Alat Musik
Alat Musik
Alat Musik Jawa Barat Sunda
Sejarah Jentreng atau Tarawangsa
- 7 Agustus 2018

Tidak banyak yang mengetahui tentang alat musik Jentreng atau yang disebut juga Tarawangsa ini. Saya sendiri baru mendengarnya dari kerabat saya yang dulunya seringkali memainkan alat musik ini bersama kakek. Ada sedikit informasi yang dapat saya petik dari cerita beliau yaitu mengenai sejarah jentreng atau Tarawangsa ini. Namun, beberapa informasi dari alamat https://blognyafauzan.wordpress.com/2012/11/20/jentreng-tarawangsa-dari-rancakalong/ melengkapi cerita paman saya.

Untuk informasi, jentreng atau tarawangsa ini merupakan alat yang berasal dari suku Sunda-tepatnya di Rancakalong-yaitu suku asal saya dan keluarga saya. Jika disandingkan dengan alat musik modern yang banyak diketahui orang, kita dapat melihat kemiripan bentuknya dengan gitar. Keduanya memiliki daawai, badan, dan juga pegangan sekaligus tempat senar terkait. Namun, badan jentreng cenderung lebih kotak dan tipis, dawainyapun hanya ada 2. Salah satu dawainya dimainkan dengan cara digesek dan sisanya dapat dimainkan dengan cara dipetik menggunakan jari tangan.

Asal usul jentreng atau tarawangsa ini dimulai sekitar abad 8. Ketika itu masyarakat Rancakalong mengalami kesulitan karena tidak adanya bibit padi. Tidak dapat menanam sendiri, banyak dari masyarakat Rancakalong akhirnya memutuskan untuk pergi mengamen ke daerah lain untuk mendapat beras demi memenuhi kebutuhan hidup. Dari situlah masyarakat Rancakalong ini dapat bertahan hidup.

Pada masa itu, terdapat mitos sekaligus keyakinan masyarakat Rancakalong mengenai Dewi Sri atau yang sering mereka sebut Kersa Nyai. Dengan harapan agar Kersa Nyai dapat terus tinggal dan memberkahi mereka, masyarakat Rancakalong mengadakan ritual Panen Padi atau sering disebut juga Upacara Nyalin. Pada saat Upacara Nyalin inilah jentreng atau Tarawangsa dimainkan oleh masarakat sebagai musik pengiring upacara.

Hingga saat ini, jentreng atau tarawangsa masih dilestarikan oleh masyarakat Sunda dalam acara syukuran seperti contohnya Nikahan, Sunatan, Panen Padi dan masih banyak lagi

 

#OSKMITB2018

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Pecel Mie
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Timur

Bahan-bahan 4 orang 2 bungkus mie telur 4 butir telur kocok 1 buah wortel potong korek api 5 helai kol 1 daun bawang 4 seledri gula, garam, totole dan merica 1 sdm bumbu dasar putih Bumbu Dasar Putih Praktis 1 sdm bumbu dasar merah Meal Prep Frozen ll Stok Bumbu Dasar Praktis Merah Putih Kuning + Bumbu Nasi/ Mie Goreng merica (saya pake merica bubuk) kaldu jamur (totole) secukupnya kecap manis secukupnya saus tiram Bumbu Pecel 1 bumbu pecel instant Pelengkap Bakwan Bakwan Kriuk bawang goreng telur ceplok kerupuk Cara Membuat 30 menit 1 Rebus mie, tiriskan 2 Buat telur orak arik 3 MAsukkan duo bumbu dasar, sayuran, tumis hingga layu, masukkan kecap, saus tiram, gula, garam, lada bubuk, penyedap, aduk hingga kecap mulai berkaramel 4 Masukkan mie telur, kecilkan / matikan api, aduk hingga merata 5 Goreng bakwan, seduh bumbu pecel 6 Siram diatas mie, sajikan dengan pelengkap

avatar
Netizen
Gambar Entri
Wisma Gadjah Mada
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Gadjah Mada terletak di Jalan Wrekso no. 447, Kelurahan Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma Gadjah Mada dimiliki oleh Universitas Gadjah Mada yang dikelola oleh PT GAMA MULTI USAHA MANDIRI. Bangunan ini didirikan pada tahun 1919 oleh pemiliknya orang Belanda yaitu Tuan Dezentje. Salah satu nilai historis wisma Gadjah Mada yaitu pada tahun 1948 pernah digunakan sebagai tempat perundingan khusus antara pemerintahan RI dengan Belanda yang diwakili oleh Komisi Tiga Negara yang menghasilkan Notulen Kaliurang. Wisma Gadjah Mada diresmikan oleh rektor UGM, Prof. Dr. T. Jacob setelah di pugar sekitar tahun 1958. Bangunan ini dikenal oleh masyarakat sekitar dengan Loji Cengger, penamaan tersebut dikarenakan salah satu komponen bangunan menyerupai cengger ayam. Wisma Gadjah Mada awalnya digunakan sebagai tempat tinggal Tuan Dezentje, saat ini bangunan tersebut difungsikan sebagai penginapan dan tempat rapat. Wisma Gadjah Mada memiliki arsitektur ind...

avatar
Seraphimuriel
Gambar Entri
Rumah Indis Wisma RRI
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Bangunan ini dibangun tahun 1930-an. Pada tahun 1945 bangunan ini dibeli oleh RRI Yogyakarta, kemudian dilakukan renovasi dan selesai tanggal 7 Mei 1948 sesuai dengan tulisan di prasasti yang terdapat di halaman. Bangunan bergaya indis. Bangunan dilengkapi cerobong asap.

avatar
Seraphimuriel
Gambar Entri
Gereja Santo Petrus dan Santo Paulus Klepu
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Awal mula hadirnya Gereja Klepu sebagai tempat peribadatan bermula dari didirikannya sekolah tingkat dasar untuk rakyat. Sekolah tingkat dasar pertama didirikan oleh Rm. Strater, SJ, seorang misionaris Jesuit, pada tahun 1912. Latar belakang pendirian sekolah ini ialah adanya keprihatinan terhadap tingginya jumlah penduduk pribumi yang masih buta huruf. Umat Katolik awal berasal dari orang-orang yang bekerja sebagai kuli di perkebunan tebu milik tuan-tuan berkebangsaan Belanda. Para kuli yang sudah di sekolahkan akan naik pangkat menjadi mandor. Pastor F. Strater, SJ mengajar mereka untuk membaca dan menulis. Sebagian dari mereka yang tertarik dengan iman Kristiani kemudian memeluk agama Katolik. Sebulan sekali mereka mengikuti magang di Kotabaru. Baptisan pertama terjadi pada tahun 1916. Thomas Sogol dari Kaliduren menjadi orang pertama yang dibaptis. Selang 3 tahun setelah baptisan pertama, pada tahun 1919 baru ada satu orang lagi yang dibaptis. Kemudian tahun 1921, terdapat sat...

avatar
Seraphimuriel
Gambar Entri
Candi Pembakaran
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Candi Pembakaran berada di kompleks Ratu Boko, dimana kita dapat melihatnya setelah melewati gerbang ke-2 dan berada sekitar 30 m ke arah kiri. Dari kejauhan kita akan meliahat satu bentuk candi yang hanya berupa batur dan kaki dilengkapi dengan tangga di arah barat tanpa adanya pintu dan atap. Bila meniti tangga dan sampai di atas pada ujung tangga terdapat semacam sisa gerbang di kedua sisi yang tidak terlalu tinggi. Diamati lebih mendetail, gerbang ini pun memiliki terusan yang menjadi pagar keliling dimana kita bisa melihatnya dengan mengikuti sisa penguncian di sisi lantai.

avatar
Seraphimuriel