Serat Darmagandul ditulis oleh seorang pujangga bernama Ki Kalamwadi, dengan waktu penulisan hari Sabtu Legi, 23 Ruwah 1830 Jawa dengan sangkala Wuk Guneng Ngesthi Nata (16 Desember 1900).
Dialog diawali dengan pertanyaan yang diajukan oleh Darmagandul kepada gurunya mengenai kapan terjadinya perubahan agama di Jawa. Disebutkan bahwa Ki Kalamwadi kemudian memberikan keterangan-keterangan berdasarkan penjelasan dari gurunya, yang bernama Raden Budi. Cerita dan ajaran yang diuraikan oleh Ki Kalamwadi memuat berbagai hal; antara lain jatuhnya kerajaan Majapahit, berbagai peranan Walisongo dan tokoh-tokoh lainnya pada awal masa peralihan Majapahit-Demak, topik-topik dalam ajaran agama Islam, serta terjadinya benturan berbagai kebudayaan baru dengan kepercayaan lokal masyarakat Jawa saat itu.
Hampir seluruh isi Serat Darmagandul merupakan bentuk turunan dari cerita babad yang telah ada sebelumnya, yaitu Babad Kadiri yang ditulis oleh Mas Ngabehi Purbawijaya dan Mas Ngabehi Mangunwijaya (1832). GWJ. Drewes, seorang orientalis Belanda, mengungkapkan bahwa Babad Kadhiri menyediakan tema utama dan ide bagi penulisan Serat Darmagandul.
Sumber:
http://www.pa-tulungagung.go.id/myblog/buku/SeratCenthinidalammanunggalingkawulodangusti.pdf
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI chapter dki jaya) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kasultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda berwarna hitam. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam berupa golok dan pisau. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis namun ada juga yang memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce. QUIVER ( TEMPAT ANAK PANAH ): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dal...
Pasukan pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI chapter dki jaya) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belakang.
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang