Makanan Minuman
Makanan Minuman
Kuliner Jawa Tengah Sragen
Tiwul, makanan legendaris yang manis
- 14 Agustus 2018

TIWUL    
MAKANAN LEGENDARIS YANG MANIS


                  Makanan ini termasuk makanan bersejarah di Provinsi Jawa Tengah. Maka bagi masyarakat Jawa Tengah sudah tidak asing lagi mendengar nama makanan tersebut, terutama masyarakat yang telah berusia lanjut, karena pada masa 1960-an banyak masyarakat yang tertindas dalam hal materi untuk bertahan hidup dan begitu dengan dalam hal pendidikan yang pada saat itu banyak masyarakat yang memiliki mainset tertinggal dalam hal pendidikan yang seakan-akan pendidikan itu tidak penting untukdirambah oleh anak-anaknya.

               Maka untuk mengatasi masalah dalam hal pangan untuk bertahan hidup, masyarakat Jawa Tengah membuat inovasi pangan pada saat itu. Di mana inovasi tersebut menciptakan makanan yang mudah didapat dan murah untuk kalangan menengah ke bawah, bukan hanya mudah didapat dan murah namun juga mudah untuk dibuatdan cukup untuk membuat perut merasa kenyang lebih lama dengan mengonsumsinya. Itu lah bagaimana makanan legendaris yang akhirnya diberi nama tiwul ini dapat membuat masyarakat di kalangan menengah ke bawah dapat bertahan hidup.
Makanan yang sering disebut tiwul terbuat dari bahan dasar singkong. Sesuai dengan yang dikatakan di atas, bahwa singkong merupakan bahan dasar yang mudah didapat, murah, dan cara mengolah singkong tidak rumit.

                 Lalu bagaimana cara pembuatan tiwul yang dibilang cukup mudah tersebut? Pertama, singkong yang sudah didapat dikupas terlebih dahulu. Pengupasan dapat menggunakan pisau. Setelah dikupas, singkong dijemur. Penjemuran dapat menggunakan tampah. Dijemur kurang lebih selama satu minggu, penjemuran memang cukup lama karena singkong yang dijemur harus sampai benar-benar kering.

               Setelah penjemuran usai, singkong yang kering tersebut diangkat dan dilakukan pencucian dengan air yang bersih. Setelah singkong dicuci, singkong dijemur kembali selama empat hari. Waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan penjemuran pertama. Setelah melewati empat hari pada tahap penjemuran kedua, singkong diangkat dan dilakukan penumbukan atau penggilingan untuk menghasilkan tepung yang bertekstur halus. Penumbukan dapat dilakukan dengan menggunakan lesung yang biasanya terbuat dari kayu. Sedangkan penggilingan dapat dilakukan dengan menggunakan gilingan beras yang umum digunakan untuk membuat tepung beras. Setelah melalui tahap penumbukan atau pun tahap penggilingan tersebut hingga menciptakan tepung singkong yang bertekstur halus, tepung singkong siap untuk dimasak.
Cara pemasakan tepung singkong hingga menjadi tiwul cukup mudah. Yang pertama dapat dilakukan ialah tepung singkong yang sudah siap dicampurkan dengan sejumlah air didalam wadah yang sudah disediakan. Setelah dicampurkan hingga menjadi sebuah adonan dilakukan tahap pengukusan hingga matang. Pengukusan dapat dilakukan dengan menggunakan langseng atau menggunakan alat dapur lainnya yang dapat digunakan untuk mengukus. Pengukusan memerlukan waktu sekitar setengah jam lamanya. Setelah matang, tiwul diangkat dan siap disajikan. Cukup mudah bukan?

              Eits, tunggu sebentar tiwul di sini bukan menjadi lauk-pauk saja untuk masyarakat Jawa Tengah, namun tiwul juga dijadikan makanan pokok layaknya seperti nasi yang terbuat dari beras. Mengapa masyarakat Jawa Tengah pada kalangan menengah ke bawah lebih memilih tiwul sebagai makanan pokok mereka dibandingkan dengan nasi yang lazim kita santap sebagai hidangan sehari-hari? Karena tiwul lebih bersifat ekonomis bagi mereka, karena pada saat itu beras adalah hal yang cukup mahal dan hanya orang-orang tertentu yang dapat menyantap nasi sebagi hidangan sehari-hari mereka.

              Lauk-pauk yang dapat dihidangkan atau disantap bersama tiwul dapat beraneka ragam, dapat menggunakan sayur-mayur yang berkuah ataupun urap yakni sayuran yang dikombinasikan dengan parutan kelapa. Untuk  masyarakat yang tidak ingin menjadikan tiwul menjadi makanan pokok, namun menjadi makanan ringan biasa, butuh pemasakan ekstra yakni setelah dikukus tiwul dicampurkan dengan gula jawa agar rasanya menjadi manis, setelah dilakukan tahap pencampuran dengan gula jawa atau gula merah tersebut, dilakukan pengukusan kembali sekitar setengah jam lamanya. Jadi sekitar sejam tiwul yang bercita rasa manis siap untuk disajikan dan untuk menambah kenikmatannya dapat digunakan parutan kelapa sebagai topping yang melengkapi kenikmatan dari tiwul tersebut.Penyajian tiwul agar lebih menarik dan tradisional dapat menggunakan daun pisang sebagai alas dari tiwul tersebut. Namun tidak masalah bila ingin menggukan piring sebagai alas makannya.

             Cara membuat tiwul memang termasuk cara yang mudah dan menggunakan alat-alat bahan-bahan yang sederhana yang telah dijelaskan tadi di atas. Rasanya pun sangat enak dan cocok untuk lidah Indonesia. Makanan legendaris ini sangat sayang bila diterlantarkan, tidak dilestarikan, dan dibiarkan menghilang. Maka untuk itu penulis menghimbau agar para pembaca, khususnya warga negera Indonesia mau untuk melestarikan budaya negerinya itu sendiri. Mari lestarikan budaya Indonesia.

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Konsep Ikan Keramat Sebagai Konservasi Lokal Air Bersih Kawasan Goa Ngerong Tuban
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...

avatar
Muhammad Rofiul Alim
Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Prajurit Pemanah Kasultanan Kasepuhan Cirebon Di Festival Keraton Nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Kirab agung milad ke 215 kesultanan kacirebonan
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
PANURUNG: Pasukan Pengawal Keraton Sumedang Larang
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Jawa Barat

Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU