×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Tarian

Provinsi

Jawa Tengah

Tarian Burung Walet

Tanggal 09 Aug 2018 oleh OSKM_16418029_Candra Arayudha.

Kebudayaan khas daerah merupakan salah satu ikon unik untuk memaparkan ciri khas suatu daerah tersebut. Setiap daerah pada umumnya memiliki ciri khasnya tersendiri. Seperti di daerah kabupaten Kebumen yang memiliki ciri khas sebagai kota burung walet (atau orang setempat biasa menyebutnya dengan burung lawet). Kebumen merupakan penghasil sarang walet yang biasa digunakan untuk keperluaan obat – obatan, karena sarang burung lawet mengandung gliko protein yang berkhasiat memperbaiki daya tahan tubuh dan membersihkan paru – paru, serta mengandung grwoth factor yang memperbaiki regenerasi sel. Sarang burung walet banyak ditemukan di daerah pesisir pantai atau berada di dalam gua – gua yang ada di sekitar pantai. Oleh karena itu, Kebumen juga membangun Tugu Burung Lawet sebagai ikon kabupaten.

Tidak ketinggalan juga, Kebumen juga menciptakan tarian burung lawet sebagai penjelas ikon Kebumen itu sendiri dan sebagai penambah semangat daerah setempat untuk memperkenalkan sarang burung walet yang kaya akan manfaat. Selain itu, jikasuatu ketika sarang  burung lawet punah, masih ada bukti kalo Kebumen khususnya daerah Karangbolong itu merupakan penghasil sarang burung lawet yang dikenal luas di Kebumen dan di luar Kebumen. Jadi, sekarang itu sarang burung lawet susah dicari. Oleh karena itu, dibuatlah tarian agar orang – orang bisa tahu gambarannya seperti apa. Tari Lawet Kebumen merupakan karya seni dan kreativitas dari Bapak Sardjoko yang awal mulanya diciptakan pada Februari 1989. Asul usul tari Lawet adalah keinginan dari Bupati Kebumen pada tahun 1989 untuk diadakan pentas tari massal khas Kebumen dalam rangka untuk pembukaan acara Jambore Daerah Jawa Tengah yang diadakan di bukit perkemahan Widoro, Kebumen.

                Berangkat dari keinginan Bapak Bupati Kebumen waktu itu, maka seorang seniman dari Klaten yang bernama Bapak Sardjoko melakukan survei dan pengamatan untuk obyek refleksi budaya ke pantai selatan Kebumen, tepatnya di daerah Karang Bolong. Mengapa dipilih Karangbolong, karena di situlah terdapat goa-goa yang menjadi sarang burung Lawet dengan hamparan laut yang luas di depannya, burung-burung Lawet yang beterbangan di atas samudra, dan beberapa orang yang memanjat goa untuk mengambil / panen sarang burung Lawet. Dengan melihat kondisi alam dan perilaku satwa serta orang yang mengunduh sarang burung lawet, maka menjadi inspirasi untuk dituangkan dalam bentuk gerak tarian dan lagu yang berwujud tari Lawet. Gerakan tari Lawet lincah dan ceria, disesuaikan dengan gerak burung Lawet. Sehingga gerakan dalam tari lawet meliputi ngulet, loncat egot, angklingan, didis, lenggut, nyucuk, ukel, lincah nyucuk, dan kepetan. Tarian khas Kebumen yang berupa tari Lawet ini diiringi dengan musik gamelan yang disebut dengan Lawet Aneba yang merupakan singkatan dari Laras Pelog Patet Barang. Tarian ini juga menggambarkan kalau burung lawet itu gesit dan dilincah yang bisa dilihat dari iringan tarinya yang rancak (ketukan yang cepat).

                Salah satu syair yang dinyanyikan bersamaan dengan musik pengiring adalah seperti ini : “Bambang wetan pratandha wis gagat enjang. Sesamberane rebut marga mbarubut saking gua Karangbolong. Peksi lawet ireng menges wulune, cukat trengginas katon gembira aneg luhuring samudra gung ngupa boga tumekaning surya andalidir para lawet bali maring gua”. Syair ini intinya menceritakan tentang rutinitas dan aktivitas burung Lawet sehari-hari dari waktu bangun tidur lalu keluar gua untuk mencari makan sampai kembali lagi ke dalam gua saat sore hari.

                Tari lawet massal pertama kali dipentaskan di Bumi Perkemahan Widoro Payung pada tanggal 31 Agustus 1989, dengan jumlah penari sekitar 200 orang. Setelah pementasan tari Lawet tersebut, perkembangan tari Lawet mengalami kemajuan yang pesat dengan dipentaskan pada event-event besar, seperti pada : Perayaan HUT RI ke-46, pembukaan MTQ Pelajar Tingkat Jawa Tengah di alun-alun Kebumen tahun 1993, Penutupan Porseni SD se Jateng tahun 1993, Pembukaan Porseni SD Kabupaten Kebumen dipentaskan massal oleh 300 penari, Peresmian Stadion Candradimuka tahun 1994, Pembukaan Porseni SD Tingkat Pembantu Gubernur se Kedu tahun 1994, Festival Ngunduh Sarang Burung Lawet di TMII tahun 1995, dan juga sebagai Juara I dalam Lomba Karya Tari Anak Tahun 1996 di STSI Surakarta. Tari Lawet Kebumen mengalami masa kejayaan pada masa pemerintahan Bupati Amin Sudibyo dengan dimasukkannya tari Lawet dalam kurikulum wajib sebagai Muatan Lokal Sekolah Dasar. Namun pada tahun 2005, peraturan tersebut dihapus dan akibatnya belum ada lagi upaya pelestarian Tari Lawet (lawet dance) hingga saat ini. Peran serta Pemda Kebumen serta kebijakan instansi terkait seperti DISPARBUD dan DIPORA sangat diharapkan untuk kembali mengangkat dan menjaga kelestarian tari Lawet sebagai aset  yang berharga. Saat ini pun, juga sudah ada upaya untuk melestarikan tarian lawet tersebut, seperti saat ini anak kelas 6 SD baik putra maupun putri agar bisa memiliki standar lulus harus wajib bisa tarian ini.

                Jadi, kesimpulannya adalah tarian burung lawet adalah tarian yang menggambarkan burung lawet sebagai kekayaan asli daerah Kebumen.

Sumber referensi : Ibu Lia dan Kak Rostania

                              http://facebumen.com/tari-lawet-kebumen/

                               

#OSKMITB2018

DISKUSI


TERBARU


Mpa'a Oro Gata

Oleh Aji_permana | 29 Dec 2024.
Tradisi

Mpa'a Oro Gata adalah salah satu permainan tradisional dari Bima, Nusa Tenggara Barat, yang diwariskan dari generasi ke generasi. Secara harfiah, ist...

Mpaa Kabanca (T...

Oleh Aji_permana | 28 Dec 2024.
Tradisi

Mpaa Kabanca adalah tradisi unik di Bima yang melibatkan atraksi di atas kuda. Dalam tradisi ini, peserta saling mengejek dan memperlihatkan kemampua...

Mpaa Buja Kanda...

Oleh Aji_permana | 28 Dec 2024.
Tradisi

Mpaa Buja Kandanda memiliki kesamaan dengan Mpaa Soka yang juga merupakan salah satu seni tarian dalam tradisi Bima, yaitu sama-sama menggunakan tomb...

Mpaa Soka (Sala...

Oleh Aji_permana | 28 Dec 2024.
Tradisi

Mpaa Soka adalah tarian tradisional yang bertujuan untuk menyambut tamu penting sebagai bentuk penghormatan, sambil sesekali memperlihat ketangkasan...

Mpaa Manca (Tar...

Oleh Aji_permana | 28 Dec 2024.
Tradisi

Mpaa Manca merupakan salah satu tarian tradisional yang memadukan gerakan dinamis dan seni bela diri berpedang. Sehingga tarian ini dikenal juga seba...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...