Makanan Minuman
Makanan Minuman
Jajanan Khas Jawa Timur Kabupaten Pacitan
Tahu Tuna Pacitan
- 12 Februari 2019

Pacitan, selain dari keindahan alam dan wisata pantainya, kabupaten diujung propinsi Jawa Timur ini sejak dari dahulu sudah terkenal akan kuliner dan oleh olehnya. Kita sebut saja makanan khas Pacitan yang fenomenal antara lain; kolong klethik, gethuk lindri, bucon, jenang pitheng, tiwul, kalak an dan sale pisang.
Tetapi sejak tahun 2010an keatas produk – produk olahan tuna mulai bermunculan dan mendapat sambutan yang antusias baik bagi warga Pacitan sendiri maupun diluar Pacitan. Salah satu oleh – oleh olahan tuna khas Pacitan yang paling populer adalah tahu tuna Dewa Ruci karena terkenal dengan rasa enak dan harga murah.

Tahu tuna Dewa Ruci diproduksi oleh kelompok pengolah dan pemasar ( Poklahsar ) Peni yang beralamatkan di desa Ngadirojo, Kecamatan Ngadirojo, Pacitan yang memperkerjakan karyawan disekitar lokasi pabrik sebagai wujud pemberdayaan dan meningkatkan kesejahteraan keluarga. Poklahsar Peni berkomitmen membuat produk yang sehat dan bergizi dengan jaminan bebas pengawet, pewarna maupun pengenyal, selain itu juga mendapat pembinaan langsung dari Dinas Perikanan Kabupaten Pacitan untuk menjamin mutu, keamanan dan kualitas produk.

Selain tahu tuna, Poklahsar Peni juga memproduksi dan menjual aneka olahan produk berbahan dasar ikan tuna antara lain;
1. Bakso tuna
2. Nugget tuna
3. Tempura Tuna
4. Kaki Naga Tuna
5. Lumpia Tuna
6. Risoles Tuna
7. otak – otak tuna
8. Kerupuk tuna
9. Keripik Tuna
Harga per bungkusnya pun cukup murah yaitu Rp. 7000 dengan isi 10 tahu dengan ketahanan 3 ( tiga ) bulan bila disimpan dalam freezer dengan suhu minus (-) 18 derajat celcius dan sekitar 24 jam bila produk diluar freezer.

Cara penyajian produk Dewa Ruci pun cukup mudah, yaitu;
1. Keluarkan produk dari freezer
2. Diamkan dalam suhu ruangan agar bunga es dalam produk mencair
3. Setelah produk tidak membeku, siap digoreng. ( tanpa atau bisa menambahkan bumbu sesuai selera )
4. Goreng dengan minyak panas
5. Setelah warna berubah kekuningan, siap diangkat.
6. Hidangkan dalam kondisi hangat dan tambahkan saus / sambal sesuai selera.

#DaftarSB19

http://www.pacitantrip.com/ini-dia-oleh-oleh-khas-dari-pacitan-tahu-tuna-dewa-ruci/

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Vila Van Resink
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Vila Van Resink adalah bangunan cagar budaya berbentuk vila yang terletak di Jalan Siaga, Kalurahan Hargobinangun, Kapanewon Pakem, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Pemilik awal vila ini adalah Gertrudes Johannes "Han" Resink, seorang anggota Stuw-groep , sebuah organisasi aktif pada Perang Dunia II yang memperjuangkan kemerdekaan dan pembentukan negara demokratis Hindia Belanda. Bangunan tersebut dibangun pada masa pemerintah Hindia Belanda sebagai bagian dari station hill (tempat tetirah pada musim panas yang berada di pegunungan) untuk boschwezen dienst (pejabat kehutanan Belanda). Pada era Hamengkubuwana VII, kepengelolaan Kaliurang (dalam hal ini termasuk bangunan-bangunan yang berada di wilayah tersebut) diserahkan kepada saudaranya yang bernama Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Mangkubumi. Tanah tersebut lantas dimanfaatkan untuk perkebunan nila, tetapi kegiatan itu terhenti kemudian hari karena adanya reorganisasi pertanian dan ekonomi di Vors...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Gereja Kristen Jawa Pakem Kertodadi
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Gereja Kristen Jawa (GKJ) Pakem Kertodadi adalah salah satu gereja di bawah naungan sinode Gereja Kristen Jawa, yang terletak di Jalan Kaliurang km. 18,5, Padukuhan Kertadadi, Kalurahan Pakembinangun, Kapanewon Pakem, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Awal mula pertumbuhan jemaat gereja ini berkaitan dengan keberadaan Rumah Sakit Paru-Paru Pakem, cabang dari Rumah Sakit Petronela (Tulung), yang didirikan di wilayah Hargobinangun. Sebelum tahun 1945, kegiatan keagamaan umat Kristen diadakan secara sederhana dalam bentuk renungan atau kebaktian pagi yang berlangsung di klinik maupun apotek rumah sakit yang dikenal dengan nama "Loteng". Para perawat di rumah sakit tersebut juga melakukan pelayanan kesehatan ke dusun-dusun di sekitarnya, yaitu Tanen, Sidorejo, Purworejo, dan Banteng. Menurut Notula Rapat Gerejawi, jemaat gereja ini mengadakan penetapan majelis yang pertama kali pada 21 April 1945. Tanggal tersebut lantas disepakati sebagai hari jadi GKJ Pa...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Situs Cepet Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Situs Cepet Pakem adalah situs arkeologi yang terletak di Padukuhan Cepet, Kalurahan Purwobinangun, Kapanewon Pakem, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Berdasarkan temuan dua buah yoni dan sejumlah komponen arsitektur candi di sekitarnya, situs ini diduga merupakan reruntuhan sebuah candi Hindu dari masa klasik. Lokasinya kini berada di area permakaman umum Padukuhan Cepet, berdekatan dengan sebuah masjid. Benda cagar budaya (BCB) utama yang ditemukan di situs ini adalah dua buah yoni yang terbuat dari batu andesit. Kondisi keduanya telah rusak, sedangkan lingganya tidak ditemukan. Yoni pertama awalnya berada di pekarangan penduduk bernama Pujodiyono, tetapi sekarang dipindahkan di halaman makam. Yoni ini memiliki ukuran relatif besar dengan bentuk yang sederhana, yaitu lebar 134 sentimeter, tebal 115 sentimeter, dan tinggi 88 sentimeter. Bagian bawah cerat yoni tersebut tidak bermotif dan memberikan kesan bahwa pengerjaannya belum selesai. Sementara itu, terdap...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Situs Potro
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Situs Potro atau Pancuran Buto Potro adalah situs arkeologi yang terletak di Padukuhan Potro, Kalurahan Purwobinangun, Kapanewon Pakem, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Situs ini terdiri atas dua benda cagar budaya (BCB) utama yang seluruhnya terbuat dari batu andesit, yaitu jaladwara dan peripih. Jaladwara di situs ini oleh masyarakat setempat dikenal dengan nama Pancuran Buto, karena bentuknya menyerupai kepala raksasa (kala) dengan mulut terbuka, gigi bertaring, dan ukirannya menyerupai naga. Sementara itu, keberadaan peripih berukuran cukup besar di situs ini menimbulkan dugaan bahwa pernah berdiri sebuah bangunan keagamaan di sekitar lokasi, kemungkinan sebuah candi, meskipun bentuk dan coraknya tidak dapat dipastikan karena minimnya artefak yang tersisa.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Sambal Matah
Makanan Minuman Makanan Minuman
Bali

Resep Sambal Matah Bahan-bahan: Bawang Merah Cabai Rawit Daun Jeruk Sereh Secukupnya garam Minyak panas Pembuatan: Cincang bawang merah, cabai rawit, daun jeruk, dan juga sereh Campur semua bahan yang sudah dicincang dalam satu wadah Tambahkan garam secukupnya atau sesuai selera Masukkan minyak panas Aduk semuanya Sambal matah siap dinikmati

avatar
Reog Dev