Tari bedeti, jenis tarian dalam segala prosesi adat, baik kelahiran, perkawinan maupun prosesi adat lain. Tarian ini bermakna ungkapan doa selamat kepada Sang Pencipta. Tari bedeti biasa ditarikan berdua hingga lima orang. Ia hanya boleh dilakukan kaum perempuan, baik yang sudah menikah maupun lajang.
Prosesi turun mandi ketika bayi berusia satu bulan pun biasa pakai tari bedeti. Biasa, ada lima penari, termasuk dukun bayi—hanya menggendong bayi sambil bersenandung. Keempat penari, akan menggoyangkan tubuh ke kanan dan kiri seiring dengan lafaz mantra.
Sambil berjalan menuju anak sungai, dari bibir sang dukun terus menyenandungkan mantra-mantra, di sisi sungai sudah menunggu salah satu perempuan yang akan menyambut bayi dan memandikannya.
Penari lain, akan mengelilingi dukun yang memimpin tarian itu. Mereka mengartikan, empat orang di sekitar dukun adalah orang yang menjaga atau melindungi si dukun ketika mantra-mantra terucap. Ia jadi pilar bagi si dukun agar leluasa menyenandungkan lagu yang bermakna mantra dan permohonan keselamatan.
“Mari…mari langkah belari..dingen ke jum mandi..ngen. Belari surang, belari segalo, duo eng kaki during.. eng kaki bedua . Tai kaki eng payung telutuk payung..eee. suko jangan diambek suko belik dipalang-palang during..jan ibu ditimpo ibu ditimpo….” begitu senandung syair Tari Bedeti. Syair ini terdengar sulit diikuti, meski tak cepat namun senandung itu terdengar lirih dan sedih. Syair itu bermakna mengingatkan anak agar mengikuti apa yang dikatakan orang tua. Memohon juga agar anak dilindungi dari bala, penyakit dan hal buruk lain
Kalau untuk prosesi pernikahan, katanya, syair berbeda makna. Biasa mantra bermakna doa panjang umur, murah rezeki dan pernikahan bisa langgeng hingga maut memisahkan.
Kini tari tersebut terancam punah karena generasi mudanya tidak berminat menghapal syair, padahal kekuatan tari bedeti terletak pada syair-syairnya yang berisi doa dan harapan. Gerakan hanya menari antara tangan dan kaki seiring ke kanan dan ke kiri. Tari bedeti biasa berdurasi pendek, antara 5-10 menit.
sumber : http://www.mongabay.co.id/2018/04/06/merawat-tari-bedeti-menjaga-tradisi-suku-anak-dalam-dari-kepunahan/
1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...
Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...
Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...
Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...