|
|
|
|
Taman Makam Kehormatan Belanda (Ereveld) Leuwigajah Tanggal 12 Aug 2018 oleh OSKM18_16418194_Nurul Fauziyyah. |
Tahukan kamu bahwa di Cimahi terdapat suatu tempat yang menyimpan sejuta sejarah didalamnya? ya, tempat itu adalah Taman Makam Kehormatan Belanda (Ereveld) Leuwigajah yang berlokasi di leuwigajah, Cimahi Selatan, Jawa Barat. Setelah melalui panjangnya perjuangan meraih kemerdekaan, sisa-sisa perjuangan itu dapat dibuktikan dengan adanya taman makam ini, karena hal ini adalah salah satu bukti nyata dimana bangsa Indonesia dengan titik darah dan keringatnya sendiri untuk meraih kemerdekaanya yang hakiki. Di Indonesia terdapat 7 taman makam kehormatan Belanda (Ereveld) yang diantaranya adalah Ereveld Menteng Pulo dan Ereveld Ancol di Jakarta, Ereveld Kalibanteng dan Candi di Semarang, Ereveld Kembang Kuning di Surabaya dan Ereveld Leuwigajah di Cimahi ini.
Ketika memasuki area pemakaman, akan terlihat nisan yang disusun rapi dengan dilatar belakangi perbukitan hijau sejauh mata memandang. Meskipun luasnya hanya 3hektare, tapi ereveld ini menyimpan sekitar kurang lebih 5200 jasad tahanan semasa jepang, serdadu KNIL (Koninklijk Nederlandshe Indische Leger) dan keluarganya yang tewas selama pendudukan Jepang di Indonesia. Beberapa diantaranya berasal dari dari daerah ambon, Maluku, batak dan sebagian kecil dari daerah sunda.
Karena keterbatasan area di ereveld leuwigajah ini, maka ereveld ini terbagi menjadi 8 blok (vak). Tujuh blok tidak ada pemisahan makam berdasarkan agama maupun suku seperti ereveld lainnya. Namun untuk membedakannya tiap nisan diberi simbol agama masing-masing baik Kristen, Budha, Yahudi dan Islam. Disamping itu dilengkapi juga pangkat dan suku. Untuk korban yang tidak dikenal diberi keterangan onbekkend. Satu blok yang tersisa dikhususkan anak-anak sekira 500 makam.
Sebenarnya, untuk mengakses lokasi ini, terbilang sangat mudah karena jaraknya dekat dengan pusat kota, juga dekat dengan akses tol, dan juga dekat dengan areal keramaian. namun untuk memasuki Ereveld Leuwigajah ini, tidak bisa dengan mudah dimasuki oleh siapapun, hanya keluarga dan yang diizinkanlah yang boleh memasuki area ini. Maklum situs bersejarah seperti ini memang harus steril dari pihak-pihak yang tidak terlalu berkepentingan, jika sembarang orang boleh masuk dan tidak bertanggungjawab atas apa yang dia perbuat disana, jika salah satu sejarah ini hilang, bagaimana? kelak manusia yang hidup di masa depan tidak akan mengetahui sejarah bangsanya. bukankah bangsa yang besar adalah bangsa yang bisa menghargai jasa para pahlawannya? jika tidak ada sumber bukti langsung dan nyata dari sejarah-sejarah tersebut, mereka yang hidup di masa depan mungkin tidak akan mengetahui akan sejarah besar yang telah dialui bangsanya dan mereka akan bersikap apatis terhadap apa yang telah terjadi di masa lalu, padahal belum tentu mereka ada dan bisa seperti nanti jika bukan atas jasa para pahlawan.
Saat ini, semua pemakaman Belanda yang diresmikan pada 20 Desember 1949 ini diperlihara dan diurus oleh sebuah yayasan bernama Oorlogsgraven Stichting dengan semboyang Opdat Zij Eere Mogen Rusten (So That they May Rest In Honor).
Mari kita jaga apa yang harus kita jaga,
Lestarikan, agar kelak akan ada generasi yang bangga atas apa yang pendahulu kita perbuat
Untuk Tuhan, Bangsa, dan Almamater
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |