hanafi sampai dengan saat ini. Uniknya, Kesenian serupa seperti kesenian Topeng Blantek, juga dikembangkan oleh salah satu anak dari Djiun, yaitu Naim yang merupakan putra pertama dari Djiun. Dalam mengembangkan Tari Topeng Cisalak, anak-anak dari Bapak Djiun tetap mempertahankan group seni yang telah ada sejak 1918, yaitu Grup Kinang Putra. Nama tersebut diambil dari pendiri (Mak Kinung, istri Djiun) sekaligus nenek dari Andi Supardi dan Makmun Hanafi. Kini kondisi para seniman Topeng semakin mengkhawatirkan. Selain kurang minatnya generasi penerus akan seni tradisi leluhur mereka juga tidak mendapat dukungan dari pihak pemerintah. |
||
sumber : http://warisanbudayaindonesia.info/view/warisan/1648/Topeng_Cisalak_
|
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |