http://www.youtube.com/watch?v=FtSIvP2soO8
Tarian ini diangkat dari kisah kejadian manusia dan dunia (Genesis) Karo berjudul Raja Ketengahen. Tarian ini memfokuskan bagaimana beberapa tumbuhan ritual Karo bernama Blung Simalem-malem berasal dari bagian-bagian tubuh burung mitologis bernama Manuk Danggur Dawa-dawa.
Tarian dimulai dengan kegiatan sehari-hari di sebuah perkampungan mitologis. Dari langit, menatap burung Manuk Danggur Dawa-dawa (penari berjubah merah yang menuruni tangga). Nantinya, putri raja ingin memiliki burung itu dan menyuruh laki-laki memburunya. Dia bersedia menjadi istri dari laki-laki yang berhasil menangkap burung.
Beberapa laki-laki berusaha menyumpitnya dengan sumpitan (eltep), ada yang mendekatinya dengan parang, dan ada yang berusaha menumbaknya dengan tungkat penalun. Setiap kali senjata-senjata itu menyentuh tubuh burung, jatuh satu bagian tubuhnya yang kemudian menjadi sejenis tumbuh-tumbuhan obat.
Sang burung tak tertangkap oleh siapapun. Baru saja ketika putri raja mempersembahkan sekampil sirih, sang burung pun menyerahkan diri. Kisah dimodifikasi dengan menampilkan sang burung adalah wujud seorang pria tampan.
# Penampilan perdana dari Kelompok Tari/ Silat Karo di Belanda TARTAR BINTANG di Pesta Bunga FLORIADE (Nederland, 2002).
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang