Tarian
Tarian
Tarian tradisional Banten Cilegon
Bendrong Lesung
- 22 Agustus 2015

 Dengan mengenakan pakaian seperti seorang petani, sekelompok penari pria dan wanita dengan riang menghantam alu (pemukul) ke dalam Lesung (tempat menumbuk padi). Mereka begitu menghayati dan menikmati setiap gerakan yang tidak hanya unik tetapi juga memiliki arti kuat ketika memainkan tarian bendrong lesung yang menjadi salah satu seni tari tradisional masyarakat Cilegon, Banten.


Tarian bendrong lesung tumbuh bekembang dari satu generai ke generasi berikutnya secara estafet. Pelestarian tradisi seni tari ini dilakukan karena bukan saja sebuah kesenian yang patut untuk diselamatkan namun karena perannya yang penting dalam kehidupan masyarakat Banten. Tarian ini merupakan tradisi yang dipertunjukkan saat menyambut panen dan merupakan bentuk rasa syukur masyarakat atas berkah panen yang berlimpah.


Lesung dan alu merupakan alat tradisional yang digunakan untuk menumbuk padi menjadi beras. Alat ini tidak hanya ada di Banten saja namun di berbagai tempat di Indonesia yang mengenal sistem bercocok tanam padi. Oleh karena itu, lesung dan alu merupakan alat utama yang digunakan dalam tarian ini. Suaraya yang khas merupakan simbol rasa syukur petani atas hasil panen yang melimpah dan ekspresi kebahagian atas kerja keras mengolah lahan pertanian mereka.


Tidak ada yang tahu pasti kapan seni tari bendrong lesung dimulai namun yang pasti tari ini sudah lama ada di Banten. Seiring berjalannya waktu, seni tari yang dikenal juga dengan nama gondang Lesung ini tidak hanya dipertunjukkan dalam perayaan panen saja. Di beberapa kegiatan juga dimainkan untuk perayaan pernikahan, khitanan, pertunjukkan seni dan budaya, acara peresmian, dan untuk menyambut tamu kehormatan. Dahulu tari bendrong lesung hanya ditarikan wanita dewasa namun kini muda mudi dan anak-anak juga dapat menarikannya. Bahkan, di beberapa desa wisata di Banten dan Tanjung Lesung, anak-anak sudah diajarkan untuk menarikan tarian ini.


Alat yang digunakan dalam tarian ini memang terlihat sederhana namun ketika alu dan lesung beradu akan menghasilkan suara unik, terdengar seperti ”tuk tak tuk”, berkolaborasi unik dengan gerak lincah dan semangat penarinya. Biasanya tari ini ditarikan enam orang penari yang terdiri wanita dan pria. Mereka mengenakan pakaian mirip petani, hal ini untuk menggambarkan bahwa tari ini adalah memang untuk menyambut panen. Akan tetapi, kadang ada juga yang mengenakan pakaian khas Banten yang didominasi warna cerah.


Penari akan berdiri mengelilingi lesung dan setiap penari memegang alu. Karena alu yang digunakan untuk menumbuk padi terbilang berat dan proses menumbuk padi ini membutuhkan energi dan semangat maka di setiap pertunjukkannya selalu ada enam penari cadangan yang berdiri di sekitar panggung sebagai pengganti. Awalnya penari hanya menari kecil sembari memukul lesung secara bergantian. Ketika alu dan lesung mulai beradu dengan cepat maka penari pun mulai menari dengan cepat pula. Selain suara dari alu dan lesung yang beradu, biasanya dalam beberapa pertunjukan seni tari ini juga diiringi lagu-lagu khas Banten misalnya lagu Mamangguan dan Bajing Loncat. Tidak hanya itu, terdapat juga penambahan alat musik lainnya sebagai pengiring, seperti bedung dan gendang, ada juga tampah dan bakul. Penambahan lagu dan alat musik ini hanya sebagai variasi agar pertunjukan tari lebih meriah. Menuju akhir tarian, salah satu penari biasanya akan turun dari panggung dan menarik salah satu penonton untuk ikut menari bersama mereka.

 

 

dikutip dari : http://www.indonesia.travel/id

 

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Jembatan Plunyon Kalikuning
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...

avatar
Bernadetta Alice Caroline