Tari Glipang termasuk sebuah tarian rakyat yang berasal dari Probolinggo Jawa Timur. Pada awalnya tari Glipang berasal dari kata Gholiban yang berasal dari kata bahasa Arab yang berarti kebiasaan. Pesan yang ingin disampaikan oleh Tari Glipang adalah tentang kebiasaan-kebiasaan masyarakat Probolinggo yang lama-kelamaan menjadi tradisi.
Seseorang dari Madura yang bernama Seno atau lebih dikenal Sari Truno dari Desa Omben Kabupaten Sampang Madura adalah yang membawakan tarian Giblang ini. Berdasarkan sejarahnya, Sari Truno membawa topeng Madura tersebut untuk menerapkan di Desa Pendil, Probolinggo. Hal yang mengejutkan terjadi terkait reaksi dari masyarakat Madura yang agamais. Mereka menolak adanya topeng Madura tersebut dengan alasan karena didalamnya terdapat Alat musik tradisional Gamelan.
Pada akhirnya kesenian tersebut dirubah menjadi Raudlah yang artinya olahraga. Sampai sekarang tari Glipang ini menggambarkan betapa gagah dan terampilnya para pemuda yang sedang berlatih olah keprajuritan.
https://www.silontong.com/2018/09/13/tarian-adat-tradisional-daerah-jawa-timur/
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kasultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda berwarna hitam. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam berupa golok dan pisau. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis namun ada juga yang memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce. QUIVER ( TEMPAT ANAK PANAH ): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock ana...
Pasukan pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI chapter dki jaya) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belakang.
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang