×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Alat Masak

Elemen Budaya

Makanan Minuman

Asal Daerah

Kabupaten Jayapura

Sempe, Tradisi Gerabah Kampung Abar

Tanggal 24 Dec 2018 oleh Aze .

Gerabah ditemukan di situs-situs arkeologi di sekitar Danau Sentani. Situs-situs itu antara lain, Situs Marweri Urang, Situs Pulau Mantai, Situs ceruk Ifeli-feli, situs Pulau Asei, Situs Yomokho, Situs Gua Rukhabulu Awabu, Situs Ceruk Reugable Kampung Ayapo, Situs Phulende dan Situs Kampung Tua Abar. Tradisi membuat gerabah ini sudah ada sejak jaman prasejarah.

Ada beberapa penelitian tentang gerabah di Kampung Abar. Salah satu oleh Rini Maryone dari Balai Arkeologi Papua. Hasil penelitian dimuat dalam jurnal Berjudul Perkembangan Tradisi Pembuatan Gerabah Abar Sentani.

Disebutkan, kerajinan gerabah ini diperkenalkan nenek moyang Marga Felle yang bermigrasi dari timur. Mereka berlayar hingga tiba di Papua.

Mereka datang membawa tanah liat (kenda) yang diikat dalam bai (wadah dari pelepah nibun) dari negeri asalnya. Ketika bermigrasi, nenek moyang Marga Felle tiba di Kampung Kayu Batu di Teluk Humbold, Kota Jayapura. Mereka tinggal di sana beberapa waktu lalu perjalanan ke Danau Sentani. Selanjutnya, nenek moyang Marga Felle, menetap di Kampung Abar dan mulai membuat kerajinan gerabah.

Jenis gerabah di Kampung Abar, antara lain helai atau sempe, hele, ebe hele, bhu ebe, hote, kendanggalu. Helai atau sempe untuk membuat papeda sekaligus tempat makan papeda, Hele buat menyimpan sagu. Ebe hele untuk memasak ikan dan sayuran, Bhu ebe sebagai tempat air. Hote tempat menyajikan ikan dan sayuran dan kendanggalu sebagai mencetak sagu bakar.

Gerabah Kampung Abar memiliki ciri khas dengan dasar cembung hingga memerlukan dudukan dari anyaman rotan melingkar disebut mauka.

Selain memiliki fungsi praktis sebagai alat rumah tangga, gerabah juga berfungsi sosial dan religi. Gerabah sebagai alat tukar dan perlengkapan anak yang hendak menikah. Saat agama Kristen belum masuk, masyarakat jadikan gerabah bekal kubur. Ada juga kepercayaan, wadah sagu tak boleh dalam keadaan kosong agar tidak kekurangan makanan, terutama saat pesta-pesta adat.

Kepercayaan tradisional bahwa tempayan sagu memiliki kekuatan gaib yang dapat memberikan tanda-tanda tertentu, seperti jika ada anggota keluarga yang meninggal dunia, akan muncul tanda sepeti warna sagu di dalam tempayan akan berubah jadi merah, atau malam akan terdengar suara tangis dari dalam tempayan.

sumber : http://www.mongabay.co.id/2018/10/04/tradisi-makan-papeda-gunakan-sempe/

DISKUSI


TERBARU


Tradisi Sekaten...

Oleh Journalaksa | 29 Oct 2024.
Tradisi Sekaten Surakarta

Masyarakat merupakan kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia saling terikat oleh suatu sistem adat istiadat (Koentjaraningrat, 1996: 100). Masyar...

Seni Tari di Ci...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Seni Tari Banyumasan

Seni tari merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Cilacap. Tari-tarian tradisional yang ber...

Wayang Banyumas...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Wayang Banyumasan

Wayang merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang memiliki akar dalam sejarah dan tradisi Jawa. Sebagai seni pertunjukan, wayang te...

Ekspresi Muda K...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Ekspresi Muda Kota

Perkembangan teknologi yang semakin pesat tidak hanya ditemui pada bidang informasi, komunikasi, transportasi, konstruksi, pendidikan, atau kesehatan...

Refleksi Realit...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Refleksi Keraton Yogyakarta Melalui Perspektif Sosiologis

Manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Adanya manusia menjadi penyebab munculnya kebudayaan. Kebudayaan sangat penting dalam k...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...