Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita Rakyat Kalimantan Tengah Kalimantan
TAMBAIG (Roh yang berkuasa di air)
- 24 Juli 2018

TAMBAIG berasal dari akar kata “Waig” yang artinya “air”, Tambaig arti harafiahnya adalah “makhluk air”. Gambar dibawah ini merupakan batu yang oleh masyarakat Dusun memanggilnya sebagai “Tosung Tambaig” yang bermakna “Lesung Tambaig”. Lesung itu dipercayai milik bangsa roh ghaib yang dipanggil Tambaig. Dari ukuran Lesung itu, kita dapat mengetahui bahwa roh-roh yang dipanggil Tambaig ini makhluk yang besar. Kononya, lesung batu ini berkeramat dan dapat membuat alam menjadi kacau bilau sekiranya ada yang berbuat tidak baik di tempat lesung itu berada, misalnya kencing  diatas batu itu.

Dalam kepercayaan kaum Dusunic, Tambaig merupakan satu bangsa makhluk halus yang berkuasa diair, entah itu disungai, saluran air, tasik, etc. Nama panggilan lain untuk bangsa roh halus ini adalah “Salasak”. Ada juga roh halus yang masuk bangsa “Tambaig” iaitu roh yang dipanggil “Pulos.” Roh ini roh yang dihormati terutama oleh para petani, kerana dia akan memperkuatkan empangan untuk saliran air sawah (Konolian/Torogison). Makhluk halus ini juga dipercayai menghuni “Kolungkud” iaitu, dunia di bawah bumi.

Didalam perlanggaran moral, seperti Zinah, yang akan menghukum manusia, salah satunya adalah para roh ghaib ini. Roh ini termasuk golongan bangsa roh yang negative, maka Kinorohingan (Tuhan) selalunya akan membiarkan bangsa roh jenis ini untuk menghukum manusia. Untuk menenangkan kembali kemarahan Kinorohingan dan para roh-roh ghaib yang menghuni alam semesta, para Bobolian selalunya akan “berdeal” dengan Tambaig dan Ompuan. Jikalau Tambaig tinggal didalam air dan di “Kolungkud (dunia bawah bumi),” Ompuan adalah bangsa roh (dewa-dewi) yang tinggal dilangit tingkat kedua, yang oleh kaum Dusun menyebut langit tingkat kedua dengan nama “Lungkuwon.”

Ketika perbuatan yang tidak beretika dilakukan, misalnya perzinah, maka Kinorohingan akan menarik perlindungannya kepada bangsa manusia dan membiarkan alam menjadi “alasu (panas).” Alasu dalam pengertian ini bukanlah panas dalam arti harafiah, tapi panas dalam bentuk negative seperti bencana alam, wabah penyakit, peperangan, dan sebagainya. karena, ketika itu roh-roh jahat berkuasa melakukan huru hara setelah Kinorohingan menarik perlindungannya dari Pomogunan (dunia). Maka, Bobolian selalunya akan melakukan ritual “Sogit” yang bererti “menyejukkan” atau memadamkan kemarahan Kinorohingan dan roh-roh bawahan Kinorohingan. Dalam Ritual ini akan dikorbankan babi, dan Bobolian akan berkomunikasi dengan Tambaig dan Ompuan.

Ritual “Sogit” ini selalunya dilaksanakan ditepi sungai, kerana, roh yang dilantik Kinorohingan untuk menyejukkan alam adalah “Tambaig” roh-roh yang berkuasa diair. Setelah Bobolian selesai berkomunikasi dengan Tambaig dan mempersembahkan korban yang berupa babi, maka Tambaig akan menurunkan hujan ghaib untuk menyejukkan pomogunan (dunia), sehingga segala wabah maupun bencana alam berhenti. Daging babi ini akan dipotong-potong kecil, ditusukkan dibambu dan diletakkan disetiap rumah disuatu kampung dimana ada perlanggaran moral, sehingga Kinorohingan berhenti menghukum penduduk dikampung itu. Rumah yang tidak diletakkan daging tusuk itu akan terkena tulah. Inilah kepercayaan tradisional kaum Dusun pada zaman dahulu kala.

Suatu kisah yang menarik mengenai Tambaig ada dalam legenda Dayak Rungus. Menurut legenda Dayak Rungus, pada zaman Raja Syarif Usman , yang merupakan Sultan bagi kawasan teluk Marudu di Utara Sabah, Sultan ini telah memohon bantuan kaum Rungus untuk meminta meriam daripada Tambaig. Syarif Osman dikatakan memiliki tiga meriam untuk menentang British, iaitu, meriam yang bernama Sorio, Puasdandan dan Putut Karabau. Meriam yang bernama “Sorio” Syarif Osman dapat dari Tambaig, makhluk penguasa air kepercayaan kaum Dusunic, setelah mengorbankan 10 orang manusia untuk Tambaig. Menurut kepercayaan, meriam Sorio akan berfungsi dengan sendirinya menembak musuh tanpa perlu dikendalikan manusia, dengan syarat, meriam ini yang pertama harus ditembakkan

Namun dalam peperangan menentang British, Syarif Osman kalah setelah terlupa syarat dari Tambaig. Abang ipar Syarif Osman yang bernama “Pompugan” telah menembakkan terlebih dahulu meriam “Puasdandan” dan diikuti oleh meriam yang bernama “Putut karabau.” Hasilnya, tembakkan meriam tidak mengena kapal British, semantara tembakan meriam British megenai Kapal Syarif Osman hingga rusak berat. Syarif Osman mencoba menembakkan meriam Sorio, tapi sudah terlambat, meriam ini meledak dan darah terhambur daripada meriam ini. Dalam peperangan itu, Syarif Osman telah kalah dan telah terbunuh setelah British mengejarnya. Kesultanan Marudu pun musnah dalam serangan yang dipimpin oleh Cochran dan James Brooke.

Sumber: https://folksofdayak.wordpress.com/2016/07/04/tambaig-roh-yang-berkuasa-di-air-siapakah-mereka-dan-apa-peranan-mereka-diduni-ini-menurut-keyakinan-dayak-kadazandusun/

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Bobor Kangkung
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Tengah

BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Ikan Tongkol Sambal Dabu Dabu Terasi
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Utara

Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Peda bakar sambal dabu-dabu
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Selatan

Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline