|
|
|
|
Tari Adaninggar Kelaswara Tanggal 29 May 2014 oleh Alif Ihsanuddin Perdana. |
Dimulai dari ceerita Menak atau wayang Menak atau wayang golek Menak atau disebut juga wayang thengul merupakan wayang berbentuk boneka kayu dengan ukuran yang tidak terlalu besar dan ringan. Kayu yang biasa dipakai adalah kayu randu alas. Cerita tersebut berawal dari daerah Kudus pada masa Sunan Paku Buwana II. Cerita Menak bukan berasal dari Epos Mahabharata atau Ramayana. Tapi cerita Menak berasal dari Kitab Menak Persia, yang bercerita tentang Wong Agung Jayeng Rana atau Amir Ambyah (Amir Hamzah), yaitu paman Nabi Muhammad SAW. Inti ceritanya adalah permusuhan antara Wong Agung Jayeng Rana yang beragama Islam dengan Prabu Nursewan yang belum memeluk agama Islam.
Serat Menak digubah oleh Yasadipura I (pujangga besar Surakarta), sehingga nama-nama tokoh dalam Wayang Golek Menak disesuaikan dengan lidah orang Jawa. Misalnya, nama Badi’ul Zaman diubah menjadi Imam Suwangsa; Omar Bin Umayah menjadi Umar Maya; Mihrnigar menjadi Dewi Retna Muninggar; Qoraishi menjadi Dewi Kuraisin dll.
Serat Menak yang berupa karya sastra masih mengalami transformasi lagi. Dari media bahasa (sastra) menjadi tari dengan media utama gerak. Tetapi dalam karya tari Golek Menak, tema perang masih sangat kental. Misalnya tari Adaninggar Kelaswara yang bercerita tentang peperangan antara Dewi Adaninggar dari Cina melawan Dewi Kelaswara dari Jawa yang berlatar belakang cemburu. Dewi Adaninggar cemburu pada Kelaswara yang berhasil diperistri oleh Amir Ambyah, yang berakhir dengan kekalahan Dewi Adaninggar.
Dari kostumnya, tampak perbedaan antara gaya Surakarta dan Mangkunegaran. Kelaswara Surakarta menggunakan jarik samparan sedangkan Kelaswara Mangkunegaran tidak. Adaninggar Surakarta seperti pengantin putri dengan sanggul, cundhuk mentul paes dan baju beludru lengan panjangnya, sedangkan Adaninggar Mangkunegaran berrias busana seperti putri Cina. Untuk properti Kelaswara Surakarta menggunakan cundrik, gendewa nyenyep, sedang Kelaswara Mangkunegaran menggunakan keris gayaman kecil dengan gendewa nyenyep yang sudah menjadi satu. Properti Adaninggar Surakarta menggunakan cundrik, sedang Adaninggar Mangkunegaran menggunakan pistol.
source: kompas
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |