Bali punya tradisi unik dan lucu bernama Omed-omedan, sebagian dari kalian mungkin belum tahu acara ini ya karena acara ini memang hanya satu-satunya dan cukup 'beda' dari acara lainnya. Nonton acara ini, kalian pasti tersenyum lebar. Jadi inti dari acara ini adalah anak muda berciuman dan tarik-tarikan, tapi tidak sembarangan lho. Omed-omedan ini adalah upacara yang diadakan oleh pemuda-pemudi Banjar Kaja, Sesetan, Denpasar yang diadakan setiap tahun. Omed-omedan diadakan setelah Hari Raya Nyepi, yakni pada hari Ngembak Geni untuk menyambut tahun baru saka. Kata Omed-omedan sendiri berasal dari bahasa Bali yang artinya tarik-tarikan.
Nah temen-temen pasti akan bertanya, ko bisa sih ada acara ini? Seperti apa sih Sejarah Omed-omedan ini sehingga menjadi sebuah tradisi yang ada hingga kini? Konon, tradisi Omed-omedan ini pertama kali diadakan oleh warga Kerajaan Puri Oka yang masuk wilayah administratif di Denpasar Selatan. Dikisahkan dari cerita turun temurun warga Banjar Kaja, dulunya warga desa setempat berinisiatif membuat sebuah permainan tarik-tarikan, namun kemudian, lama-kelamaan permainan ini pun semakin menarik dan menjadi pusat perhatian banyak orang, sehingga berubah menjadi aksi saling rangkul. karena semakin waktu kegiatan ini semakin melibatkan banyak warga, maka suasana pun menjadi semakin ramai dan berubah menjadi gaduh,
Nah kejadian selanjutnya adalah Raja Puri Oka yang sedang sakit keras pada waktu itu pun marah-marah, karena merasa terganggu dengan suara gaduh dari acara itu. Namun kejadian aneh pun terjadi, dimana begitu Sang Raja keluar dan melihat permainan omed-omedan ini, dia malah sembuh dari penyakitnya. Lalu mulai sejak saat itulah kemudian, Raja Puri Oka ini memerintahkan warga agar omed-omedan terus dilangsungkan setiap tahun,dimana waktunya dilaksanakan setiap menyalakan api pertama atau Ngembak Geni selepas Hari Raya Nyepi. Nah pada awalnya peserta dari acara tradisi omed-omedan tempo dulu di Bali adalah segala usia, namun sejak tahun 1978, pesertanya haruslah muda mudi warga desa banjar kaja yang belum menikah, jadi yang udah menikah ngga bisa ikut lagi yaaa:)
Sumber:
https://id.wikipedia.org/wiki/Omed-omedan
https://tempatwisatadibali.info/omed-omedan-di-banjar-kaja-sesetan-bali/#Sejarah_Omed-omedan_di_Bali
https://travel.detik.com/domestic-destination/d-3360259/omed-omedan-tradisi-ciuman-yang-unik-di-bali
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja
Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...