Gerabah ditemukan di situs-situs arkeologi di sekitar Danau Sentani. Situs-situs itu antara lain, Situs Marweri Urang, Situs Pulau Mantai, Situs ceruk Ifeli-feli, situs Pulau Asei, Situs Yomokho, Situs Gua Rukhabulu Awabu, Situs Ceruk Reugable Kampung Ayapo, Situs Phulende dan Situs Kampung Tua Abar. Tradisi membuat gerabah ini sudah ada sejak jaman prasejarah.
Ada beberapa penelitian tentang gerabah di Kampung Abar. Salah satu oleh Rini Maryone dari Balai Arkeologi Papua. Hasil penelitian dimuat dalam jurnal Berjudul Perkembangan Tradisi Pembuatan Gerabah Abar Sentani.
Disebutkan, kerajinan gerabah ini diperkenalkan nenek moyang Marga Felle yang bermigrasi dari timur. Mereka berlayar hingga tiba di Papua.
Mereka datang membawa tanah liat (kenda) yang diikat dalam bai (wadah dari pelepah nibun) dari negeri asalnya. Ketika bermigrasi, nenek moyang Marga Felle tiba di Kampung Kayu Batu di Teluk Humbold, Kota Jayapura. Mereka tinggal di sana beberapa waktu lalu perjalanan ke Danau Sentani. Selanjutnya, nenek moyang Marga Felle, menetap di Kampung Abar dan mulai membuat kerajinan gerabah.
Jenis gerabah di Kampung Abar, antara lain helai atau sempe, hele, ebe hele, bhu ebe, hote, kendanggalu. Helai atau sempe untuk membuat papeda sekaligus tempat makan papeda, Hele buat menyimpan sagu. Ebe hele untuk memasak ikan dan sayuran, Bhu ebe sebagai tempat air. Hote tempat menyajikan ikan dan sayuran dan kendanggalu sebagai mencetak sagu bakar.
Gerabah Kampung Abar memiliki ciri khas dengan dasar cembung hingga memerlukan dudukan dari anyaman rotan melingkar disebut mauka.
Selain memiliki fungsi praktis sebagai alat rumah tangga, gerabah juga berfungsi sosial dan religi. Gerabah sebagai alat tukar dan perlengkapan anak yang hendak menikah. Saat agama Kristen belum masuk, masyarakat jadikan gerabah bekal kubur. Ada juga kepercayaan, wadah sagu tak boleh dalam keadaan kosong agar tidak kekurangan makanan, terutama saat pesta-pesta adat.
Kepercayaan tradisional bahwa tempayan sagu memiliki kekuatan gaib yang dapat memberikan tanda-tanda tertentu, seperti jika ada anggota keluarga yang meninggal dunia, akan muncul tanda sepeti warna sagu di dalam tempayan akan berubah jadi merah, atau malam akan terdengar suara tangis dari dalam tempayan.
sumber : http://www.mongabay.co.id/2018/10/04/tradisi-makan-papeda-gunakan-sempe/
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja
Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...